Sebagai penulis tentu familiar dengan istilah plot hole di dunia kepenulisan, yaitu lubang besar yang membuat cerita terasa janggal. Misalnya seorang siswa cupu bisa menghajar preman di jalan. Rasanya aneh, kan? Sebab, karakter diceritakan cupu yang pastinya pendiam, penakut, dan lemah. Namun, berbeda lagi jika penulis memberi penjelasan apabila siswa cupu tersebut sebenarnya bisa beladiri, tetapi ia memiliki penampilan seperti itu karena larangan ibunya.
Plot hole sendiri adalah sebuah lubang atau kejanggalan dalam alur cerita atau film yang tidak sesuai dengan logika. Dengan kata lain, plot hole adalah alur cerita yang tidak logis atau tidak masuk akal. Biasanya ini terbentuk karena ketidaksengajaan penulis dalam emnggambarkan tokoh atau alur cerita yang tidak sesuai di awal.
Dalam satu keutuhan novel jika ada saja satu hal yang tidak wajar tentu akan merusak keselarasan cerita bahkan menyebabkan kesalahpahaman. Maka dari itu, banyak penulis yang menghindari kesalahan ini. Mengingat plot hole menjadi kekurangan dalam sebuah cerita sehingga tidak bagus di mata pembaca. Ada beberapa contoh plot hole yang sering dilakukan penulis, antara lain:
Baca juga: 4 Cara Mudah Menulis Blurb Novel Serta Contohnya
• Mengisahkan peristiwa yang tidak masuk akal
• Menghilangkan alasan dengan tidak menceritakannya lagi
• Pertentangan antara dua hal yang sangat berlawanan
• Perubahan karakter serta latar
• Kesalahan berkelanjutan, misal awalnya tokoh berambut pendek, tiba-tiba diceritakan berambut panjang
Setelah mengetahui beberapa kesalahan dalam alur cerita yang menyebabkan plot hole, tentu sebagai penulis akan menyadari jika ini merupakan bencana dalam cerita. Maka dari itu, coba tips ini untuk mengatasi plot hole:
1. Membuat outline atau kerangka cerita
Inilah pentingnya outline untuk penulis, mengurangi risiko plot hole karena dengan adanya kerangka cerita dari awal sampai akhir penulis hanya tinggal menuliskan isi cerita dengan baik. Tak hanya mengurangi plot hole, tetapi ini juga membantu penulis agar tetap konsisten menyelesaikan tulisannya.
2. Menciptakan tokoh secara konsisten
Sering sekali mendengar perbincangan tentang sebuah novel yang tokohnya tiba-tiba berubah drastis tanpa alasan. Misal tokoh A yang awalnya diceritakan sebagai cowok geng motor, kejam, kasar, dingin tiba-tiba bersikap lemah lembut, bahkan suka menggoda seorang perempuan yang manja dan cantik.
Tidak ada salahnya menciptakan tokoh seperti itu, tetapi perlu dijelaskan alasan masuk akal dari berubahnya sang tokoh. Seperti manusia biasa yang tidak mudah berubah hanya karena jatuh cinta, tetap saja ada sifat asli mereka yang tertinggal. Setidaknya, ada gengsi yang melekat saat cowok berandalan mengejar cewek seusianya. Jadi, dari awal pertahankan karakter tokoh dengan baik atau catat terlebih dahulu agar tidak lupa.
Baca juga: Konsep Alur dan Plot - Sastra Indonesia Org
3. Membaca bab sebelumnya
Kejanggalan dalam cerita sering terjadi karena penulis lupa dengan alur cerita dari bab sebelumnya. Oleh karena itu, sebelum lanjut menulis bab baru pastikan alurnya berkesinambungan sehingga tidak ada cerita yang terlewatkan.
4. Melakukan riset
Untuk membangun alur cerita agar terasa nyata dibutuhkan imajinasi yang tinggi. Walaupun cerita hanyalah fiktif belaka, penulis tetap perlu membuat cerita yang masuk akal sehingga menarik dan menginspirasi pembaca. Setidaknya cerita menyesuaikan kehidupan nyata, misal saat menggambarkan tokoh berprofesi sebagai ilmuwan, tentunya perlu melakukan riset tentang dunia penelitian untuk mendeskripsipkan ilmuwan secara realistis.
5. Memberi penjelasan secukupnya
Apabila ingin merubah cerita berikan penjelasan secukupnya agar pembaca tidak salah paham. Seperti contoh di awal, tokoh siswa yang cupu itu mengikuti les beladiri di sekolahnya sehingga ia bisa melawan para preman itu. Perihal masalah dalam cerita, tentu membutuhkan penjelasan sesegera mungikin untuk menghindari kesalahpahaman.
Nah, itulah 5 tips yang bisa Sobat Penulis terapkan untuk menghindari adanya plot hole atau alur yang berlubang dalam cerita. Jika perlu, baca kembali dari awal jika melupakan cerita dari bab-bab sebelumnya. Serta tak lupa melakukan riset apabila Sobat Penulis kurang tahu dengan apa yang akan dihadirkan dalamm cerita. Sejauh ini kejanggalan apa yang sudah Sobat temui dalam cerita kekinian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.