Jumat, 20 Mei 2022

Perbedaan Penggunaan Tanda Hubung dan Tanda Pisah

 


Hai Sobat Writers, pasti dalam dunia tulis-menulis tak lepas dengan tanda baca yang memudahkan kita dalam membaca suatu karya. Ya, begitu pun dua tanda baca dengan nama unik dan hampir sama ini, yaitu en dash dan em dash. Tanda pisah ini sepertinya terdengar asing, bahkan jarang digunakan. Namun, tanda ini banyak digunakan untuk memperjelas maksud dari kata atau kalimat tertentu.

Yap, tanda pisah atau en dash dilambangkan dengan tanda strip dua(--) ini digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Selain itu, tanda pisah ini digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan lain sehingga kalimat yang menjadi lebih jelas. Tanda pisah mengapit bagian kalimat yang member penjelasan, keterangan, atau komentar di kalimat induknya. Berikut penggunaan dan contohnya :

Baca juga : Materi Tanda Elipsis - Sastra Indonesia

1. Tanda pisah digunakan dalam pembatasan penyisipan kata atau kalimat

Penggunaan tanda pisah dalam pembatasan penyisipan kata atau kalimat tanpa didahului dan diakhiri oleh spasi. Yap, dengan kata lain tanda hubung bisa menggantikan tanda elipsis (...) yang menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat ada suatu bagian yang dihilangkan. Kata atau kalimat di dalam tanda pisah memberikan penjelasan maksud yang lebih khusus dan bersifat membatasi kalimat induknya. 

Contoh :

  • Cinta--saya yakin akan ada luka di dalamnya--dicintai dan mencintai sama saja rasanya.
  • Aku rindu--aku yakin dia juga merasakannya--mungkin temu akan menjadi solusinya.
2. Tanda pisah digunakan dalam mengapit kata atau kalimat penjelas

Tanda pisah di dalam kalimat atau kata memberikan penjelasan kata atau kalimat sebelumnya. Penggunaan tanda pisah tidak disertai spasi sebelum maupun sesudah tanda pisah. 

Contoh :
  • 25 November, para guru--pahlawan tanpa tanda jasa--memperingati hari guru nasional.
  • Tenaga kesehatan--bidan, perawat, dokter, apoteker, dan lainnya--menjadi garda terdepan di masa pandemi ini.
3. Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'

Tanda pisah digunakan sebagai perantara kata bilangan, penomoran, waktu, maupun tempat. Ya, tanda pisah bisa diartikan sebagai sampai dengan atau sampai ke. Penggunannya berada di tengah kata atau nomor.

Contoh :
  • Acara live music diadakan dari Jakarta--Bandung.
  • Statistika ditemukan oleh Gottfried Achenwall pada tahun 1719--1772.
Tanda pisah berfungsi memberi arti secara khusus saat digunakan dalam kalimat. Dalam bahasa Indonesia tanda baca digunakan untuk memperjelas suatu maksud dari sebuah kalimat atau kata sehingga pembaca memahami arti dari kalimat tersebut.

Berbeda dengan tanda hubung yang dig . Berikut penggunaan tanda hubung menurut PUEBI:

1. Tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris

Contoh :

  • Selain menggunakan cara lama, penggunaan pesawat sederhana juga menerapkan ca-ra baru.
  • Petani di pegunungan berhasil mem-budidayakan kopi dengan baik.
2. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata ulang

Contoh :
  • Laki-laki itu memanjat pohon mangga demi istrinya yang hamil.
  • Buku-buku di rak kini berpindah ke tempat tidur Chia.
  • Kai berulang-ulang menghidupkan mobilnya.
3. Tanda hubung bisa digunakan untuk memperjelas hubungan bagian kata atau hubungan

Contoh ;
  • Akibat dari industri Inggris, ngengat putih di sana ber-evolusi menjadi ngengat hitam.
  • Harga pasmina cantik itu dua-puluh-lima ribuan
4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.

Contoh :
  • Peraturan sekolah ini sudah ada sejak 21-11-2013
  • Eliminasi bukan esimilasi, ingat e-l-i-m-i-n-a-s-i.
5. Tanda hubung digunakan untuk merangkai:

  • se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, misalnya se-Indonesia;
  • ke- dengan angka, misalnya peringkat ke-3;
  • angka dengan -an, misalnya tahun 80 dan 90-an;
  • kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital, misalnya ber-KTP, sinar-X, hari-H;
  • kata dengan kata ganti Tuhan, misalnya rida-Nya, ciptaan-Nya;
  • huruf dan angka seperti D-3, S-1;
  • kata ganti -ku, -mu, -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital, misalnya STNK-mu, SKHU-ku, SIM-nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.