Pentigraf adalah singkatan dari kalimat cerpen tiga paragraf. Dalam pentigraf menceritakan sebuah kejadian yang sama seperti cerita lain pada umumnya. Hanya saja dalam pentigraf biasanya dibatasi jumlah kata yang digunakan, maksimal jumlah kata yang digunakan hanya 210 kata.
Jadi, penyajiannya juga harus singkat, padat, dan jelas. Dialog juga dibuat seminim mungkin. Penokohan, alur, setting tempat, sama dengan cerita-cerita lain pada umumnya, hanya saja yang menjadi ciri khas dari sebuah pentigraf adalah hadirnya sebuah twist.
Baca juga: 7 Langkah Terbaik dalam Menulis Cerpen untuk Pemula
Formulanya:
1. Pembukaan. Biasanya menceritakan latar belakang tokoh, setting tempat, dan mulai menggiring pembaca menuju konflik.
2. Konflik. Karena hanya tiga paragraf maka konflik harus sudah muncul. Bagian ini adalah puncak cerita. Penulis harus bisa membuat pembaca larut dalam cerita.
3. Ending. Di sinilah twist harus muncul. Sesuai arti twist maka ending harus dibuat tidak biasa dan tidak bisa ditebak. Namun, tidak semua pentigraf mempunyai twist. Beberapa pentigraf sudah memberikan clue pada paragraf sebelumnya.
Baca juga: Tips Menulis Cermis Oleh Kak Yudith
Contoh:
Tragedi Sumur Tua
Siang itu aku berniat salat Dhuhur di musala dekat rumah. Jarak ke sana tidak terlalu jauh, hanya melewati dua rumah dan sebuah sumur tua. Azan baru saja berkumandang jadi aku berjalan perlahan sambil memandang sekitar.
Tatapanku berhenti pada keramaian di dekat sumur. Dua pria dan satu wanita. Sepertinya mereka memperebutkan sesuatu yang kuyakini tentang cinta. Pertengkaran itu begitu sengit hingga akhirnya dua pria yang mulai adu kekuatan itu berada tepat di bibir sumur. Seiring dengan teriakan menyayat dari sang wanita, kedua pria itu masuk ke dalam sumur. Untuk sesaat aku terkesiap.
Tak berapa lama beberapa orang mulai keluar rumah dan melihat kehebohan di dekat sumur. Termasuk Pak Kusno dan putra kecilnya. Mereka berusaha menyelamatkan dua pria di dalam sumur. Putra kecil Pak Kusno segera berlari ke salah satu rumah sambil berteriak, “Pak Jari! Ayamnya nyemplung sumur.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.