Senin, 26 Juni 2023

Tentang Pergi-mu


Tentang Pergi-mu
Oleh: Hal Halis

 

Lalu kemudian setelah kepergian mu itu

Membuat rindu makin menyeruak kepermukaan

Hingga memenuhi ubun-ubun

Tenggelamkan berbagi macam bentuk ekspektasi atas harapan-harapan pengembangan diri

Entah akan bagaimana lagi sayang memahami nya

Ketika kemudian pergi mu menjadi hal yang begitu membuat diri cukup jauh hilang dalam ke fana an

Mungkin karena tidak mampu memahami kebenaran lalu menerimanya dengan hati terbuka atau memang karena belum mampu untuk beranjak dari aroma teh buatan tangan kamu

 

Kehampaan bagai lahan kosong yang coba di petakan kembali

Mencari kemungkinan efektifitas kerja dari pemikiran demi sebuah kontruksi bangunan-bangunan yang mampu menyerap berbagai bentuk warna senja

Dan juga sebagai naungan terbaik bagi keberadaan yang entah semakin hari seperti kehilangan tujuan pulang

Apakah kamu masih bukan  rumah itu

Atau kecintaan yang telah di salah pahami oleh kebekuan ego

Lalu bagaimana lagi menemukan alasan-alasan untuk kembali mengistirahatkan diri

Bertahan

Berjuang

Atau menghilang

Hal itu pernah begitu membingungkan

Dan kita memilih berpisah

 

Yang kemudian terjadi hanya upaya menemukan kembali diksi pelengkap puisi pelipur lara

Atau sebenarnya itu merupakan upaya untuk menafikan berbagai bentuk kebenaran diri

Tentang bagaimana kebodohan begitu konsisten di pertahankan

Lalu yang kemudian hadir hanya penyesalan panjang

Tentang pergi mu

Dan tentang pilihan perpisahan

Lagu-lagu klasik bercampur lagu-lagu pop moderen masih menjadi deretan list yang sering mengalun di telpon genggam

Sambil memejamkan mata mencoba melafazkan doa-doa terindah

Semoga yang terbaik atas itu semua

 

Bulukumba, 02 Juni 2023

 

Nama : Hal Halis

Alamat : Bulukumba, Sulawesi Selatan

Sabtu, 24 Juni 2023

Kesalahan Umum dalam Menulis Ending Cerita: Tips untuk Menghindari Dosa-Dosa Penutup


Menulis ending cerita yang kuat dan memuaskan merupakan tantangan bagi banyak penulis. Ending yang baik dapat meninggalkan kesan yang mendalam pada pembaca dan membuat mereka terpuaskan dengan perjalanan cerita yang telah mereka ikuti. Namun, terdapat beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam menulis ending cerita. Berikut adalah beberapa dosa atau kesalahan umum yang perlu dihindari:
  • Rushed Ending (Ending Terburu-buru)
Salah satu dosa besar dalam menulis ending cerita adalah mengakhiri cerita dengan terburu-buru. Ending yang terlalu cepat atau singkat dapat membuat pembaca merasa kecewa dan merasa bahwa cerita tidak memiliki resolusi yang memadai. Pastikan untuk memberikan cukup waktu dan ruang bagi karakter dan plot untuk berkembang sebelum mencapai ending.

