Sabtu, 11 Februari 2023

Mengenal 4 Macam Konjungsi dalam bahasa indonesia

 

Berbicara soal kata hubung, tentu dalam dunia kepenulisan besar perannya. Sebuah kalimat pasti membutuhkan konjungsi atau kata hubung untuk menghubungan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya. Konjungsi sering digunakan, tetapi tidak disadari keberadaannya ada berbagai jenis kata hubung yang perlu Sobat pahami makna dan fungsinya sebelum menggunakannya.

Sering kali orang asal menggunakan konjungsi karena dirasanya itu yang paling tepat untuk digunakan, tak jarang pula ada yag salah menggunakan dan menempatkan. Hal tersebut akan melahirkan kesalahpahaman bagi pembaca, mungkin saja karena kesalahan penggunaan konjungsi pembaca menjadi tidak nyaman membaca tulisan Sobat Penulis. Maka dari itu, kenalan sama konjungsi-konjungsi ini dulu, yuk!

Kata hubung setara/Konjungsi koordinatif

Pertama kenalan sama kata hubung setara atau konjungsi koordinatif yang sering digunakan untuk menggabungkan klausa dengan kedudukann setara. Dala penggunaannya, konjungsi ini melahirkan kalimat majemuk setara. Secara umum, konjungsi berada di tengah kalimat. Konjungsi koordinatif, yaitu dan, atau, tetapi, sedangkan.

Kata hubung bertingkat/Konjungsi subordinatif

Konjungsi subordinatif adalah suatu kata penghubung yang menggabungkan dua atau lebih klausa yang memiliki hubungan bertingkat. Ada beberapa jenis konjungsi subordinatif, antara lain:

1. Konjungsi subordinatif untuk waktu, seperti sejak, semenjak, sedari, sewaktu.

2. Konjungsi subordinatif syarat, meliputi bila, jika, kalau, jikalau

3. Konjungsi subordinatif untuk perbandingan mulai dari perbandingan, seakan, seperti.

4. Konjungsi subordinatif pengandaian seperti seandainya dan seumpama

5. Konjungsi subordinatif konsesif, yaitu biarpun dan sekalipun

6. Konjungsi subordinatif hasil, meliputi sehingga dann sampai

7. Konjungsi subordinatif sebab mulai dari karena, oleh sebab, dan sebab

8. Konjungsi subordinatif untuk komplementasi, yakni ‘bahwa’

9. Konjungsi subordinatif cara seperti dengan, tanpa

10. Konjungsi subordinatif perbandingan, meliputi lebih dari, sama dengan

Kata hubung berpasangan/konjungsi korelatif

Kata hubung berpasangan digunakan untuk menghubungkan dua kata, dua frasa, dua klausa yang memiliki fungsi sintaksis sama dan setara. Secara umum, kata hubung ini menggabungkan dua kalimat setara secara berpasangan. Ada beberapa contoh kata hubung jenis ini, antara lain:

1. Tidak hanya ….

2. Tetapi juga ….

3. Jangankan … pun

4. Bukan … hanya ….

5. Bukannya … melainkan

6. Demikian … sehingga ….

 

Konjungsi antarkalimat

Seperti namanya, kantor antarkalimat digunakan untuk menggabungkan kalimat menjadi kesatuan yang utuh. Biasanya konjungsi ini digunakan di awal kalimat untuk memulai suatu kalimat yang baru serta ditulis huruf kapital. Ada beberapa konjungsi antarkalimat, yaitu:

1. Akibatnya dan demikian yang bermakna tentang akibat atau konsekuensi

2. Sebaliknya dan berbeda artinya sesuatu berkebalikan

3. Kemudian, setelah itu, selanjutnya yang artinya keadaan setelahnya yang akan terjadi

4. Bahwasanya, sebenarnya, sesungguhnya artinya keadaan yanng sebenarnya

5. Bahkan, tak hanya itu, malahan tentang keadaan yang sebelumnya

6. Namun, sayangnya, akan tetapi bermakna mempertentangkan keadaan sebelumnya

7. Meskipun, demikian, biarpun begitu, artinya tentang perasaan sedih atau kesedihan

Konjungsi temporal/kata hubung waktu

Kata hubung waktu mempunyai dua fungsi, yaitu menghubungkan dua kalimat majemuk maupun sederajat dan tidak sederajat, serta berfungsi untuk menyatakan keterangan waktu dalam kalimat. Konjungsi temporal sederajat seperti lalu, kemudian, selanjutnya, setelahnya, serta sebelumnya. Sedangkan, konjungsi temporal tidak sederajat seperti saat, sejak, apabila, sementara, dan ketika.

Demikianlah tentang kata hubung yang rumit ini, serumit hubungan kita tanpa status. Ehem, konjungsi mana nih yang sering salah penggunaannya versi Sobat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.