Sabtu, 26 November 2022

Mengenal Ragam Puisi Baru Patidusa: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Dalam ragam puisi baru terdapat berbagai puisi kreasi yang digagas, salah satunya oleh penyair kondang Agung Wibowo. Ada tiga jenis puisi menarik untuk dibahas dari beliau, yaitu patidusa, lipatdus, dan melipatdus. Ketiga puisi kreasi tersebut bisa dicoba untuk para penyair pemula, nih!

Eits, sebelum melangkah terlalu jauh Sobat juga perlu berkenalan terlebih dulu dengan puisi. Menurut KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya  terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Serta bisa diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. 

Beberapa ahli juga menjelaskan pengertian puisi, salah satunya menurut H.B Jassin yang menjelaskan apabila puisi adalah karya sastra yang diungkapkan dengan perasaan, gagasan, dan pemikiran. Beliau pun mengatakan puisi sebagai bentuk karya sastra yang singkat, tetapi padat dengan makna kiasan atau imajinatif serta diberi irama bunyi. Sederhananya, puisi adalah gagasan atau pemikiran penyair yang diungkapkan melalui ragam pilihan kata indah untuk memikat pembaca atau pendengarnya. Ok, yuk langsung saja pada inti pembahasan yaitu puisi patidusa.

Baca juga: 7 Jenis Puisi Baru yang Perlu Penyair Ketahui

Puisi patidusa merupakann salah satu puisi kontemporer yang dicetuskan oleh Agung Wibowo guna menciptakan suasana baru di dunia literasi puisi Indonesia. Puisi Patidusa adalah salah satu jenis puisi baru yang memiliki format 4 kata, 3 kata, 2 kata, dan 1 kata. Format patidusa memiliki keindahan bentuk yang terdiri dari sayap dan kerucut. Kekhasan puisi ini bisa dibaca terbalik dari baris bawah ke atas pada baitnya tanpa mengubah makna.

Bentuk standar patidusa;


A    A    A    A

B    B    B

C    C  

D


E

F     F

G     G     G   

H     H     H    H


Puisi Patidusa terdiri minimal dua bait. Ketika seorang penulis merasa kurang cocok pada penggunaan salah satu format, maka bisa mengubah karyanya ke bentuk formasi lain sampai menemukan kecocokan dengan cara membalik formasi baris pada baitnya. Berdasar ketentuan estetika RASA RIMA RUNUT dan IMAJI sebuah puisi.

Ketentuan Format Patidusa:

Baca juga: Tips Menulis Puisi Agar Menjadi Indah

1, Puisi Patidusa bukanlah puisi pemenggalan kalimat. Baris baitnya saling melengkapi satu sama lain seakan memiliki makna mandiri yang menjelaskan atau dijelaskan oleh baris sesudah atau sebelumnya.

2. Hindarilah kata hubung pada kalimat akhir baris karena akan menimbulkan konotasi pemenggalan yang menggantung makna. Misal:

Contoh salah:

Aku

Renta yang

Hina dina antara

Sepanjang jalan lintas berliku

Kalimat puisi di atas adalah seolah dipaksakan untuk berformat patidusa dan bila dipanjangkan menjadi "Aku renta yang hina dina antara sepanjang jalan lintas berliku".

3. Patidusa tidak menggunakan tanda elipsis pada puisinya dan digantikan dengan tanda koma ( , ). Alasan tidak digunakannya karena akan disalahartikan dalam bentuk sebuah puisi yang kurang memiliki keindahan pada kalimat puisinya. Sebagai contoh salah:

.... .... ..... ....

.... .... ....

.... ....

....


Kau

Indah sekali

Mewarna pelangi diam

Tiada kekata terucap asa

Keterangan; bait pertama adalah elipsis.


4. Pada pengulangan kata sempurna dan atau yang berawalan depan, dihitung satu kata majemuk. Sebagai contoh:

Awan-awan 

Angin-angin

Orang-orang

Berbaris-baris

Meratap-ratap


Berbeda dengan pengulangan kata yang berubah bentuk, dan atau berawalan pada akhir kata karena dihitung dua kata. Semisal:


Hilir mudik

Hitam putih

Macam ragam

Antah berantah


Puisi Patidusa ada 4 formasi bentuk.

Baca juga: Tips Menulis Puisi ala Sapardi Djoko Damono, Ini Wejangannya!

1. PATIDUSA ASLI / ORIGINAL

4-3-2-1, 1-2-3-4, 4-3-2-1, dst

Dalam contoh:

JELITAKU


Cantik berlekuk halus sempurna

Jengkal indah wajahmu

Biarkan kuraba

Diamlah!


