Hai Sobat Literasi, dengar-dengar semangat menulis sudah menurun, nih, karena kesibukan. Hemm, atau itu hanya alasan karena sudah bosan dengan sastra yang itu-itu saja, berat banget nulisnya harus menyelami kehidupan klasik kalau puisi belum lagi kalimatnya harus mengiris, menyayat, merobek, dan mengoyak-oyak hati. Nah, mantap gak tuh sulitnya mencari ide dan mengasah kepekaan? Padahal membuat puisi itu asyik dan bukan beban berat, lho.
Kita tidak perlu melalang buana untuk menjadi seperti penyair terkenal lainnya, ada bakat tersendiri yang perlu diasah. Nah, mengasah bakat ini perlu menarik semangat kalian agar ingin membuat puisi. Kenalan, yuk, sama satu puisi yang bisa dibuat sambil lipatdus. Lipatdus ini adalah salah satu jenis puisi yang termasuk dalam pengelompokkan puisi baru. Lho, namanya unik banget, yuk simak bagaimana puisinya!
PUISI LIPATDUS (5, 4, 3, 2, 1)
Lipatdus sendiri singkatan dari LIma, emPAt, Tiga, DUa, Satu. Puisi Lipatdus adalah salah satu jenis puisi baru yang memiliki format 5 kata, 4 kata, 3 kata, 2 kata, dan 1 kata. Format lipatdus memiliki keindahan bentuk yang terdiri dari sayap dan kerucut. Kekhasan puisi ini bisa dibaca terbalik dari baris bawah ke atas pada baitnya tanpa mengubah makna.
Baca juga: Materi Puisi Akrostik
Bentuk standar puisi lipatdus:
A A
A A A
B B
B B
C C
C
D D
E
F
G G
H H
H
I I
I I
J J J J J
Puisi Lipatdus
terdiri minimal dua bait. Ketika seorang penulis merasa kurang cocok pada
penggunaan salah satu format, maka bisa mengubah karyanya ke bentuk formasi
lain sampai menemukan kecocokan dengan cara membalik formasi baris pada
baitnya. Berdasar ketentuan estetika rasa, rima, runut, dan imaji sebuah puisi. Berikut penjelasan formatnya:
- Larik kesatu terdiri dari lima kata
- Larik kedua terdiri dari empat kata
- Larik ketiga terdiri dari tiga kata
- Larik keempat terdiri dari dua kata
- Larik kelima terdiri hanya satu kata
Puisi Lipatdus
ada 4 formasi bentuk.
1. LIPATDUS
ASLI / ORIGINAL
Puisi lipatdus yang berpola; 5-4-3-2-1,
1-2-3-4-5, 5-4-3-2-1, dst yang menunjukkan jumlah kata setiap barisnya.
Baca juga: Tips Menulis Puisi agar Menjadi Indah
Dalam contoh:
1. Judul: Gadis Penenun Hujan
Karya: Aurelia Jivi
Isi:
Gelisah menadah hujan tak meredah
Atma berdiri untuk melangkah
Diam-diam tersenyum merangkai kisah
Ilustrasi indah
Sejarah
Padma
Elok menghiasnya
Nestapa paras cantiknya
Elegi buatnya merah merona
Nabastala membentang awan kelabu mempesona
Untai ketenangan kalbu saat memejamkan mata
Nyanyian angin membawa retisalnya, hidupnya
terasa hampa
Hening dalam riuhnya rintik semalam
Usai penantian setahun silam
Jelas perasaannya tenggelam
Akankah lebam?
Nalam
2. LIPATDUS BIAS
Lipatdus yang polanya; 1-2-3-4-5, 5-4-3-2-1, 1-2-3-4-5, dst.
Bulan Purnama
Karya: Nabilatul Faiqoh
Purnama
Terang terasa
Memancarkan
satu cahaya
Di antara
bintang bersua
Betapa moleknya
menghias satu nabastala
Bulatnya yang
mampu membius diriku
Suasana kalut
menyerap peluru
Tak kuasa
diriku
Untuk
menjemputmu
Meramu
Sunyi
Dalam refleksi
Mendekapmu
untuk kembali
Tapi, tangan
tak sampai
Ingin begitu menyentuhmu malam ini
3. LIPATDUS
CEMARA
Dengan pola 1-2-3-4-5,
1-2-3-4-5, 1-2-3-4-5, dst.
Bulan Purnama
Karya:
Nabilatul Faiqoh
Purnama
Terang terasa
Memancarkan
satu cahaya
Di antara
bintang bersua
Betapa moleknya
menghias satu nabastala
Meramu
Untuk menjemputmu
Tak kuasa
diriku
Suasana kalut
menyerap peluru
Bulatnya yang
mampu membius diriku
Sunyi
Dalam refleksi
Mendekapmu
untuk kembali
Tapi, tangan
tak sampai
Ingin begitu
menyentuhmu malam ini
4. LIPATDUS
TANGGA
Dengan pola 5-4-3-2-1,
5-4-3-2-1, 5-4-3-2-1, dst yang menunjukkan jumlah kata di setiap barisnya.
1.
Judul: Dendangan Menawan
Karya: Aurelia Jivi
Isi:
Remang-remang terlihat kau memangku gitarmu
Elok parasmu menyambut tamu
Visimu merayu temu
Asrar rasamu
Lagumu
Senyum tersemat saat lantunkan lagu
Indah menepis sepinya tunggu
Nyanyianmu menyisir rindu
Debar merdu
Asmaraku
Perlahan kau tersenyum penuh arti
Usai memikatku dengan bernyanyi
Tatapan penuh arti
Resti mendekati
Ambisi
0 Response to "Yuk, Lipatdus Sambil Buat Puisi!"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.