Sabtu, 28 Januari 2023

Ingin Tinggal Lama


Ingin Tinggal Lama
Oleh: Agus Sanjaya


kerinduan timbul dan tenggelam

saat mengingat asrinya desa

sawah-sawah menyapa ramah

petani menyangkul tanpa lelah

 

di desa, ada kehangatan bernama ibu

yang selalu memeluk kedatanganku

ada ayah, dengan rupa petuahnya

juga kawan-kawan yang lama tak jumpa

 

saat mentari mengusik tidur orang-orang

ibu sudah siap membesuk kawahnya

sedang ayah melenggang ria di pematang

rasanya, aku ingin tinggal lama di desa

 

29 Maret 2022

Rabu, 25 Januari 2023

Rahim Untuk Durian

 


Rahim Untuk Durian


kotaku ini

mengandung durian

dalam rahimnya,

yang rimbun

di tenggara.

 

cita rasa

legit menggoda,

dengan harum

semerbak tercium

mencubit hidung.

 

saat pesta raya

anda jangan lupa

membawa payung,

sebab hujan durian

menjatuhi kepala.

 

Jombang, 25 Maret 2022

Tentang Penulis

Agus Sanjaya lahir di Jombang, 27 Agustus 2000. Juara 2 Lomba Menulis Cerpen Nasional (Komunitas Sekolah Seru, 2019), Juara 3 Event Menulis Puisi Nasional (Arras Media, 2021), serta Juara 2 Lomba Menulis Puisi Ramadan COMPETER Indonesia. Buku pertamanya berjudul Akar Kuning Nenek, serta keduanya berjudul Lima Sekawan terbit di Guepedia tahun 2020. Saat ini ia tengah sibuk kuliah, menimba ilmu di COMPETER Indonesia dan Kelas Puisi Bekasi (KPB). Karya-karyanya banyak terangkum di antologi bersama, juga di media online seperti: Riau Sastra, Kosana.id, Cerano.id, Sastra Indonesia.org, Nolesa.com, Metamorfosa.co.id, Suku Sastra.com, Dermaga Sastra, Pahatan Sastra, Tirastime, Mbludus, Negeri Kertas.com, Inside Lombok, Suara Krajan.Com, serta Ngewiyak.Com.

Selasa, 24 Januari 2023

Tips Sederhana Menyelesaikan Naskah Dengan cepat

Sebagai seorang penulis pasti pernah mengalami yang namanya writer’s block ataupun stuck dalam menulis yang disebabkan beberapa hal. Sehingga ada naskah yang tenggelam sekian tahun di penyimpanan dokumen. Hal ini sering dialami oleh penulis pemula pastinya, biasanya karena imajinasi dan keinginan menulis di awal yang menggebu, lalu berhenti di tengah karena kebuntuan ide dan lainnya.

Masalah klasik dalam menulis ini memang sering menghambat selesainya naskah dengan cepat, bahkan membuatnya tidak dilanjutkan dan terbuang. Mayoritas penulis pemula pun akan berhenti menulis setelah mengalami itu, walau ada yang memilih menulis cerita baru. Nah, seperti kata pepatah bahwa setiap ada masalah, selalu ada solusinya begitu pula pada kasus ini. Yuk, kepoin apa saja tips menyelesaikan naskah dengan cepat:

Baca juga:  5 Cara Menulis Novel Fantasi agar Pembaca Masuk Ke Dunia yang Kamu Ciptakan

1. Membuat outline untuk naskah

Outline merupakan kerangka dari setiap bab dalam cerita, akan tetapi sebelum membuat outline perlu adanya premis dan logline. Premis merupakan rangkuman keseluruhan cerita dalam satu kalimat yang berisi tokoh, tujuan, dan hambatanya. Selanjutnya logline, yaitu penjabaran dari premis yang mencakup keseluruhan tokoh dan konfliknya. Dengan adanya ketiga bagian cerita ini, Sobat jadi lebih mudah dalam menulis karena arah certia sudah dicatat di awal.

2. Membuat deadline sendiri

Mayoritas penulis akan menerapkan menulis novel 30 hari, di mana per harinya minimal menulis satu bab dengan seribu kata. Nah, pada dasarnya penulis bisa menentukan sendiri kapan naskah akan diselesaikan untuk menyesuaikan dengan kesibukan. Akan tetapi, perlu diingat apabila Sobat harus tetap mematuhi deadline walaupun itu dibuat sendiri dan bisa diubah kapan saja. Sebab, dengan mematuhi deadline akan membentuk diri sebagai penulis yang konsisten, melatih kemampuan menulis, dan kedisiplinan penulisnya.

