Hai Sobat Literasi, kalian pasti asing lagi dengan imbuhan, di dalam suatu kata yang pasti dipakai dalam kalimat, diungkapkan secara lisan, maupun tulisan. Hal ini dikarenakan tidak memungkinkannya memakai kata dasar saja. Oleh karena itu, imbuhan memberikan makna yang berlainan tergantung jenis imbuhan yang dipakai. Imbuhan sendiri ada beberapa jenis, yaitu imbuhan prefiks (awalan), sufiks (akhiran), infiks (sisipan), serta konfiks (awalan dan akhiran).
Nah, kita sudah membahas perihal prefiks atau awalan di postingan sebelumnya. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas salah satu jenis imbuhan yang sering dipakai, yaitu Imbuhan Sufiks. Yuk, simak penjelasannya!
Baca juga: Mengenal Prefiks dalam Bahasa Indonesia
Sufiks sendiri merupakan imbuhan dalam suatu kata yang berada di posisi belakang atau akhir kata tersebut, oleh karena itu sufiks lebih dikenal sebagai akhiran. Tentunya, makna pada kata imbuhan juga akan berbeda dengan kata dasarnya. Kata yang terbentuk karena mendapat imbuhan sufiks akan membentuk kata benda, kata sifat, atau kata kerja. Ada beberapa macam sufiks, lho! Berikut beberapa macam sufiks yang perlu diketahui:
1. Sufiks -i
Kata yang mendapat imbuhan sufiks -i akan berubah makna menjadi makna perintah, contohnya ketahui, lewati, olesi.
2. Sufiks -an
Kata yang mendapat imbuhan sufiks -an akan berubah menjadi bentuk benda, berikut beberapa makna yang terbentuk akibat sufiks -an:
- Menyatakan bagian, contohnya bulanan, harian, kiloan.
- Menyatakan hal/objek tertentu contohnya ukuran, pahatan, lukisan.
- Menyatakan alat, contohnya timbangan, bedengan, panggangan.
- Menyatakan keseluruhan/himpunan, contohnya lautan, daratan.
- Menyatakan tempat, contohnya lapangan, jalanan, pangkalan.
- Menyatakan menyerupai, contohnya masak-masakan, mobil-mobilan.
- Menjelaskan situasi saat dipakai dalam kalimat, contohnya: "Ani mengacungkan tangan dengan antusiasnya."
- Menyatakan efek penekanan atau penegasan saat dipakai dalam kalimat, contohnya: "Buka pintunya sekarang!"
- Menyatakan kata tugas, contohnya sesungguhnya, sepertinya.
- Sufiks -al yang mempunyai makna sifat contohnya aktual, emosional, formal.
- Sufiks -iah yang bermakna sifat contohnya alamiah, lahiriah, batiniah.
- Sufiks -asi/isasi yang mempunyai makna proses contohnya legalisasi, filtrasi.
- Sufiks -asme yang memiliki makna kata benda contohnya antuasiasme.
- Sufiks -er yang mempunyai makna sifat contohnya sekunder, primer, tersier.
- Sufiks -if yang memiliki makna sifat contohnya agresif, sensitif.
- Sufiks -is yang mempunyai makna sifat contohnya minimalis, ekonomis, praktis.
- Sufiks -isme yang mempunyai makna paham atau aliran contohnya feminisme, nasionalisme, komunisme.
- Sufiks -or yang memiliki makna orang yang bertindak sebagai, contohnya aktor, editor, narator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.