Sabtu, 29 Oktober 2022

6 Sub-Genre Romance Antimainstream yang Wajib Penulis Ketahui

 


Genre romance atau romantis banyak digemari dalam dunia novel, serta paling banyak mendominasi novel masa sekarang. Genre ini merujuk ke hubungan romantis antara dua tokoh sebagai fokus utama, ending dari genre ini pun memberikan kesan memuaskan secara emosional. Seiring perkembangan zaman novel bergenre romantis banyak bermunculan dengan cerita yang hampir sama sehingga terkesan biasa dan membosankan.

Ternyata, ada beberapa sub-genre romance yang bisa membuat novelmu lebih menarik dan bervariasi, tentunya berbeda pula dengan cerita lainnya. Sub-genre sendiri merupakan kelompok jenis karya fiksi yang menjadi bagian dari genre yang lebih besar. Ada 6 sub-genre romance yang sering ditulis dan digemari oleh pembaca maupun penulis, yaitu sebagai berikut:

1. Roman kontemporer

Roman kontemporer atau contemporary romance adalah genre romance yang paling banyak diminati. Genre ini memiliki ciri utama, yaitu berlatar dari kisah setelah Perang Dunia II sampai sekarang. Topik utamanya selalu menyesuaikan perkembangan zaman, salah satu contoh novel dengan genre ini adalah Pride and Prejudice oleh Jane Austen. Novel roman zaman sekarang yang menceritakan hubungan romantis remaja, dewasa, lansia, dan lainnya termasuk ke dalam sub-genre ini.

Baca juga: Macam-Macam Genre Novel Berdasarkan Jenis dan Tokohnya

2. Roman sejarah

Roman sejarah atau historical romance bisa diartikan sebagai kisah roman yang berlatar sebelum Perang Dunia II. Selain itu, ada pua yang mengartikan roman sejarah diangkat dari peristiwa bersejarah setelah Perang Dunia II. Sub-genre roman sejarah dan roman kontemporer memang hampir sama, hanya saja latar waktunya yang berbeda. Salah satu contoh novel dengan sub-genre ini adalah novel Amba oleh Laksmi Pamuntjak.

3. Roman  suspen

Roman suspen sedikit berbeda dengan sub-genre lainnya karena romantic suspense ini menyisipkan kisah thriller dan suspen ke dalam kisah romantis. Dalam hal ini, romansa sepasang tokoh utama masih menjadi alur utama cerita. Contoh novel yang mengambil sub-genre ini merupakan Verity oleh Colleen Hoover.

4. Roman inspirasi

Roman inspirasi atau Inspirational Romance ini juga identik dengan roman religi. Sebab, sub-genre ini menggabungkan unsur agama atau keyakinan spiritual ke dalam cerita roman. Biasanya dalam sub-genre ini ada karakter yang berperan berdasar tuntunan agama. Selain itu, penulis juga menjadikan aturan agama atau kepercayaan tertentu sebagai alur utama. Contoh novel yang menggunakan sub-genre ini adalah Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.

5. Speculative Romance

Sub-genre ini menghubungkan berbagai unsur futuristik dan fantasi, ada beberapa tema yang diambil antara lain gothic romance, time travel romance, atau paranormal romance. Dalam hal ini, kisah dalam speculative romance melibatkan toko seperti werewolf, vampir, hantu, atau makhluk supranatural lainnya. Buku yang mengangkan sub-genre ini adalah Twilight karya Stephenie Meyer.

Baca juga: Nutula Seminat "Tips dan Trik Menulis Romance-Spiritual" Bersama Kak Hanaksara

6. Roman dewasa

Terakhir, tetapi sub-genre ini tidak kalah dari yang lainnya karena roman dewasa atau young-adult romance ini juga banyak diminati. Novel roman dewasa umumnya menceritakan kehidupan anak muda menuju dewasa serta berisi tema yang dramatis. Selain itu, karakter di dalamnya pun sesuai dengan usianya serta mempunyai daya tarik tersendiri yang isa menarik minat pembaca. Buku dengan genre roman dewasa salah satunya To All The Boys I’ve Loved Before karya Jenny Han.

Demikianlah 6 sub-genre roman yang sering dijadikan dasar oleh penulis roman untuk mengembangkan ceria romance yang menarik. Genre yang ditulis oleh hampir semua penulis ini membutuhkan daya tarik yang unik agar pembaca tertarik, maka dari itu sub-genre dan konflik yang diangkat harus antimainstream atau berbeda dari yang lain. Nah, kalau Sobat pernah menulis sub-genre romance yang mana, nih?

Sabtu, 22 Oktober 2022

5 Cara Menulis Novel Fantasi agar Pembaca Masuk Ke Dunia yang Kamu Ciptakan

 


Cerita fantasi menjadi genre yang banyak diminati, tetapi jarang penulisnya karena kesulitan dengan genre yang menitikberatkan pada imajinasi ini. Dunia sihir, keajaiban, kekuatan super, dan hal lainnya yang menarik perhatian pasti memerlukan ide yang luar biasa untuk membuatnya. Terlebih genre ini mengangkat cerita yang beda dan tentang dunia yang belum pernah diketahui atau bayangkan.

