Namanya Putri Diva Maria Dewi. Bisa dipanggil Putri. Usianya masih
tujuh belas tahun. Putri lahir dan besar di kota yang mempunyai maskot tari
gandrung, yaitu kota Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Putri
mulai menekuni dunia literasi khususnya di bidang naskah non fiksi sejak satu
tahun yang lalu. Ketika ia tergabung dalam grup kepenulisan Sirius Writers
Squad. Sudah ada beberapa karyanya yang terbit. Di antaranya yaitu Antologi
Puisi Gradasi Kalbu yang terbit di Penerbit Guepedia (tahun 2019), Antologi
Puisi Tenunan Kata yang terbit di Penerbit Penulis Bersama (tahun 2020), Novel
Alisa Milikku yang terbit di Penerbit Suara Sastra Publisher (tahun 2021) saat
ini masih dalam tahap pre order.
Arti menulis bagi Putri adalah sebuah kebutuhan. Putri setiap
harinya selalu menulis meskipun itu hanya satu kata saja. Teman-temannya sudah
tidak heran lagi kalau melihat siswa kelas dua belas ini menulis di taman
sekolah, kelas, atau di tempat mana pun. Satu hal yang melatar belakangi Putri
untuk menulis karena ia mudah untuk jatuh cinta dengan seseorang, tetapi ia
tidak punya keberanian untuk mengungkapkannya. Kebanyakan tulisannya tentang
patah hati atau tentang cinta anak remaja. Bahkan Putri pernah suka dengan
seorang guru muda di sekolahnya, dan kisah cintanya dituliskan dalam cerita
fiksi yang berjudul Alisa Milikku dan masih proses Pre Order.
Putri lebih suka menulis cerita fiksi yang berbentuk novel, dan
quote. Ia kurang suka menulis puisi. Karena baginya, menulis novel fiksi dapat membuat
imajinasinya dengan leluasa menari-nari di atas kertas. Untuk mendapatkan
inspirasi menulis, biasanya Putri akan duduk di perpustakaan sekolah dan
membaca sekilas beberapa novel, atau melamun di ayunan taman sekolahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.