Rabu, 25 Agustus 2021

3 Kunci Membuat Puisi Menarik



Semua pasti tahu puisi adalah suatu karya sastra yang menggambarkan perasaan penulisnya serta mengandung kata-kata indah yang bermakna. Kali ini saya mengangkat materi 3 Kunci Membuat Puisi Menarik tidak lain karena saat membuat puisi banyak orang yang lupa dengan unsur penting ini. Setiap diminta membuat puisi pasti lebih dulu menitikberatkan pada tema, judul, dan isi. Apa sih yang membuat puisi menarik? Bagian dari puisi yang membuat orang lain ingin membacanya. Yuk simak materinya berikut! 

Puisi sendiri memiliki unsur penting yang perlu ada di dalamnya, ada dua unsur dalam puisi. Unsur intrinsik dan ekstrinsik menjadi sesuatu yang ada dalam puisi. Unsur intrinsik pun dibagi menjadi dua, yaitu struktur fisik dan batin. Pertama, struktur fisik sebagai berikut:

  • Tipografi/Tata letak
  • Diksi/Pilihan kata
  • Unsur bunyi, yaitu rima dan irama
  • Imaji atau citraan yang berkaitan dengan pancaindra seperti penciuman, perasa, penglihatan, dan pendengaran
  • Gaya bahasa
  • Kata konkret
Kedua, struktur batin dari puisi, antara lain:

  • Tema
  • Nada
  • Amanat
Tal lupa juga unsur ekstrinsik dalam puisi, yaitu unsur sosial, unsur biografi, dan unsur nilai. Dari berbagai unsur yang harus ada dalam puisi di atas hanya ada tiga yang dapat menarik pembaca, yaitu diksi, rima, dan imaji. Berikut penjelasannya:

1. Diksi

Diksi adalah pemilihan kata yang selaras, sehingga memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Diksi bisa kita gunakan untuk membangkitkan imajinasi pembaca, memperjelas makna, dan tetap membuat sajak itu menarik dari segi bunyi, menyentuh perasaan pembaca sekaligus memunculkan gagasan yang tepat.

a. Diksi untuk membangkitkan imajinasi pembaca

Contoh:

Menangisi kepergiannya

dengan

Air mata menetes kala menatap punggungnya yang kian jauh

Di antara kedua kalimat di atas tentunya berbeda, yang pertama lebih sederhana, tetapi imaji tak sampai kepada pembaca. Sedangkan yang kedua, membuat pembaca bisa berimajinasi tentang apa yang terjadi.


b. Diksi memperjelas makna

Contoh:

Sentuh tangannya, jika masih ada cinta

dengan

Genggam tangannya, jika masih ada cinta

Sentuh dan genggam berbeda, tentunya untuk menahan seseorang agar tidak pergi adalah genggam.

c. Diksi untuk membuat sajak

Sajak adalah bentuk karya sastra yang teratur dan terikat dalam baris-barisnya. Sajak sendiri mementingkan keselarasan bunyi/rima.

Contoh:

Hujan isyaratkan kenangan

dengan 

Hujan datang dengan kenangan

Kalimat pertama lebih efektif dan bunyinya selaras dengan kata sebelum dan sesudahnya. 
Huj(an)
Isyaratk(an)
Kenang(an)

d. Diksi untuk membangkitkan emosi/perasaan

Contoh:

Tanganku tertusuk duri mawar merah yang bersemi ini

dengan

Perih rasaku kala jemari tertusuk duri mawar merah yang baru mekar ini

2. Rima

Rima adalah persamaan bunyi pada puisi baik di awal, tengah, atau pada akhir baris puisi.  Rima pada puisi akan menimbulkan kesesuaian bunyi yang harmonis dan padu untuk membangun kesatuan makna yang utuh. Dengan itu akan muncul irama karena pengulangan bunyi daririma yang dibentuk secara berturut-turut atau bervariasi. Puisi pun akan menarik saat dibaca.

Contoh: Senyum di bibir tipis Sederhana dan manis Melengkapi momen romantis Bersama senja yang terlukis Di langit jingga kisah cinta kita tertulis

3. Imaji

Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia, seperti imaji penglihatan, imaji suara, dan sebagainya. Imaji digunakan dalam puisi dengan tujuan memperkuat kesan puisi, sehingga ketika membaca puisi seakan kita bisamelihat, mendengar, merasa, mencium, dan meraba apa yang tertulis dalam puisi secara nyata.

Contoh: 
Harum mawar merayu hidung 
Ia menuntunku ke taman belakang 
Di mana kelopak merah pekat kudapati 
Bunga perlambang cinta bersemi bersama luka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.