Hai Sobat Literasi, kalian pasti tidak asing dengan peribaha yang merupakan ungkapan berisi makna tersirat yang bisa dipahami oleh pendengar atau pembaca karena hidup dalam suatu lingkup budaya yang sama. Menurut KBBI, peribahasa mempunyai dua pengertian. Pertama, peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan mengiaskan maksud tertentu. Kedua, peribahasa adalah ungkapan atau kalimat ringkas, padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku. Peribahasa sendiri bisa digunakan sebagai salah satu cara bijaksana untuk menegur seseorang agar orang itu tidak tersinggung. Bahkan, peribahasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam kebudayaan Melayu dan Betawi.
Peribahasa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu peribahasa yang mempunyai arti lugas dan yang memiliki arti simbolis. Lalu, peribahasa yang memiliki arti lugas dibagi menjadi dua jenis, yaitu bidalan dan pepatah. Lain halnya dengan peribahasa yang memiliki arti simbolis adalah perumpamaan. Yuk, simak penjelasannya!
Baca juga: Materi Tatika Oleh Kak Im Fieda
- Fungsi Peribahasa
- Sebagai identitas pembicara dalam suatu kaum.
- Bisa memperindah bahasa cakap.
- Sebagai bentuk pengamatan terhadap dunia dan keadaan.
- Berfungsi sebagai nasihat.
- Jenis-jenis Peribahasa
1. Pepatah
Pepatah tak beda jauh dengan bidalan, tetapi pepatah memiiliki rangkaian perkataan berpatah-patah. Peribahasa jenis pepatah memiliki isi yang bijak, ringkas, dan seakan diucapkan untuk mematahkan pernyataan orang lain.
Contoh:
Ada asap ada api
Artinya ada akibat karena sebab. Segala sesuatu pasti ada penyebabnya.
Baca juga: Materi Pentigraf Oleh Kak Im Fieda
2. Bidalan
Bidalan adalah susunan kata yang mengandung perbandingan, pengajaran, dan teladan. Walau kita jarang mendengarnya, jenis peribahasa ini digunakan secara umum dalam masyarakat Melayu dan sering digolongkan ke dalam bentuk puisi karena memiliki rima dan irama.
Contoh:
Biar pecah di perut jangan pecah di mulut
Artinya rahasia perlu disimpan dengan baik.
Perumpamaan merupakan susunan kata-kata ringkas, indah, kemas, dan memiliki maksud yang tersirat. Tak jauh beda dengan pepatah yang mempunyai isi bijak, ringkas, dan seakan diucapkan untuk mematahkan ucapan orang lain. Biasanya peribahasa jenis ini dimulai dengan kata laksana, umpama, seperti, ibarat, dan bagai.
Contoh:
Bagai punguk merindukan bukan
Artinya:
- Seseorang yang mencintai kekasihnya tetapi cintanya tidak berbalas
- Merindukan kekasih yang tak mungkin didapat karena perbedaan derajat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.