Maka dari itu, dibutuhkan berbagai hal dalam menulis genre fantasi ini sehingga novel terlihat hidup dan sukses membuat pembaca terbawa ke dalam dunia yang diciptakan penulis. Untuk kamu yang pernah membaca atau menonton film Harry Potter, The Chronicles of Narnia, atau cerita bergenre fantasi lainnya bisa memulai membuat novel dengan genre yang sama, nih, berikut tipsnya!

Baca juga: Macam-Macam Genre Novel Berdasarkan Jenis dan Tokohnya

Memikirkan hal yang berbeda atau out of the box

Cerita fantasi mayoritas mempunyai alur, setting, serta tokoh yang unik sehingga penulis dituntut mempunyai pemikiran yang tidak biasa atau out of the box. Dalam hal ini, Sobat tidak perlu ragu untuk menunjukkan ide yang antimainstream, sebab ini akan membuatmu yakin dalam berkarya dan pembaca bisa merasakannya.

Memberi sentuhan ajaib atau magis

Novel fantasi rasanya tak lengkap tanpa sentuhan magis di dalamnya sebab inilah yang memberikan kesan unik dan menarik perhatian pembaca agar masuk ke dalam ceritamu. Maka dari itu, sisipkan kekuatan super dalam ceritamu untuk beberapa tokoh, misalnya seorang perempuan yang mempunyai kekuatan kembali ke masa lalu, dan masih banyak lagi.

Terkesan ringan dan tidak mengada-ada

Cerita fantasi yang ditunjukkan memang hanyalah imajinasi, tetapi sebagai penulis tetaplah mempertahankan cerita yang ringan agar terlihat natural. Tak jarang cerita terlalu mengada-ada sehingga membuat pembaca ragu dan ilfeel.

Dipadukan dengan genre adventure

Baca juga: Cara Membuat Karakter Cerita Menjadi Lebih Nyata

Genre adventure atau petualangan memang sangat menarik dan sesuai jika dikombinasikan dengan genre fantasi seperti The Chronicle of Narnia yang menceritakan tentang petualangan ke negeri di balik lemari. Masih ada banyak lagi cerita fantasi yang menyajikan cerita petualanagn sehingga cerita lebih seru, menarik, dan antimainstream.

Tidak melulu menggunakan latar waktu masa lalu

Keterkaitan fantasi dan kerajaan yang sangat kuat membuat penulis memilih cerita bersetting masa lalu untuk genre ini, tetapi Sobat juga bisa menggunakan latar waktu yang sekarang atau masa depan dalam membuat novel fantasi. Misalnya seperti Percy Jackson yang bercerita tentang anak sekolah, ini juga bisa dijadikan inspirasi untuk membuat cerita.

Demikianlah 5 tips membuat novel fantasi yang bisa membuat pembaca terbawa ke dunia yang penulis ciptakan. Buat Sobat yang menyukai novel bergenre fantasi bisa mencoba membaca atau menonton cerita dengan genre tersebut sebagai referensi. Apa nih film maupun novel bergenre fantasi yang pernah Sobat tonton maupun baca?

Senin, 17 Oktober 2022

Penulisan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia Part 2

 

Huruf kapital merupakan satu elemen penting dalam dunia menulis. Di mana huruf kapital merupakan huruf besar yang digunakan untuk unsur pertama kata di awal kalimat serta ada kegunaan lainnya. Akan tetapi, dalam penulisan dan penggunaannya masih ada banyak yang salah. Maka dari itu, ada beberapa cara penulisan serta penggunaan tentang huruf kapital, sebagai berikut:

1. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama unsur nama jabatan serta pangkat yang diikuti dengan nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama tempat, atau nama instansi

Contohnya: Insinyur Soekarno, Presiden Pertama Indonesia, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Gubernur Jawa Timur, dan lainnya.

Baca juga: Penulisan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia, Bagaimana Penulisanmu?

2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, serta bahasa

Misalnya: bahasa Indonesia, bahasa Jawa, suku Betawi, suku Dayak

Catatan, untuk nama bangsa, suku bangsa, serta bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.

Contohnya: pengindonesiaan kata asing, kejawa-jawaan, dll

3. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama nama tahun, bulan, hari, serta hari besar atau hari raya

Contohnya: tahun Masehi, tahun Hijriah, bulan Oktober, hari Sabtu, hari Lebaran, dan lainnya.

4. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah

Misalnya: Konferensi Meja Bundar, Agresi Militer I, Sumpah Pemuda

Catatan, huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama ditulis biasa, tidak perlu ditulis huruf kapital. Contohnya, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia, persaingan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia, dan masih banyak lagi.