3. Menulis apa adanya

Sebagai penulis, Sobat tidak perlu takut tulisan salah dan jelek. Tulis saja naskah apa adanya hingga selesai, sebab memikirkan penilaian tentang naskah hanya menghambat keinginan menyelesaikan tulisan. Terlebih mengkhawatirkan kesempurnaan di awal menulis malah akan membuat Sobat stres. Maka dari itu, biarkan saja tangan menulis sesuai keinginan hati dan otak. Bagaimana hasilnya nanti kita lihat kembali dari awal.

4. Mengoreksi naskah

Setelah naskah selesai, apakah Sobat ingin menerbitkannya? Eits, jangan dulu! Sebagai penulis juga perlu mengoreksi naskahnya terlebih dahulu mulai dari memeriksa kesalahan ketik, tanda baca yang kurang tepat, dan kata yang tidak relevan. Dalam hal ini, penulis tidak bisa terburu-buru mengoreksi naskah saat baru saja menyelesaikannya. Perlu didiamkan berhari-hari setidaknya tiga hari lantaran apabila naskah baru saja selesai, lalu kekurangan akan tertutupi tentu tidak akan merasa puas.

Baca juga: Tips Menulis Novel Tanpa Terselip Plot Hole

5. Asupan penulis untuk kelancaran menulis naskah

Walaupun Sobat seorang penulis, tetapi ingatlah apabila Sobat juga manusia yang butuh istirahat bukan robot. Terkadang karena ide mengalir penulis tetap melanjutkan kegiatan menulisnya sampai larut malam hanya untuk menuntaskan cerita, tentunya ini membuat cerita tidak bagus. Malah penulis akan stres dan memperburuk kesehatan. Maka dari itu, penulis perlu melakukan refreshing dan memberi jeda untuk beristirahat saat menulis.

Seperti orang bekerja pada umumnya, penulis juga butuh healing dengann jalan-jalan, istiraahat cukup, dan lainnya untuk menyegarkan pikiran. Hal ini juga bisa mencegah risiko writer’s block karena dengan begitu, Sobat akan memperoleh inspirasi saat pikiran kembali segar dan merasa senang. Tak lupa pula makan yang kenyang agar nulis makin kencang, hehe.

Itulah lima tips bermanfaat untuk penulis agar bisa menyelesaikan naskah tepat waktu dan lebih produktif. Siapa nih yang sering drama dengan ide yang datang saat malam? Mau lanjut nulis ngantuk, tetapi enggak ditulis idenya takut hilang, kalaupun dicatat besok ditulis feel-nya akan berkurang. Kira-kira gimana solusinya, ya?

Rabu, 18 Januari 2023

Plot dan Alur Tidak Sama, Lho, Ini Perbedaannya!

 

‘Alur atau plot’ kalimat itu sering tertulis dan terdengar seakan keduanya sama, orang pun mulai beranggapan jika keduanya tak jauh berbeda. Kesalahpahaman ini dimulai dari keduanya yang sama-sama dianggap jalan sama. Penyamaan alur dan plot karena unsur pembangun keduanya, yaitu peristiwa rasanya tidak tepat. Sebuah alur belum tentu plot, tetapi plot pastilah akan membentuk alur. Yuk, kupas perbedaannya!

1.Alur

Alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam sebuah cerita yang disusun secara urut. Serta bisa diartikan sebagai suatu rangkaian cerita sejak awal sampai akhir. Di mana alur mengatur semua tindakan yang ada dalam cerita agar berhubungan satu sama lain. Ada beberapa jenis alur yang wajib penulis ketahui, antara lain:

Baca juga: Konsep Alur dan Plot - Sastra Indonesia Org

  • Alur maju

Alur yang sering jadi andalan penulis ini memiliki alur peristiwa yang ditampilkan secara runtut, macu, berurutan dari tahap awal, tengah, hingga akhir. Alur ini bisa membantu penulis dalam membangun kebiasaan menulis karena alurnya tidak terlalu sulit untuk membuat sebuah cerita. Apalagi alur ini mudah dipahami dan dicerna.

  • Alur mundur

Alur mundur merupakan sebuah alur yang ceritanya diawali dengann penyelesaian, baru secara perlahan menceritakan awal kejadian. Dalam penulisannya sering dijumpai di sebuah cerita yang menggunakan latar waktu di masa lampau. Penulis yang menggunakan alur ini harus pandai-pandai menyusun cerita agar pembaca tidak kebingungan.

  • Alur campuran

Setelah kedua alur yang berlawanan di atas, bagaimana kalau menggunakan keduanya. Ya, alur dengan klimaks dari cerita, kemudian masa lampau, dan diakhiri dengan penyelesaian dari cerita tersebut. Alur campuran mudag digunakan dalam pembuatan cerita dan lebih menarik, akan tetapi sebagai pengarang cerita harus pandai mengeksekusi cerita dan mengatur plot ceritanya.