  • Deus Ex Machina (Solusi yang Tiba-tiba)
Deus ex machina merujuk pada solusi yang tiba-tiba muncul dan secara tiba-tiba menyelesaikan semua konflik atau masalah dalam cerita. Ini sering kali dianggap sebagai cara mudah untuk mengakhiri cerita, tetapi dapat terasa tidak memuaskan dan tidak masuk akal bagi pembaca. Sebaiknya, carilah cara yang lebih organik dan terintegrasi dengan alur cerita untuk menyelesaikan konflik.
  • Twist yang Tidak Terduga, tapi Tidak Masuk Akal
Twist ending adalah elemen menarik dalam sebuah cerita, tetapi jika twist tersebut tidak masuk akal atau tidak terdapat petunjuk yang cukup sepanjang cerita, maka pembaca akan merasa dipermainkan dan kecewa. Pastikan bahwa twist yang Anda buat masih terkait dengan alur cerita dan dapat dipahami oleh pembaca.
  • Resolusi yang Terlalu Mudah atau Terlalu Sulit
Menemukan keseimbangan dalam resolusi cerita adalah penting. Jika resolusi terlalu mudah atau terlalu cepat, pembaca akan merasa kecewa karena tidak ada tantangan yang cukup. Di sisi lain, jika resolusi terlalu sulit atau kompleks, pembaca mungkin merasa bingung dan kesulitan untuk memahaminya. Cari keseimbangan yang tepat dalam resolusi cerita Anda.
  • Tidak Memberikan Jawaban atau Penjelasan yang Memadai
Pembaca cenderung ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dihadirkan dalam cerita. Jika Anda tidak memberikan penjelasan yang memadai atau meninggalkan terlalu banyak pertanyaan terbuka, pembaca akan merasa frustrasi dan merasa ada yang tidak lengkap dalam cerita. Pastikan untuk memberikan jawaban yang memuaskan dan merasa bahwa cerita telah diselesaikan dengan baik.

  • Tidak Konsisten dengan Tone atau Mood Cerita
Ending yang tidak konsisten dengan tone atau mood cerita dapat membingungkan pembaca dan mengganggu pengalaman membaca secara keseluruhan. Pastikan bahwa ending Anda sesuai dengan nuansa dan suasana yang telah Anda bangun sepanjang cerita.
  • Tidak Memberikan Emotional Payoff yang Memadai
Penting untuk memberikan emotional payoff yang memadai kepada pembaca di akhir cerita. Pembaca harus merasa terhubung secara emosional dengan karakter dan mendapatkan kepuasan yang memadai dari perjalanan mereka. Pastikan bahwa ending Anda mampu memenuhi ekspektasi emosional pembaca.

Menghindari dosa-dosa di atas dapat membantu Anda menulis ending cerita yang kuat, memuaskan, dan membuat pembaca terkesan. Selalu perhatikan alur cerita, karakter, dan tema yang telah Anda bangun sepanjang cerita, dan pastikan ending Anda sesuai dan memuaskan. Selamat menulis!

Sabtu, 17 Juni 2023

Rekomendasi 5 Buku Self Improvement untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Anda

Pengembangan diri adalah proses yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup kita dalam berbagai aspek. Buku-buku pengembangan diri dapat menjadi sumber inspirasi, pengetahuan, dan panduan yang berharga untuk mencapai tujuan pribadi dan mencapai keberhasilan dalam kehidupan. Berikut ini adalah rekomendasi 5 buku pengembangan diri yang dapat membantu Anda meningkatkan kualitas hidup Anda:

  • "The 7 Habits of Highly Effective People" oleh Stephen R. Covey

Buku ini telah menjadi salah satu buku pengembangan diri terbaik sepanjang masa. Covey menjelaskan tentang 7 kebiasaan yang dimiliki oleh orang-orang yang sukses dalam mengelola hidup dan karier mereka. Dari kebiasaan mengutamakan yang paling penting hingga berpikir win-win dalam berinteraksi dengan orang lain, buku ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mencapai keberhasilan pribadi dan profesional.

Baca juga: Review Buku My Tomorrow Your Yesterday

  • "Mindset: The New Psychology of Success" oleh Carol S. Dweck

Dalam buku ini, Dweck mengungkapkan pentingnya memiliki mindset yang benar dan bagaimana pemikiran kita dapat memengaruhi kesuksesan kita. Ia membedakan antara mindset tetap (fixed mindset) dan mindset pertumbuhan (growth mindset). Buku ini mengajarkan kita untuk mengadopsi mindset pertumbuhan yang memungkinkan kita untuk terus berkembang, belajar dari kegagalan, dan mencapai potensi penuh kita.

  • "The Power of Now: A Guide to Spiritual Enlightenment" oleh Eckhart Tolle

Buku ini membahas tentang pentingnya hidup dalam saat ini dan melepaskan diri dari pemikiran negatif yang menghambat kita. Tolle mengajarkan tentang kehadiran sadar dan bagaimana menghadapi tantangan kehidupan dengan kedamaian dan kebijaksanaan. Dengan mempraktikkan konsep-konsep yang diajarkan dalam buku ini, kita dapat mencapai kebahagiaan dan kualitas hidup yang lebih baik.

