Hai-hai Sobat Literasi, sebagai penulis tentunya tak bisa jauh-jauh dari yang namanya diksi atau pilihan kata. Hal mendasar seperti diksi kadang mengundang kesalahpahaman, beberapa orang mungkin berpikiran untuk apa mempelajari diksi karena itu mudah dan bisa dipikir mengalir saja saat menulis. Namun, kenyataannya banyak pembaca yang tidak paham hanya karena penggunaan diksi yang salah. Justru hal sepele seperti ini, harus dipelajari dari konsepnya, lho!
Diksi atau pilihan kata merupakan tahap memilih kata secara tepat dan seusai dengan apa yang dimaksud. Sedangkan Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan, sehingga mendapatkan efek tertentu seperti yang diharapkan. Perlu Sobat Penulis tahu juga, nih, gaya bahasa bisa ditentukan dengan diksi.Sehingga sebuah karya tulis menjadi efektif saat diungkapkan dengan gaya bahasa yang tepat.
Gaya bahasa sendiri memengaruhi terbentuknya suasanya, bahkan gagasan akan mudah dimengerti jika diksi yang digunakan sesuai. Oleh karena itu, diksi penting untuk menentukan ketepatan makna dan kesesuaian situasi serta nilai rasa yang ada pada pembaca atau pendengar. Nah, apa saja sih jenis-jenis diksi? Yuk kita ulas bersama-sama!
Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya di mana denotasi merupakan konsep dasar yang didukung oleh kata, makna itu menunjuk pada ide, konsep, dan referensi. Contohnya, luas sawah itu 250 meter persegi.
Konotasi mengacu pada makna yang bukan sebenarnya atau makna kias. Konotasi merupakan salah satu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi atau nilai rasa tertentu. Contohnya, Sejak kecil Zaki hidup sebatang kara, tak heran jika sekarang penampilannya sederhana.
Kata Abstrak merupakan kata yang memiliki referensi sebagai konsep, selain itu kata abstrak juga sulit dideskripsikan karena tidak bisa diserap oleh panca indera manusia. Kata abstrak sendiri sering digunakan untuk menjelasan pikiran yang bersifat teknis atau khusus.
Kata konkret merupakan kata yang menunjuk pada sesuatu yang bisa dilihat oleh indera manusia secara langsung. Kata konret merujuk pada barang yang nyata dan spesifik seperti meja, kursi, gelas, dan lainnya.
Kata populer merupakan kata yang umum dipakai oleh semua kalangan masyarakat, contohnya bukti, janji, marah, kecewa, dan lain-lain.
Kata umum merupakan kata yang memiliki cakupan ruang lingkup yang luas. Kata-kata umum merujuk pada banyak hal dan menyeluruh, seperti binatang, tumbuhan, dan lain-lain.
Kata khusus merupakan kata yang mengacu pada pengarahan yang konkret dan khusus seperti kakak tua, sedan, Yamaha, kerapu, dan lainnya.
Kata serapan merupakan kata dari bahasa asing yang disesuaikan dengan struktur bahasa Indonesia, seperti beranda, musik, ekologi, motivasi, dan lainnya.
Kata asing merupakan unsur yang berasal dari bahasa asing, tetapi masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa aslinya. Contohnya go public, internet, cyber, dan lain-lain.
Kata slang merupakan kata-kata non standard yang informal, disusun secara khas, dan jenaka yang digunakan dalam percakapan. Contohnya unyu-unyu, cabi, dan lain-lain.
Sobat Literasi pasti asing dengan jenis diksi satu ini, ya, jargon merupakan kata tenik atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu baik dalam bidang seni, kumpulan rahasia, kelompok khusus, maupun perdagangan. Contohnya sikon (situasi dan kondisi), dok (dokter), prof (profesor).
Nah, itulah jenis-jenis diksi yang mungkin belum Sobat tahu karena jarang dibahas padahal sering ditemui. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui konsep dasarnya sebelum ke cara praktiknya, ya, walaupun dalam merangkai kata. Kalau kalian bisa menggunakan diksi apa, nih?
0 Response to "Yuk, Mengenal Jenis-Jenis Diksi "
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.