Baca juga:  Materi - Huruf Kapital pada Dialog Hingga Sapaan - Sastra Indonesia Org

5. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama nama geografi

Contohnya: Gunung Semeru, Danau Toba, Jazirah Arab, Dataran Tinggi, Bandung, Asia Tenggara, dan lainnya.

Catatan:

A. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis huruf kapital, seperti berenang ke danau , mendaki ke gunung

B. Huruf pertama nama diri geografi digunakan sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital, misalnya Apel Batu, petai cina, nangka belanda, dan lainnya.

C. Nama yang diikuti nama geografi dan merupakan nama jenis bisa disesuaikan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya, seperti ada beragam jenis gula mulai dari gula jawa, gula pasir, dan lainnya. Untuk yang bukan nama jenis seperti, ibu ingin mengoleksi batik Cirebon, batik Solo, dan batik Pekalongan.

Dari penulisan dan penggunaan huruf kapital part 2 ini ada yang sering salah atau tidak, nih? Sebagai penulis harus hapal dong penulisan huruf kapital yang tepat karena selain yang telah disebutkan di part 1 dan part 2 masih ada lagi yang mungkin akan dibahas di part 3. Tunggu penulisan huruf kapital part 3, ya!

Senin, 10 Oktober 2022

Sering Dinilai Sama, Ini Perbedaan Genre Horor, Misteri, dan Thriller

 


Ketiga genre cerita maupun film sama-sama memacu adrenalin bagi penikmatnya, tetapi tak mengurangi daya tariknya. Genre horor, misteri, thriller pun banyak disukai oleh semua kalangan, hanya saja anak-anak tidak diperkenankan untuk membaca cerita bergenre tersebut. Anehnya, banyak orang yang masih bingung dengan perbedaan genre horor, misteri, dan thriller ini.

Pada umumnya, genre horor berkaitan dengan setan atau hantu, lalu genre misteri berhubungan dengan teka-teki, dan terakhir genre thriller yang erat kaitannya dengan aksi pembunuhan serta lainnya. Dalam hal ini, ketiga genre tersebut memiliki efek yang sama untuk pembaca maupun penonton filmnya, yaitu ketegangan dan ketakutan. Namun, dalam pengertian konflik cerita yang diangkat oleh setiap genre berbeda, yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya!

Baca juga: Ironi-Ironi Urban Dalam Kosmopolitan - Deni Dwi Eriyana

1. Horor merupakan genre yang membangkitkan rasa takut

Cerita bergenre horor, mulai dari novel, televisi, atau film dibuat untuk menakut-nakuti serta membuat panik penonton. Dalam hal ini penulis akan memunculkan berbagai ketakutan buruk yang tersembunyi, biasanya di akhir cerita terdapat adegan yang menakutkan atau mengagetkan. 

Definisi lain mengatakan, genre horor akan menampilkan apa pun sisi gelap, primitif, serta menjijikkan secara bersamaan untuk menarik dan membuat penonton ketakutan. Perlu diketahui pula, kalau ada beberapa sub genre horor, misalnya horor supranatural, horor misteri, dan horor thriller.

2. Misteri adalah cerita yang bertujuan membuat penasaran dan penuh teka-teki untuk diselidiki

Genre misteri merupakan cerita tentang sesuatu atau kejadian misterius yang perlu diungkap oleh tokoh utama. Teka-teki yang kebanyakan muncul dalam genre misteri adalah kejahatan yang perlu dipecahkan, diungkap, dan diselesaikan. Biasanya misteri tersebut adalah sesuatu yang besar seperti pembunuhan atau pembantaian. 

Baca juga: Seminar Online Nasional “Tips Menulis Cerita Misteri” bersama Kak Yudith

Sehingga banyak yang mengaitkan genre misteri dengan cerita detektif atau investigasi. Selain itu, genre misteri juga mempunyai subgenre, yaitu genre cozy misteri. Bahkan genre ini sering dihubungkan dengan genre horor dan genre thriller.

3. Thriller menyajikan adegan yang menegangkan

Menurut salah satu penulis genre thriller yang terkenal, yaitu Dan Brown, genre thriller merupakan cerita yang menarik audiense serta membangkitkan ketegangan yang memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga cerita membuat pembaca maupun penontonnya terus menebak sampai akhir. 

Sederhananya, thriller merupakan cerita yang ditunjang oleh alur gelap, menegangkan, serta mengasyikkan. Ada pula sub genre thriller, yaitu psychological thriller, crime thriller, action thriller, serta lainnya.

Nah, itulah perbedaan genre misteri, horor, dan thriller yang masih sering salah lantaran hampir sama. Bahkan beberapa cerita maupun film menggabungkan genre-genre tersebut, dalam sub genre-nya sendiri terdapat kombinasi diantaranya. Nah, kalau Sobat lebih suka baca genre apa, nih?