  • "Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life" oleh Hรฉctor Garcรญa dan Francesc Miralles

Buku ini menggali konsep ikigai, yang merupakan kombinasi dari apa yang kita cintai, apa yang kita baik atasi, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang kita dapatkan penghidupan dari itu. Penulis mengajak kita untuk menemukan makna dan tujuan hidup kita yang akan membawa kebahagiaan dan kualitas hidup yang lebih baik. Buku ini memberikan wawasan yang inspiratif tentang bagaimana menemukan kepuasan dan arti dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Rekomendasi Baca Buku "One-Sit Reads"

  • "Atomic Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones" oleh James Clear

Buku ini membahas kekuatan kebiasaan kecil dalam mengubah hidup kita. Clear memberikan strategi dan taktik praktis untuk membangun kebiasaan positif dan menghilangkan kebiasaan yang merugikan. Dengan memahami prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam buku ini, kita dapat mengubah hidup kita secara bertahap dan mencapai perubahan yang signifikan.

Membaca buku-buku pengembangan diri adalah investasi berharga untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Dengan menggali wawasan, pengetahuan, dan panduan yang disajikan dalam buku-buku ini, kita dapat mengubah diri kita dan mencapai potensi penuh dalam berbagai aspek kehidupan. Jadikanlah membaca buku-buku ini sebagai kebiasaan yang membantu Anda tumbuh dan berkembang. Selamat membaca dan mengeksplorasi jalan menuju kualitas hidup yang lebih baik!

Senin, 12 Juni 2023

Tentang Kerinduan dan Siklus Kebodohan Panjang Diri Ini

 


Tentang Kerinduan dan Siklus Kebodohan Panjang Diri Ini

Oleh: Hal Halis


Jadi harus bagaimana jika memang pada akhirnya hasil dari proses itu adalah berpisah dengan kamu

Dan janji kembali menyebalkan dengan hadirnya berbagai persepsi serta membuat menunggu

Seseorang dapat menulis puisi indah dan menarik dari pengalaman serta pembacaan nya terhadap berbagai bentuk literatur


Lalu jika menyukai jenis puisi tertentu saja,  itu pun bukan lah hal yang mesti di debat sepanjang waktu

Hanya sekedar beda selera dalam menikmati sebuah karya

Dan pergi mu bisa saja karena hal demikian, yakni tidak sesuai selera lagi dengan berbagai bentuk hasil kerja bersama kita


Kadang pengaruh semacam itu juga muncul dalam lubuk hati

Tapi komitmen untuk tetap tangguh memperjuangkan kamu telah membuat hal itu seperti berguguran sendiri

Meski kemudian khilaf dengan kesalahan yang cukup membuat kamu harus kembali berpikir tentang kebahagiaan jika tetap berada di sisi

Mungkin itu siklus kebodohan panjang diri ini


Maaf tentang hal-hal menyebalkan itu

Terima kasih atas rindu yang cukup melelahkan serta membuat diri makin yakin bahwa mungkin tidak semestinya membiarkan kamu pergi begitu saja

Tapi entahlah sayang, hal itu juga kadang membuat ku makin kebingungan atas upaya diri untuk berjuang dengan kamu

Cukup sering untuk memberi kesan pengekangan terhadap dirimu

Mungkin ini jalan nya, harus berpisah


Kopi 

Teh

Dan berbagai konspirasi tentang akselerasi imaji

Bahagia untuk engkau selalu

Amin


Lalu 

Bagaimana kamu

Dan rindu itu

Apakah mungkin akan padu?


Untuk mu kebaikan serta keindahan cinta selalu 

" I Miss you"


Bulukumba, 31 Mei 2023



Sabtu, 10 Juni 2023

Membangun Mental Sebagai Seorang Penulis Oleh Kak Imas

Hai, Semua.

Kali ini kita akan belajar tentang bagaimana caranya membangun mental yang kuat sebagai seorang penulis.

