Budaya Literasi Jepang yang Unik: "Tsundoku"


 


Pernah membeli banyak buku tetapi tidak sempat membacanya?  Jangan khawatir, kebiasaan ini ternyata punya nama khusus di Jepang, yaitu "Tsundoku" (積ん読)!


Apa Itu Tsundoku?


Kata Tsundoku berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jepang:
-Tsunde (積んで) yang berarti “menumpuk”
-Doku (読) yang berarti “membaca”


Sehingga secara harfiah, Tsundoku berarti menumpuk buku yang belum dibaca. Kebiasaan ini umum terjadi di kalangan pecinta buku yang sulit menahan diri untuk membeli buku baru, meskipun koleksi lamanya belum selesai dibaca.


Fenomena Global 


Meskipun berasal dari Jepang, Tsundoku ternyata juga terjadi di berbagai belahan dunia. Dengan semakin mudahnya akses terhadap buku, baik dalam bentuk cetak maupun digital, fenomena ini semakin meluas. Banyak orang merasa senang saat memiliki banyak buku, meskipun belum sempat membacanya.


Hobi atau Kebiasaan Buruk? 


Sebagian orang menganggap Tsundoku sebagai bukti kecintaan terhadap literasi. Menumpuk buku bisa menjadi cara untuk menunjukkan rasa hormat terhadap ilmu pengetahuan. Namun, bagi sebagian lainnya, kebiasaan ini bisa dianggap sebagai impulsif dalam membeli buku tanpa perencanaan yang matang.


Apakah kamu juga seorang Tsundoku? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar! 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Budaya Literasi Jepang yang Unik: "Tsundoku" "

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.