1. Ardiyani
Penjara Rasa
Gelapnya malam
Tidak mengurangi keindahanmu
Terangnya rembulan
Menambah kharismamu
Kesunyian malam
Menjadi teman sunyimu
Nyala pelita
Adalah sahabatmu
Indahmu adalah luka
Lambang dari kesunyian
Dan kehampaan…
Terkurung dalam kegelapan dan keabadian..
Kesendirian
Adalah jawaban dari tanya..
Terpenjara dalam hampa
Tanpa ada jawaban
Keangkuhanmu membunuh rasa
Yang seharusnya tercipta..
Rasa yang terpenjara
Dalam diam dan kesendirian
Dalam kesunyian
Hingga ajal menjelang
2. Bintun Nahl
Istana Hatiku
Ada satu nama yang terukir indah di setiap dinding hatiku.
Satu petikan rasa kutitipkan pada embusan bayu.
Ingin kukecup rindu bersama bayangmu.
Agar lonceng cintaku terus berdentum indah dalam hatimu.
Telah kuterima goresan indahmu sayangku.
Melalui sang bayu bersama malam nan syahdu.
Terbata kueja kata demi kata.
Terketuklah pintu istana hatiku untuk terbuka.
Akankah dikau masuk kuasai singgasana hatiku.
Ku ingin berjalan beriringan seirama bersama.
Menuju indahnya mahligai cinta yang kita padu.
Untuk hari ini, esok, dan seterusnya.
Hanya aku dan kamu menuju ikatan sakral pelaminan cinta kita.
Ulurkanlah tanganmu itu.
Dan ikatlah jari manis ini dengan ring permata cinta.
Genggamlah tanganku dalam pelukanmu.
Bawalah daku kepada ayah ibumu
Semoga cinta kita mendapat restu.
3. Dee Roro P
Teguhnya Tembok Impian
Tembok kokoh dan angkuh
Tak pernah memihak
Mana kawan, mana lawan
Menjulang tinggi
Mengucilkan pikiran
Menghadang tanpa gentar
Menyiutkan degup jantung
Kucoba bangkit perlahan
Kupanjat lalu terjatuh luluh lantah
Tampak kecil takberdaya
Berbagai cara kulakukan
Namun, kerasnya pendirian
Takmampu mengubah apa pun
Luka, perih, dan malu
Melebur dalam relung terdalam
Tampak gelap gulita, tiada bayang
Saat terpuruk, tampak seberkas cahaya
Titik terang kuhampiri
Kupijak lorong menuju cahaya benderang.
4. Riani S
Candu dalam Gulita
Dalam kegelapan kau bangun asa
Memuja cinta yang tak pernah ada
Kauciptakan pilu dan rindumu sendiri
Menanti cinta yang tak pernah abadi
Kaukorbankan raga demi impian semu
Bernostalgia dalam bayang haru
Meskipun kaunyalakan seberkas cahaya
Tetap saja
Gulitamu tak akan sirna
Karena harsamu hanya angan semata
Sadar dan bangkitlah
Wahai kau pemuja maya
Istanamu tak akan kekal bertakhta
Karena candumu takada di dunia nyata
Kediri, 12 Maret 2022
5. Ri Khairya
Kidung yang Membisu
Hei, ini kidung ratapan seorang dara?
Yang gamang akan keputusan semesta
Adorasi diri untuk sang Ajisaka yang keji
Masygul, berhadapan dengan mahligai penuh ilusi
Dikatakan dia anindya dan gemulai
Kirana memikat netra pemimpin negeri
Teramat bengis dan kemungkus
Beribu selir membungkuk, rakus
Kekasih si dara mengamuk, ia marah!
Melawan bermodal golok berkarat yang rapuh
Ditertawakan penduduk, membuat retisalya
Asmaraloka miliknya diacuhkan, rudira
Sayangnya dia terlalu bodoh dan ceroboh
Membiarkan atmanya ditangkap di balik jeruji abu
Jaminan agar si dara jatuh ke dalam pelukan, pukah
Hidup di bawah nestapa yang membisu
Takada, takdir memang sebercanda itu
Malam memeluk dingin, menangislah kamu
Wahai, ternyata rasa takpantas berada di singgasana
Teguran untuk para pecinta
Bogor, 12 Maret 2022
_Ri Khairya_
6. Parsini Rini
Kukira Kamu Rumah
Kukira kamu rumah
Tapi ternyata, tak pernah membuatku ingin pulang
Aku cemas dan ketakutan
Entah, mungkin aku terlalu banyak pikiran
Kutanya lagi hatiku
Bisiknya, kamu terlalu gelap dan penuh misteri
Kucoba nyalakan terang
Namun kegelapanmu begitu nyata
Hingga cahayaku hanya sedikit menguar
Baiklah, aku akan tetap selalu pulang
Meski mungkin bukan kenyamanan yang ada
Namun sekadar, menuntaskan rindu denganmu
7. Poetree Malu
Tradisi Kami, Suku Drack
Saat malam awal bulan tiba, kami pergi ke laut
Membawa obor seperti biasa
Selama semalam, kami duduk di kapal ini
Menghadap ke istana
Meminta pada-Nya
Agar tempat tinggal kami diberkahi
Lelah?
Sudah pasti
Tapi karena sudah biasa, kami mampu melaluinya
Bahagia begitu tradisi ini usai
Boyolali, 12 Maret 2022
8 . Laily Dinata
Mimpi dan Harapan
Tak mudah untuk diraih
Bersemayam dalam kalbu
Terjatuh berulang kesekian kali
Bangkit lagi dalam gelapnya malam
Bersama mimpi dan harapan
Sempat menyerah. Namun, seberkas cahaya menyilaukan hati
Hati yang goyah kembali merekah
Bersama angan mendayungi gelapnya samudra
Menemukan cahaya di depan mata
Sampai dalam pelabuhan harapan
Menjemput angan dan impian
Meninggalkan perahu kegagalan
Selamat datang istana kemenangan
Banyuasin, 12 Maret 2022
9. Wiwik Musmiati
Istana
Megah
Mewah
Besar
Namun, suram
Gelap lagi kelam
Hingga nyala lampu pun
Sebanyak kunang-kunang
Di sana,
Kupenjarakan rasa
Dalam dinding-dinding
Yang tebal
Lagi dingin ....
Pojok kamar, 12 Maret 2022
@aepublishing_store
#Olimpus
0 Response to "Puisi"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.