Semua pasti tahu puisi adalah suatu karya sastra yang menggambarkan perasaan penulisnya serta mengandung kata-kata indah yang bermakna. Kali ini saya mengangkat materi 3 Kunci Membuat Puisi Menarik tidak lain karena saat membuat puisi banyak orang yang lupa dengan unsur penting ini. Setiap diminta membuat puisi pasti lebih dulu menitikberatkan pada tema, judul, dan isi. Apa sih yang membuat puisi menarik? Bagian dari puisi yang membuat orang lain ingin membacanya. Yuk simak materinya berikut!
Puisi sendiri memiliki unsur penting yang perlu ada di dalamnya, ada dua unsur dalam puisi. Unsur intrinsik dan ekstrinsik menjadi sesuatu yang ada dalam puisi. Unsur intrinsik pun dibagi menjadi dua, yaitu struktur fisik dan batin. Pertama, struktur fisik sebagai berikut:
- Tipografi/Tata letak
- Diksi/Pilihan kata
- Unsur bunyi, yaitu rima dan irama
- Imaji atau citraan yang berkaitan dengan pancaindra seperti penciuman, perasa, penglihatan, dan pendengaran
- Gaya bahasa
- Kata konkret
Kedua, struktur batin dari puisi, antara lain:
Baca juga: Tips Membuat Puisi Ala Kahlil Gibran
- Tema
- Nada
- Amanat
Tal lupa juga unsur ekstrinsik dalam puisi, yaitu unsur sosial, unsur biografi, dan unsur nilai. Dari berbagai unsur yang harus ada dalam puisi di atas hanya ada tiga yang dapat menarik pembaca, yaitu diksi, rima, dan imaji. Berikut penjelasannya:
1. Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang selaras,
sehingga memberi makna sesuai
dengan keinginan penulis. Diksi bisa kita gunakan untuk
membangkitkan imajinasi pembaca,
memperjelas makna, dan tetap
membuat sajak itu menarik dari segi
bunyi, menyentuh perasaan pembaca
sekaligus memunculkan gagasan yang
tepat.
a. Diksi untuk membangkitkan imajinasi pembaca
Contoh:
Menangisi kepergiannya
dengan
Air mata menetes kala menatap punggungnya yang kian jauh
Di antara kedua kalimat di atas tentunya berbeda, yang pertama lebih sederhana, tetapi imaji tak sampai kepada pembaca. Sedangkan yang kedua, membuat pembaca bisa berimajinasi tentang apa yang terjadi.
Baca juga: Kenalan Yuk Sama Puisi Sa-saka!
b. Diksi memperjelas makna
Contoh:
Sentuh tangannya, jika masih ada cinta
dengan
Genggam tangannya, jika masih ada cinta
Sentuh dan genggam berbeda, tentunya untuk menahan seseorang agar tidak pergi adalah genggam.
c. Diksi untuk membuat sajak
Sajak adalah bentuk karya sastra yang teratur dan terikat dalam baris-barisnya. Sajak sendiri mementingkan keselarasan bunyi/rima.
Contoh:
Hujan isyaratkan kenangan
dengan
Hujan datang dengan kenangan
Kalimat pertama lebih efektif dan bunyinya selaras dengan kata sebelum dan sesudahnya.
Huj(an)
Isyaratk(an)
Kenang(an)
d. Diksi untuk membangkitkan emosi/perasaan
Contoh:
Tanganku tertusuk duri mawar merah yang bersemi ini
dengan
Perih rasaku kala jemari tertusuk duri mawar merah yang baru mekar ini
2. Rima
Rima adalah persamaan bunyi pada
puisi baik di awal, tengah, atau pada
akhir baris puisi. Rima pada puisi akan menimbulkan
kesesuaian bunyi yang harmonis dan
padu untuk membangun kesatuan
makna yang utuh. Dengan itu akan
muncul irama karena pengulangan
bunyi daririma yang dibentuk secara
berturut-turut atau bervariasi. Puisi pun
akan menarik saat dibaca.
Contoh:
Senyum di bibir tipis
Sederhana dan manis
Melengkapi momen romantis
Bersama senja yang terlukis
Di langit jingga kisah cinta kita tertulis
3. Imaji
Imaji adalah unsur yang melibatkan
penggunaan indra manusia, seperti imaji
penglihatan, imaji suara, dan sebagainya. Imaji digunakan dalam puisi dengan
tujuan memperkuat kesan puisi,
sehingga ketika membaca puisi seakan
kita bisamelihat, mendengar, merasa,
mencium, dan meraba apa yang tertulis
dalam puisi secara nyata.
Contoh:
Harum mawar merayu hidung
Ia menuntunku ke taman belakang
Di mana kelopak merah pekat kudapati
Bunga perlambang cinta bersemi bersama
luka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.