Pasti di antara kita ada yang merasa cepat down begitu mendapatkan kritikan, apalagi jika kritikan tersebut lebih bersifat merendahkan atau menghina karya yang sudah capek-capek kita tulis dengan segala upaya dan usaha yang kita bisa. Oleh karena itu, pada hari Selasa, 23 Mei kemarin Olimpus mengadakan seminar daring bersama Kak Imas Hanifah Nurhasanah dengan mengangkat tema "Membangun Mental Sebagai Seorang Penulis". Besar harapan kami materi ini bisa bermanfaat bagi kita semua sebagai seorang penulis agar tidak mudah down, apa pun yang menghalangi jalan kita untuk menjadi penulis profesional dan produktif dalam berkarya.

Berikut materi yang disampaikan oleh Kak Imas:

Membangun Mental Sebagai Seorang Penulis

Bagi seorang penulis, memiliki mental sekuat baja sangatlah diperlukan. Jika ada yang bilang bahwa menjadi seorang penulis yang baik itu tidak mudah, maka sepertinya semua orang akan setuju. Namun kalau dibilang sangat sulit, tidak juga. Jika memiliki kemauan untuk terus berlatih, bukan tidak mungkin cita-cita menjadi seorang penulis yang baik akan terwujud.

Siapa saja bisa menjadi seorang penulis, tapi apakah tulisannya bisa menjadi inspirasi, bermanfaat, dan diterima oleh publik, belum tentu.

Nah, dalam proses untuk menjadi seorang penulis, kita pasti dihadapkan dengan berbagai aral dan rintangan. Jika kita tidak kuat, maka menyerah bisa saja menjadi pilihan. Jangan sampai itu terjadi, ya.

Agar Mental Penulis yang Kuat Ada di Dalam Dirimu

1. Tidak Membiarkan Ide Lewat Begitu Saja

Dalam proses kreatif seseorang ketika menulis, ide adalah salah satu poin penting yang harus ada. Tanpa ide, mana mungkin kita akan menghasilkan sebuah tulisan, bukan? 

Lalu, dari mana ide itu? Harus dicari ke mana? Percaya atau tidak, ide itu selalu ada. Bahkan ketika seharian kamu hanya ada di dalam kamar, menatap semut yang berbondong-bondong mencari remahan roti yang tak sengaja kamu jatuhkan di lantai, ide itu pasti akan ada, jika ... jika kamu menangkapnya. 

Ketika kita mencoba mencari ide, maka ide itu akan datang. Tugas penting kita adalah tidak membiarkan ide yang datang itu lewat begitu saja. 

Tuliskan semua ide-ide yang datang secara terduga atau tidak terduga. Jika kamu tidak membutuhkannya sekarang, mungkin kamu akan membutuhkannya di lain kesempatan.

2. Sabar dan Percaya Kepada Proses

Selanjutnya, salah satu hal yang harus ada di dalam diri seorang penulis adalah sabar. Kesabaran itu sangat penting, karena di dunia ini, semua hal pasti ada prosesnya.

Percaya kepada proses, tidak terburu-buru dan mau mengikuti proses yang ada. Menerima dan menikmati kegagalan demi kegagalan, akan membuat kita bisa lebih menghargai setiap usaha yang telah kita lakukan dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di kemudian hari.

3. Mau Berlatih dan Tidak Mudah Berpuas Diri

Tidak ada seorang penulis yang berhasil menjadi penulis yang baik, tanpa latihan menulis. Jika kamu sangat ingin menjadi seorang penulis, maka tentunya harus berlatih menulis. Kalau tidak, untuk apa? Sampai kapan pun, kamu tidak akan pernah bisa menjadi penulis, kalau berlatih menulis pun malas.

Tidak mudah berpuas diri. Memenangkan sesuatu, seperti lomba menulis tentu adalah hal yang sangat membanggakan. Namun jangan sampai hal tersebut akan membuatmu berhenti berlatih dan terus tenggelam dalam kesenangan yang sementara.

Mental yang Harus Dimiliki oleh Seorang Penulis

1. Hati yang Lapang dalam Menerima Kritik

Tidak semua orang bisa menerima kritik dan saran untuk karya mereka. Kadang-kadang, sebagian penulis yang sudah berusaha keras menciptakan sebuah karya, merasa sedih ketika akhirnya karya yang sudah mereka buat nyatanya malah mendapatkan kritikan yang pedas. Mereka merasa tidak dihargai.