Bahagia 

Siratkan makna

Kebisuan penuhi rongga

Menatapmu, desirkan relung dada


Sekuat janji terikat padu

Berpeluk erat menyatu

Arungi bahteraku

Jelita


2. PATIDUSA BIAS  


1-2-3-4, 4-3-2-1, 1-2-3-4, dst


JELITAKU 


Diamlah!

Biarkan kuraba

Jengkal indah wajahmu

Cantik berlekuk halus sempurna


Menatapmu, desirkan relung dada

Kebisuan penuhi rongga

Siratkan makna

Bahagia


Jelita

Arungi bahteraku

Berpeluk erat menyatu

Sekuat janji terikat padu


3. PATIDUSA CEMARA


1-2-3-4, 1-2-3-4, 1-2-3-4 dst


JELITAKU


Diamlah!

Biarkan kuraba

Jengkal indah wajahmu

Cantik berlekuk halus sempurna


Bahagia 

Siratkan makna

Kebisuan penuhi rongga

Menatapmu, desirkan relung dada


Jelita

Arungi bahteraku

Berpeluk erat menyatu

Sekuat janji terikat padu


4. PATIDUSA TANGGA


4-3-2-1, 4-3-2-1, 4-3-2-1 dst.


JELITAKU


Cantik berlekuk halus sempurna

Jengkal indah wajahmu

Biarkan kuraba

Diamlah!


Menatapmu, desirkan relung dada

Kebisuan penuhi rongga

Siratkan makna

Bahagia


Sekuat janji terikat padu

Berpeluk erat menyatu

Arungi bahteraku

Jelita


Puisi Patidusa memiliki ciri khas sendiri, yaitu penulisan puisi yang bisa dibaca terbalik dari baris bawah ke atas di tiap baitnya. Serta bisa juga dibaca dari bait sembarang sebagai awalan bait. Namun, harus tetap sesuai alur cerita yang akan disampaikan. Selain itu, setiap baris pada bait seakan mempunyai makna mandiri yang menjelaskan dan dijelaskan oleh baris sebelum atau sesudahnya. Sehingga membentuk alur kalimat yang bercerita dan patidusa  bukan pemenggalan kalimat.

Sabtu, 19 November 2022

3 Tips Memulai Karier Menulis Sebagai Blogger

 


Blogger menjadi profesi yang banyak diminati seiring perkembangan zaman, lantara keahlian menulis di website yang dipublikasikan ke pengguna internet ini menjadi sarana membagikan opini, pengalaman, artikel, dan lainnya. Blogger sendiri merupakan seseorang yang aktif membagikan opini atau pendapatnya dalam bentuk tulisan di media yang bisa disebut blog. Tulisan yang dipublikasikan blogger ini bisa bermacam-macam, mulai dari tulisan fiksi hingga non fiksi. 

Tak hanya itu, seorang blogger juga bisa memperoleh penghasilan dari kegiatan tulis-menulisnya. Tak heran, jika profesi ini banyak diminati karena banyak peluang mendapatkan penghasilan dari mengunggah tulisan di blog. Blog sendiri juga memberikan banyak fitur yang memudahkan blogger untuk membuat artikelnya muncul di beranda utama google. Untuk Sobat Sastra yang ingin menggeluti profesi ini, ada 3 tips sederhana yang bisa dicoba, nih!

Baca juga: Cara Menulis Artikel untuk Pemula

1.Menentukan topik utama blog

Menentukan topik utama dari blog menjadi hal pertama yang wajib Sobat lakukan. Sebab, topik merupakan identitas utama dari blog yang Sobat kelola, ada baiknya tidak mencampurkan berbagai topik yang tak berhubungan. Banyaknya topik yang diangkat akan membuat pembaca setia blog bingung. Beberapa topik yang banyak diminati antara lain traveling, lifestyle, financial, pengembangan diri, resep makanan, dan masih banyak lagi. Untuk menentukan topik, Sobat bisa mencari tahu ketertarikan audiens pada topik spesifik yang dibahas di google trend.

2.Melakukan riset

Setelah memilih topik utama, berlanjut melakukan riset. Lakukan riset ke website lain yang memiliki konten serupa, serta riset guna memperdalam tulisan, seperti mengetahui bagaimana karakter penulisan artikel tersebut. Yup, hal ini bertujuan untuk mencari tahu seperti tipe konten seperti apa yang diminati pembaca, informasi apa yang sering dicari, dan tulisan bagaimana yang cocok untuk Sobat.

Perihal memperdalam bahan tulisan bisa dilakukan dengan membaca beberapa sumber terpercaya, mulai dari website resmi, jurnal, serta beberapa media lain yang kredibilitasnya terpercaya. Artikel yang kaya akan informasi tentu disukai pembaca, tetapi usahakan pembahasan tetap terarah dan tidak kemana-mana apalagi sampai jauh dari judul.

