Writer's Block sering kali terdengar, bahkan banyak dikeluhkan oleh para penulis
sekarang. Tahu dong writer's block adalah keadaan di mana penulis mengalami henti
menulis, seperti tidak bisa melanjutkan menulis, hingga kesulitan merangkai
kata-kata. Kenapa ini sering terjadi, bahkan menjadi hal yang biasa di kalangan
penulis. Hal ini justru menghambat pekerjaan kita dalam dunia menulis mengingat
luas dan banyaknya peminat dalam literasi. Tentu saja, writer’s block menjadi
masalah besar yang harus diatasi.
Kalau
membahas mengenai writer’s block pasti teringat nama Haruki Murakami, penulis marathon
asal Jepang yang mengisi hampir seluruh waktunya untuk menulis. Haruki Murakami
sendiri memiliki engagement dalam menulis yang perlu kita pelajari. “Writing a
long novel is like survival training.” Kutipan yang disampaikan oleh Haruki
Murakami ini bermakna menulis sebuah novel panjang, seperti pelatihan bertahan
hidup, tak khayal beliau sukses membangun habits menulis.
Baca juga: Tips Membangkitkan Mood Menulis
Pasti tahu
dong, penulis Kafka on The Store ini
telah menulis puluhan novel yang diterjemahkan ke dalam lebih dari 50
bahasa di dunia. Inspirasi yang dapat diambil darinya adalah engagement dalam proses
menulis. Engagement ini memiliki makna larut, tentunya kita bisa bahagia
melakukan aktivitas dalam kehidupan jika bisa larut ke dalamnya. Haruki
Murakami sendiri menjadwalkan kerja menulis untuk sebuah novel selama enam jam
saat pagi mulai jam empat pagi, dan punya kegiatan yang sudah terjadwal dengan
baik tanpa variasi.
Nah,
kira-kira apa hubungannya dengan writer's block? Pertanyaan kedua pasti bagaimana
mengatasi writer’s block yang jawabannya sudah dijabarkan di awal, yaitu
engagement dalam proses menulis. Sangat sederhana, larut dalam menulis membuat
kita bahagia saat menulis, sehingga tidak ada beban dalam melakukannya.
Menjadikan menulis sebagai prioritas utama sangat penting, tetapi tentunya
diimbangi dengan istirahat seperti yang dilakukan Haruki Murakami.
Baca juga: Tips Membuat Puisi Ala Kahlil Gibran
Pada pagi
hari, tepat pukul empat pagi mulai menulis sampai enam jam ke depan. Kemudian,
pada siang harinya melakukan latihan fisik seperti berlari dan melakukan
pekerjaan rumah lainnya, di sore hari bisa bersantai dengan mendengarkan musik
dan membaca buku sampai jam Sembilan. Hemm, tidak perlu meniru kegiatan Haruki
Murakami dong, kalian harus terinspirasi darinya yang melakukan pengulangan itu
tanpa berubah.
Tips
mengatasi writer’s block yang bisa kita ambil dari kisah Haruki Murakami
adalah:
Baca juga: Tips Mencintai Karya Sendiri
1. Engagement (larut) dalam proses menulis
2. Rutin menulis
3. Perhatikan dunia sekitarmu untuk
mendapatkan inspirasi menulis
4. Lupakan tentang menyenangkan orang,
bahagiakan dirimu sendiri
5. Seimbangkan tulisanmu dengan
aktivitas luar
6. Jika lelah beristirahatlah dengan
mendengarkan musik, membaca, dan menonton film, serta makan maupun minum yang
bisa membantumu menjernihkan pikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.