Namun sebenarnya justru dengan adanya kritik yang datang, itu berarti karya si penulis sudah berhasil menarik perhatian. Redakan ego sejenak, terima kritik dan saran, diterapkan atau tidak, semua kembali kepada keputusan masing-masing penulis.

2. Tekad yang Kuat

Dengan tekad yang kuat, seseorang yang berniat menjadi penulis tak akan mudah goyah ketika diterpa cobaan ketika berupaya untuk menjadi seorang penulis yang baik.

Maka, ketika saat ini jika kamu baru mau memulai untuk menjadi seorang penulis, dan ingin memiliki tekad yang kuat, terlebih dahulu, tentukan goals atau tujuan-tujuan yang jelas, alasan mengapa kamu ingin menjadi penulis, dan lain-lain, agar tekad itu terbentuk dan semakin kuat setiap harinya.

3. Terus Mencoba

Kegagalan dan kegagalan pasti akan ditemui dalam semua bidang pekerjaan atau hobi apa pun. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang langsung mahir dalam melakukan sesuatu. Semua orang pasti mulanya adalah seorang amatir. Sama halnya dengan seorang penulis. Tidak ada penulis yang ujug-ujug jadi penulis terkenal dan hebat. Sebelum menjadi penulis yang hebat, mereka semua pasti telah mengalami banyak kegagalan, tapi mereka tidak pernah berhenti mencoba.

4. Berpikir ke Depan

Lupakan hal-hal yang tidak penting di masa lalu, yang mungkin membuat keinginanmu untuk menjadi seorang penulis menjadi luntur. 

Seringnya mungkin terlintas di dalam pikiran kita kalimat semacam ini:

"Seandainya dulu aku begini ...."

"Seandainya dulu aku ikut kelas menulis ini ...."

Semua yang sudah terjadi, tidak akan bisa kembali lagi. Maka dari itu, berhenti memikirkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan dan pikirkan saja apa saja yang harus kamu lakukan di masa depan. Susun rencana demi rencana, tujuan demi tujuanmu dan bergeraklah untuk mulai mewujudkannya

5. Terus Belajar

Ikut kelas menulis, ikut seminar kepenulisan, membaca materi-materi kepenulisan di internet, bolak-balik membuka aplikasi KBBI, mempelajari cerpen-cerpen penulis terkenal, di dalam maupun luar negeri, membaca minimal sepuluh halaman buku apa pun setiap harinya, adalah kegiatan-kegiatan yang erat kaitannya dengan belajar menjadi penulis. 

Kalau kamu melakukan semua itu dengan sungguh-sungguh dan rutin, maka tentu hasilnya pun tidak akan buruk.

Mengapa Kita Harus Memiliki Kekuatan Mental Jika Ingin Menjadi Seorang Penulis?

Kekuatan mental bagi seorang penulis bisa membuatnya bertahan di dunia kepenulisan yang mungkin semakin hari, semakin berkembang dan variatif. Dengan mental yang kuat, seorang penulis akan terus mampu menghadirkan karya-karya yang baru dan diterima dengan baik oleh pembaca.

Manfaat Memiliki Mental yang Kuat bagi Menjadi Seorang Penulis

1. Terus Bertumbuh

Tidak ada seorang penulis pun yang ingin kemampuan menulisnya diam di tempat. Ya, semua penulis pasti menginginkan dirinya terus berkembang, terus tumbuh untuk semakin mahir dalam menulis. Itulah mengapa kesiapan mental dan kekuatan mental diperlukan bagi seorang penulis. Agar ia tidak kalah sebelum berjuang.

2. Memiliki Berbagai Pengalaman

Dengan mental yang kuat, seorang penulis pasti otomatis akan memiliki berbagai pengalaman yang menarik pula. Pengalaman demi pengalaman itulah yang akan membuat si penulis nantinya bisa menciptakan karya-karya yang semakin baik seiring berjalannya waktu.

3. Menemukan Solusi dengan Cepat

Ketika mental kita sudah terlatih, setiap ada permasalahan dalam hal menulis, maka solusi dari permasalahan itu pun akan lebih mudah ditemukan.