Baca juga:  4 Langkah Mudah dalam Menulis Artikel

3.Memulai menulis serta memublikasikan tulisan di blog

Mungkin saat pertama kali akan sulit mengunggah tulisan di blog karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti labels, link, untuk blogspot. Namun, seiring waktu Sobat akan semakin paham dengan tata letak blog agar menarik, mulai menyertakan gambar, mulai menyisipkan backlink, dan lainnya. Kemudian beralih ke wordpress yang lebih kompleks dari blog, tetapi wordpress lebih berpotensi untuk menghasilkan uang. Walau agak rumit di wordpress Sobat akan menjumpai SEO, Web Design, dan lainnya.

Mudah bukan menjadi penulis blog atau blogger? Untuk beberapa orang yang hanya ingin menyampaikan opini, menuliskan pengalaman di blog, atau hanya menyalurkan hobi tentu akan sangat menyenangkan. 

Sabtu, 12 November 2022

Menulis Novel Berlatar Luar Negeri? Coba 5 Tips Ini!


Menulis novel berlatar luar negeri banyak digemari oleh penulis lantaran bisa menarik perhatian pembaca dan memberi sensasi membaca luar negeri melalui tulisan. Terlebih kalau berlatar negara yang disukai seperti Jepang, Korea, dan lainnya akan meningkatkan semangat menulis. Namun, hal ini masih menjadi keraguan bagi beberapa penulis karena sulitnya mengetahui tempat, suasana, dan kebiasaan di luar negeri. 

Eits, tetapi tidak perlu khawatir dengan hal itu karena Sobat bisa melakukan riset lebih dalam berkaitan latar negara yang dipilih. Ya, dengan mengambil latar luar negeri tak perlu pergi ke sana, lho! Sobat penulis hanya perlu memperhatikan beberapa hal ini untuk membuat novel tetap terasa hidup dan terkesan mengeksplor tentang luar negeri kepada pembaca. Berikut 4 hal yang perlu Sobat Penulis perhatikan saat ingin mengangkat cerita berlatar luar negeri:

Baca juga: 5 Cara Menulis Novel Fantasi agar Pembaca Masuk Ke Dunia yang Kamu Ciptakan

1.Melakukan riset tentang negara yang dipilih

Riset menjadi hal yang penting dalam menulis novel karena menulis cerita tanpa tahu keadaan sebenarnya akan menimbulkan cacat logika. Misalnya, saat ke rumah sakit karena kecelakaan dibawa ke UGD tentu itu hal ganjal karena saat kecelakaan akan dibawa ke ICU. Masih banyak lagi kejanggalan atau hal tidak masuk akal yang biasa muncul di novel karena kurangnya riset, hal tersebut akan membuat pembaca enggan.

Berkaitan dengan menulis dengan latar luar negeri, Sobat perlu melakukan riset mendalam mulai dari mengetahui informasi geografi, budaya, hingga suasana cerita lebih hidup. Hal ini bisa digambarkan dari musim, bangunan, kebiasaan, dan bahasa yang mereka gunakan. Jadi, untuk memunculkan hal tersebut ke dalam cerita, ada baiknya melakukan riset yang sesuai denagn dunia nyata.

2.Melihat film atau video tentang negara yang dipilih

Ketika menulis cerita Sobat perlu membayangkan kalau sedang berada di negara tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan menonton film yang berkaitan dengan negara yang kamu pilih. Misalnya saat ingin menulis cerita berlatar Jepang, Sobat bisa menonton film atau video tentang Negeri Sakura tersebut untuk mendapatkan gambaran secara nyata. Selain itu, ada vlog, video pendek, ataupn berita tentang Jepang yang banyak beredar di media sosial. Sehingga informasi tang diperoleh sesuai kenyataan yang disampaikan penduduk atau orang yang tinggal di sana.

Baca juga: 5 Kiat Meningkatkan Kualitas Tulisan, Tak Hanya Membaca Buku

3.Membaca buku untuk mendapatkan sudut pandang baru

Selain membangun imajinasi dengan menonton versi nyatanya dari film atau video, juga bisa membaca novel atau buku non fiksi yang menceritakan atau berlatar luar negeri. Dalam hal ini, Sobat bisa mempelajari tentang cara penulis menggambarkan dan membangun imajinasinya dengan tulisan. Sobat juga bisa membaca novel terjemahan untuk memperoleh sudut pandang dari penulis luar negeri, jadi tidak hanya novel lokal.

Sementara untuk buku non fiksi, Sobat bisa membaca buku sejarah atau ensiklopedia yang berhubungan dengan negara yang dipilih. Terlebih saat Sobat ingin menyematkan tentang sejarah maupun kebudayaan negara tersebut. Dengan sumber ilmiah tersebut, tentu akan sangat berguna karena tulisanmu tidak asal-asalan.

