‘Alur atau plot’ kalimat itu sering tertulis dan terdengar seakan keduanya sama, orang pun mulai beranggapan jika keduanya tak jauh berbeda. Kesalahpahaman ini dimulai dari keduanya yang sama-sama dianggap jalan sama. Penyamaan alur dan plot karena unsur pembangun keduanya, yaitu peristiwa rasanya tidak tepat. Sebuah alur belum tentu plot, tetapi plot pastilah akan membentuk alur. Yuk, kupas perbedaannya!
1.Alur
Alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam sebuah cerita yang disusun secara urut. Serta bisa diartikan sebagai suatu rangkaian cerita sejak awal sampai akhir. Di mana alur mengatur semua tindakan yang ada dalam cerita agar berhubungan satu sama lain. Ada beberapa jenis alur yang wajib penulis ketahui, antara lain:
Baca juga: Konsep Alur dan Plot - Sastra Indonesia Org
- Alur maju
Alur yang sering jadi andalan penulis ini memiliki alur peristiwa yang ditampilkan secara runtut, macu, berurutan dari tahap awal, tengah, hingga akhir. Alur ini bisa membantu penulis dalam membangun kebiasaan menulis karena alurnya tidak terlalu sulit untuk membuat sebuah cerita. Apalagi alur ini mudah dipahami dan dicerna.
- Alur mundur
Alur mundur merupakan sebuah alur yang ceritanya diawali dengann penyelesaian, baru secara perlahan menceritakan awal kejadian. Dalam penulisannya sering dijumpai di sebuah cerita yang menggunakan latar waktu di masa lampau. Penulis yang menggunakan alur ini harus pandai-pandai menyusun cerita agar pembaca tidak kebingungan.
- Alur campuran
Setelah kedua alur yang berlawanan di atas, bagaimana kalau menggunakan keduanya. Ya, alur dengan klimaks dari cerita, kemudian masa lampau, dan diakhiri dengan penyelesaian dari cerita tersebut. Alur campuran mudag digunakan dalam pembuatan cerita dan lebih menarik, akan tetapi sebagai pengarang cerita harus pandai mengeksekusi cerita dan mengatur plot ceritanya.
Baca juga: Memaksimalkan Alur - Sastra Indonesia Org
2.Plot
Plot merupakan pengait satu kejadian dengan kejadian lainnya sehingga saling berkaitan dalam memicu konflik dan menggerakkan cerita menuju klimaks atau puncak konflik. Bisa dikatakan juga, hadirnya sebuah peristiwa yang dibenturkan dengan peristwa lainnya yang pada akhirnya memantik konflik. Dalam hal ini, plot menggerakkan cerita mulai awal hingga akhir dengan ketegangan, konflik, dan penyelesaian.
Selain itu, terdapat persoalan yang dihadapi para tokoh di dalamnya, di mana persoalan itu menyebabkan konflik yang kompleks, hingga ke puncak krisis, dan berakhir dengan pemecahan atau penyelesaiaannya. Ini sejalan dengan unsur plot yang dimulai dengan pengenalan cerita, awl konflik, menuju konflik, klimaks atau puncak konflik, dan penyelesaian. Sudah tahu belum perbedaan plot dan alur dari sini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.