Itulah materi yang disampaikan oleh Kak Imas Hanifah Nurhasanah. Insyaallah jika materi tersebut kita cerna dan terapkan dengan baik akan sangat bermanfaat bagi kita sebagai seorang penulis.

Selain materi, tentunya ada sesi tanya jawab yang sayang jika kita lewatkan begitu saja karena sudah barang tentu tidak kalah bermanfaatnya dengan materi di atas.

Tanya jawab

Pertanyaan:

Nama: Aya

Domisili: Bandung

Pertanyaan: Bagaimana mengatasi komen tidak baik dalam cerita kita, disaat kita baru merintis menjadi penulis? Membaca dari sharing yang Kak Imas bagi tadi, mendidik mental kita itu kan nggak mudah. Terima kasih, Kak ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ

Jawaban:

Salam kenal, Kak Aya. 

Oke, baik. Mengatasi komentar tidak baik di dalam cerita, saat masih jadi penulis baru. 

Komentar tidak baik dan komentar baik, adalah dua hal yang mau tidak mau, harus kita terima, ketika kita mempublikasikan karya kita. Ketika kita memperkenalkan karya kita ke khalayak ramai, tentu akan ada reaksi yang kita dapatkan. 

Kita tidak bisa mengendalikan reaksi apa yang bisa kita terima.

Sebagian besar penulis pasti menginginkan komentar bagus untuk setiap cerita mereka, tapi itu tidak mungkin. Pasti ada yang tidak suka, tidak sesuai dengan selera sebagian pembaca, dll. 

Kita gak mungkin nyuruh mereka buat suka. Kita gak bisa paksa. 

Sekali lagi, kita gak bisa kendalikan rasa suka mereka, tapi kita bisa mengendalikan bagaimana reaksi kita terhadap komentar tidak baik tersebut.

Sebelumnya, kamu harus tahu dulu perbedaan komentar yang tidak baik ini apakah berisi kritik dan saran cuma mungkin kalimat atau kata-katanya rada menyakitkan. Atau justru murni hanya komentar buruk yang mencela? Kalau komentar tidak baik ini berisi kritikan, terima dan teliti, terapkan ke karyamu kalau kamu yakin itu bisa membuat karyamu lebih baik lagi. Kalau ternyata komentarnya murni hanya celaan, lupakan.


Pertanyaan:

Nama: Dwisur

Domisili: Lampung

Pertanyaan: Hai, Kak. Salam kenal. ๐Ÿ™

Apa yang biasa Kakak lakukan, jika mood sedang buruk karena kritikan pedas dari pembaca?

Jawaban:

Halo, Kak Dwisur. Salam kenal. 

Mood yang buruk ngerepotin banget gak, sih? Asli. Soalnya saya juga suka gemes sendiri. 

Cuma bedanya, mood saya jarang memburuk karena kritikan pedas, tapi hal lain.

Mungkin karena dulu sudah sering dapat kritikan pedas, meskipun ya, kadang masih ndregdeg juga sih, tapi itu gak berlangsung lama. 

Caranya setelah baca kritikan pedas itu, saya biasanya baca lagi karya saya. Bener gak ya, apa yang dibilang sama ini orang? Kalau kemudian saya menyadari oh bener ternyata, saya perbaiki. Kalau ternyata ah, enggak kok. Karya saya gak begitu. Sudah, saya paling mengucapkan terima kasih dan bilang kalau saya akan pertimbangkan pendapatnya itu. (Dalam hal ini kritikan pedas.) Tapi saya tidak betul-betul menerapkannya kepada karya saya.

Pokoknya kalau memang menurut kamu karyamu perlu diperbaiki, ya, perbaiki.  Kalau menurut kamu tidak perlu, ya, jangan.


Pertanyaan:

Nama: Khai

Domisili: Sumenep, Madura

Pertanyaan: Gimana caranya mengatasi mager, Kak? Kadang tuh di otak udah sempurna nyusun kerangka cerita—katakanlah. Sampai ending bahkan. Tapi enggak nulis-nulis. Jujur, saya masih sering mengalami mental mager ini. ๐Ÿ™ˆ๐Ÿ™

Jawaban:

Halo, Kak Khai. 