4.Menampilkan ciri khas negara yang dipilih

Menulis cerita berlatar negara Jepang rasanya tak lengkap tanpa menyisipkan pembahasan tentang bunga sakura, maka dari itu dari itu Sobat perlu menunjukkan ciri khas dari negara yang dipilih sebagai latar agar lebih terasa nyata. Dengan begitu, perlu mencari informasi tentang hal yang berkaitan dengan ciri khas dari negara yang dipilih ada baiknya menemukan keunikan yang bagus sehingga pembasa bisa memperoleh pengetahuan.

Baca juga: 5 Cara Sederhana Mengatasi Stuck Saat Menulis

5.Mendesripsikan aktivitas tokoh dengan detail

Menceritakan kegiatan tokoh utama di negara tersebut mulai dari asal-usul dan identitasnya di negara tersebut menjadi hal yang penting. Sebab, pembaca perlu tahu latar belakang tokoh dan alasannya kenapa di negara tersebut sehingga lebih memahami cerita. Lalu, gambarkan setiap detail kegiatan tokoh dengan baik, berawal dari makanan, jalan yang ia lewati, dan nama daerah yang ditempatinya. Dengan begitu novel akan terasa nyata dan tidak membuat pembaca bosan.

Demikianlah 5 tips yang bisa Sobat coba untuk menulis cerita berlatar luar negeri. Memang tanpa berkunjung langsung ke tempatnya akan sulit untuk menuliskannya dalam cerita, tetapi itu tak menutup kemungkinan bagi penulis untuk menceritakan sebuah kisah yang berlatar luar negeri. Kalau Sobat ingin menulis novel berlatar luar negeri, negara mana yang akan Sobat pilih?

Senin, 07 November 2022

Mengulik Masalah Penulisan Klitik ku, -mu,-nya, dan kau-

Istilah klitik seakan asing di pendengaran, tetapi Sobat pasti mengenal -ku, -mu, -nya yang merupakan bagian dari klitik. Ya, klitik adalah nama lain bentuk kata yang terikat. Hal ini berhubungan dengan penulisan -ku, -mu, -nya, kau-, ku- digabung atau dipisah. Klitik sendiri adalah bentuk terikat secara fonologis yang masih berbentuk kata (-ku, -mu, -nya, kau-). Yuk, mengenal klitik lebih jauh!

Dengan kata lain, klitik adalah bentuk yang terikat secara fonolagis, tetapi masih berstatus kata karena bisa mengisi baris pada tingkat frasa atau klausa. Dalam penulisannya, -ku, kau-, ku- adalah bentuk singkat atau klitik dari kata ganti orang pertama serta kedua dalam bahasa Indonesia. Selain klitik, ada dua istilah lain yang perlu Sobat tahu, nih!

Baca juga: Materi Klitik ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya - Satra Indonesia

Pertama, proklitik yaitu klitik yang secara fonologis terikat dengan kata yang mengikutinya. Contoh: non-, anti-, ku-, kau-, ke, maha-, purna-, nir-. Kedua, enklitik merupakan unsur tata bahasa yang tidak bisa berdiri sendiri, jadi selalu bergabung dengan kata yang mendahuluinya, seperti -ku, -mu, -nya, -isme. Selanjutnya ke penulisannya yang benar, ya!

  • Penulisan ku- dan kau- bertemu kata kerja pasif

Ku- dan kau- yang merupakan proklitik ditulis serangkai atau digabung dengan kata yang mengikutinya. Kata yang mengikuti kedua klitik tersebut berupa kata kerja pasif, contohnya: kautulis, kutuliskan, kaubaca, kubacakan, kautuang, kutuangkan, dan masih banyak lagi.

  • Bentuk penulisan kata ku- dan kau- bertemu kata kerja aktif

Saat bertemu dengan kata kerja aktif, penulisan ku- dan kau- harus dipisah. Misalnya: kau menulis, ku menulis, kau memedulikan, ku mengingatkan, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Materi - Cara Penulisan Partikel Per yang Benar - Sastra Indonesia Org

  • Bentuk penulisan ‘ku’ yang bukan persamaan kata dari kata ganti orang pertama (aku)

Pada dasarnya penggunaan enklitik -ku, serupa dengan enklitik -mu, -nya yang digunakan untuk menyatakan kepemilikan serta tujuan dan ditulis serangkai dengan kalimat yang mendahuluinya. Menurut KBBI kata kau memiliki persamaan kata kamu, anda, engkau, dan saudara. Namun, untuk kata ‘ku’ merupakan persamaan dari aku, saya, hamba, awak, beta, ana, gue. Sehingga, tidak benar apabila penulisan ku selalu dipisah. Jadi, ‘ku’ bisa ditulis serangkau dengan kata yang mengikutinya dan mendahuluinya, kecuali dengan kata kerja aktif.