Sabtu, 08 Januari 2022

Cara Menghindari Plot Hole dalam Novel

Hai Sobat Literasi, kita sudah sering mendengar istilah plot hole, yaitu sebuah kejanggalan dalam alur cerita. Di mana terdapat kesalahan dalam alur ceritanya atau ada adegan yang dilewatkan, sehingga terdapat lubang kesalahan yang membuat pembaca bisa terperosok. Hal ini sering terjadi karena penulis terburu-buru atau tidak fokus dalam menulis cerita. Apalagi penulis yang sering kejar tayang karena target hariannya harus menulis berapa ribu kata, terlebih penulis platform online sekarang.

Oleh karena itu, sebagai penulis kita harus menghindari plot hole dalam novel, berikut tipsnya:

Baca juga: Konsep Alur dan Plot - Sastra Indonesia Org

1. Mengurangi kebetulan

Dalam menulis cerita, tentunya kita perlu mempersiapkan alur atau jalan cerita tersebut. Oleh karena itu, saat menulis perlu menyesuaikan dengan outline atau catatan yang kita punya. Adegan kebetulan memang perlu dikurangi karena akan mempengaruhi cerita selanjutnya, jika tak ada pengaruhnya dengan bab lainnya ada baiknya tidak perlu.

2. Mencari solusi yang logis

Tentunya, dalam cerita terdapat konflik yang membutuhkan cara masuk akal untuk menyelesaikannya. Sebab, membuat teka-teki konflik juga membutuhkan jawaban dan penyelesaian yang masuk akal. Contohnya, ada mayat di hotel di tahun 2021 yang tidak diketahui penyebab kematiannya. Itu merupakan kejanggalan karena di tahun 2021 sudah banyak CCTV di hotel, selain itu bisa dilakukan autopsi.

Tak hanya itu, untuk membuat konflik semakin menarik buatlah pertanyaan-pertanyaan besar yang bisa dimunculkan di beberapa bab, tetapi siapkan juga jawaban untuk itu. Dalam hal ini, kalian bisa menaburkan petunjuk atau clue dari pertanyaan tersebut untuk membuat pembaca semakin penasaran. Begitu pun pertanyaan-pertanyaan kecil yang ada, harus sudah memiliki jawaban. Maka dari itu, outline dan catatan kecil sangatlah penting.

Baca juga: Hindari Penggunaan POV Orang ke-2 - Sastra Indonesia Org

3. Perhatikan setting

Biasanya dalam cerita ada yang menggunakan alur maju, alur mundur, atau alur maju-mundur. Apalagi biasanya satu bab cerita memiliki cerita yang panjang, sehingga ada suatu scene di mana kejadian masa lalu ditampilkan. Biasanya flashback atau kilas balik masa lalu akan membingungkan pembaca maupun penulisnya. Maka dari itu, gunakan transisi waktu, misalnya membuat si tokoh menceritakan tentang masa lalunya. Tak hanya waktu, tempat pun juga harus diatur apalagi jika cerita tersebut masih berkaitan dengan dunia nyata. Tentunya harus sesuai, sehingga membutuhkan riset.

4. Kesesuaian karakter dengan kepribadian

Biasanya dalam menulis cerita akan semakin banyak tokoh yang terlibat sehingga membuat kita semakin pusing. Padahal kita tetap konsisten agar kepribadian si tokoh tidak berubah saat menghadapi konflik. 

5. Konsisten dengan detail informasi

Ketika ingin memberikann informasi kita harus mengetahui detailnya dengan mencari ide dan melakukan riset secara bersamaan. Selain itu, agar bisa tetap konsisten kita harus mempunyai detail informasi adegannya. Hal yang paling penting buat penulis pemula, jangan menggunakan bahasa ilmiah karena akan membuat banyak plot hole di cerita kalian.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.