Caranya dipaksa. Berdasarkan pengalaman, ya. Gak ada cara lain selain dipaksa.

Paksakan menulis walaupun cuma satu 200-300 kata dalam sehari. 

Saya pernah pakai alarm ponsel. Misal, habis shubuh, nulis 30 menit. Udah gitu kegiatan apa, dll. Nulis lagi 30 menit. Sampai targetnya kecapai. 

Atau pernah gini. Buat aturan sama diri sendiri. Karena saya suka nonton podcast, atau drakor, saya buat peraturan. Kalau mau nonton drakor hari ini, harus nulis 500/1000 kata dulu.

Ini ampuh di saya. Jadi, coba saja. ✨

Demikianlah notulen seminar daring yang diadakan oleh Olimpus bersama dengan Kak Imas Hanifah Nurhasanah. Besar harapan kami dengan notulen seminar tersebut bisa membuat kita menjadi penulis yang lebih baik dan lebih kuat secara mental dalam mengarungi dunia literasi. 

Sabtu, 03 Juni 2023

Menghindari Kesalahan Umum dalam Menulis: 5 Kesalahan yang Harus Dihindari agar Tulisanmu Berkualitas

Menulis merupakan keterampilan penting yang dapat digunakan dalam berbagai bidang. Namun, seringkali kita tanpa disadari membuat kesalahan-kesalahan umum yang dapat mengurangi kualitas tulisan kita. Untuk itu, penting bagi kita untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut agar tulisan kita lebih berkualitas dan efektif. Berikut adalah 5 kesalahan umum yang harus dihindari saat menulis:

1. Ketidakjelasan dalam tujuan tulisan

Sebelum mulai menulis, pastikan kita memiliki tujuan yang jelas tentang apa yang ingin disampaikan dalam tulisan. Kesalahan umum adalah tidak memiliki arah yang jelas sehingga tulisan menjadi tidak terfokus dan membingungkan bagi pembaca. Jadi, tentukan pesan utama dan tujuan tulisan sebelum mulai menulis.

Baca juga : Kesalahan dalam Dialog yang Sering Dilakukan Penulis Pemula

2. Tata bahasa dan ejaan yang buruk

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah ketidaksempurnaan dalam tata bahasa dan ejaan. Ini termasuk penggunaan tanda baca yang salah, kesalahan ejaan kata, atau penggunaan kata yang tidak tepat. Untuk menghindari kesalahan ini, periksa dan perbaiki tata bahasa dan ejaan tulisan dengan teliti sebelum mempublikasikannya.

3. Gaya penulisan yang ambigu

Gaya penulisan yang ambigu dapat membuat pembaca kebingungan dan sulit memahami pesan yang ingin disampaikan. Hindari penggunaan frasa yang ambigu, kalimat yang panjang dan rumit, serta penggunaan kata-kata yang tidak diperlukan. Usahakan untuk menggunakan gaya penulisan yang jelas, sederhana, dan mudah dipahami.

4. Penggunaan referensi yang tidak akurat

Ketika menggunakan referensi dalam tulisan, penting untuk memastikan bahwa sumber yang digunakan akurat dan terpercaya. Hindari mengutip sumber yang tidak terverifikasi atau tidak jelas keasliannya. Pastikan mengacu pada sumber yang terpercaya dan memberikan referensi yang tepat ketika diperlukan.

Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan POV Aku-an dan Dia-an - Sastra Indonesia Org

5. Ketidakefektifan dalam pengeditan dan revisi

Salah satu kesalahan umum adalah kurangnya pengeditan dan revisi yang memadai. Setelah menulis, luangkan waktu untuk membaca kembali tulisan dan mengeditnya. Perbaiki kesalahan tata bahasa, ejaan, serta ketidakjelasan dalam penyampaian pesan. Pengeditan dan revisi yang cermat akan membantu meningkatkan kualitas tulisan.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini, tulisan kita akan lebih berkualitas dan efektif dalam menyampaikan pesan. Tetaplah berlatih dan terus mengasah keterampilan menulis agar tulisan kita semakin baik dan memikat bagi pembaca.