Baca juga: Memaksimalkan Alur - Sastra Indonesia Org

2.Plot

Plot merupakan pengait satu kejadian dengan kejadian lainnya sehingga saling berkaitan dalam memicu konflik dan menggerakkan cerita menuju klimaks atau puncak konflik. Bisa dikatakan juga, hadirnya sebuah peristiwa yang dibenturkan dengan peristwa lainnya yang pada akhirnya memantik  konflik. Dalam hal ini, plot menggerakkan cerita mulai awal hingga akhir dengan ketegangan, konflik, dan penyelesaian.

Selain itu, terdapat persoalan yang dihadapi para tokoh di dalamnya, di mana persoalan itu menyebabkan konflik yang kompleks, hingga ke puncak krisis, dan berakhir dengan pemecahan atau penyelesaiaannya. Ini sejalan dengan unsur plot yang dimulai dengan pengenalan cerita, awl konflik, menuju konflik, klimaks atau puncak konflik, dan penyelesaian. Sudah tahu belum perbedaan plot dan alur dari sini?

Sabtu, 07 Januari 2023

Mengupas Tentang Antologi yang Jadi Andalan Penulis Pemula


Antologi pasti tidak asing lagi di telinga para penulis yang sering mengikuti event. Event menulis cerpen, puisi, quotes, dan jenis karya lainnya yang sering diadakan oleh komunitas menulis maupun penerbit masih banyak digemari karena memberikan banyak manfaat dalam melatih menulis. Hadiah, karya diterbitkan, relasi, dan lainnya menjadi fasilitas menggiurkan yang selalu diinginkan penulis.

Sehingga penulis tidak ragu untuk menulis satu karya terbaiknya untuk memenangkan lomba tersebut. Puncak kebanggaannya saat karya berhasil terbit bersama karya penulis lain dan menjadi buku yang bisa dipeluk. Nah, Antologi sendiri secara harfiah berasal dari bahasa Yunani yang dipadankan ke dalam bahasa Indonesia. Antologi merupakan karangan bunga atau bunga, sehingga isi dari buku antologi merupakan kumpulan karya sastra.Ada beberapa istilah lainnya yang bisa menggantikan kata antologi, nih!

Baca juga: Materi - Ada Tujuh Langkah Terbaik Dalam Menulis Cerpen untuk Pemula

1. Bunga Rampai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bunga rampai adalah campuran atau kumpulan karya sastra yang bersumber dari berbagai macam buku. Biasanya, bunga rampai fokus pada satu pembahasan atau topik khusus saja.

2. Prosiding

Prosiding merupakan kumpulan makalah atau kumpulan tulisan hasil seminar yang dibukukan. Dalam hal ini, prosiding lebih fokus pada bidang akademis dan bukan sastra.

3. Omnibus

Omnibus merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kumpulan karya tulis dari penulis maupun pengarang yang pernah dipublikasikan, kemudian dijadikan satu menjadi buku. Kata omnibus juga berarti untuk semua.

4. Kompendium

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kompendium adalah ikhtisar karangan ilmiah yang lengkap dan padat. Kompendium bisa diartikan sebagai kumpulan tulisan yang mempunyai fokus pada pembahasan ikhtisar dari tema penulisan tertentu yang telah ditentukan lebih dulu.

Baca juga: Materi - Cara Mempublikasikan Cerpen di Media Massa oleh Gusti Trisno - Sastra Indonesia Org

Menulis antologi sendiri bermanfaat untuk penulis pemula dan sering menjadi piliha. Berikut beberapa alasan kenapa antologi tetap banyak digemari:

1. Sebagai latihan untuk penulis pemula

Buku antologi bisa menjadi cara yang tepat untuk para penulis dalam menerbitkan karyanya. Kebanyakan penulis pemula tidak banyak memiliki karya untuk membuat antologi solo atau kumpulan karyanya saja. Sehingga banyak yang memilih mengikuti lomba puisi atau cerpen yang seringkali diadakan, apalagi terdapat hadiah menarik untuk penulis yang karyanya bagus. Dengan begitu, penulis pemula akan berlomba-lomba untuk menang dan mengasah keterampilan menulisnya.

2. Biaya yang lebih murah

Buku antologi umumnya mempunyai harga jual yang lebih murah karena penulis tidak menanggung biaya penerbitan, melainkan hanya membeli buku antologi tersebut. Dengan begitu beban untuk penulis pun lebih ringan, apalagi tidak membutuhkan biaya pendaftaran.

3. Menambah relasi

Menulis buku antologi bersama penulis lain dan bersaing secara sehat tidak hanya bisa menerbitkan buku dengan harga murah. Akan tetapi, juga bisa memperluas relasi dan mengenal penulis lainnya. Menulis buku antologi melalui event yang diadakan grup-grup kepenulisan bisa menjadi langkah awal kamu untuk meniti karier di dunia kepenulisan.