Sabtu, 24 Juli 2021

Tips Mengatasi Writer's Block, Menulis ala Haruki Murakami

Writer's Block sering kali terdengar, bahkan banyak dikeluhkan oleh para penulis sekarang. Tahu dong writer's block adalah keadaan di mana penulis mengalami henti menulis, seperti tidak bisa melanjutkan menulis, hingga kesulitan merangkai kata-kata. Kenapa ini sering terjadi, bahkan menjadi hal yang biasa di kalangan penulis. Hal ini justru menghambat pekerjaan kita dalam dunia menulis mengingat luas dan banyaknya peminat dalam literasi. Tentu saja, writer’s block menjadi masalah besar yang harus diatasi.

Kalau membahas mengenai writer’s block pasti teringat nama Haruki Murakami, penulis marathon asal Jepang yang mengisi hampir seluruh waktunya untuk menulis. Haruki Murakami sendiri memiliki engagement dalam menulis yang perlu kita pelajari. “Writing a long novel is like survival training.” Kutipan yang disampaikan oleh Haruki Murakami ini bermakna menulis sebuah novel panjang, seperti pelatihan bertahan hidup, tak khayal beliau sukses membangun habits menulis.

Baca juga: Tips Membangkitkan Mood Menulis

Pasti tahu dong, penulis Kafka on The Store ini  telah menulis puluhan novel yang diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa di dunia. Inspirasi yang dapat diambil darinya adalah engagement dalam proses menulis. Engagement ini memiliki makna larut, tentunya kita bisa bahagia melakukan aktivitas dalam kehidupan jika bisa larut ke dalamnya. Haruki Murakami sendiri menjadwalkan kerja menulis untuk sebuah novel selama enam jam saat pagi mulai jam empat pagi, dan punya kegiatan yang sudah terjadwal dengan baik tanpa variasi.

Nah, kira-kira apa hubungannya dengan writer's block? Pertanyaan kedua pasti bagaimana mengatasi writer’s block yang jawabannya sudah dijabarkan di awal, yaitu engagement dalam proses menulis. Sangat sederhana, larut dalam menulis membuat kita bahagia saat menulis, sehingga tidak ada beban dalam melakukannya. Menjadikan menulis sebagai prioritas utama sangat penting, tetapi tentunya diimbangi dengan istirahat seperti yang dilakukan Haruki Murakami.

Baca juga: Tips Membuat Puisi Ala Kahlil Gibran

Pada pagi hari, tepat pukul empat pagi mulai menulis sampai enam jam ke depan. Kemudian, pada siang harinya melakukan latihan fisik seperti berlari dan melakukan pekerjaan rumah lainnya, di sore hari bisa bersantai dengan mendengarkan musik dan membaca buku sampai jam Sembilan. Hemm, tidak perlu meniru kegiatan Haruki Murakami dong, kalian harus terinspirasi darinya yang melakukan pengulangan itu tanpa berubah.

Tips mengatasi writer’s block yang bisa kita ambil dari kisah Haruki Murakami adalah:

Baca juga: Tips Mencintai Karya Sendiri

        1.       Engagement (larut) dalam proses menulis

        2.       Rutin menulis

        3.       Perhatikan dunia sekitarmu untuk mendapatkan inspirasi menulis

        4.       Lupakan tentang menyenangkan orang, bahagiakan dirimu sendiri

        5.       Seimbangkan tulisanmu dengan aktivitas luar

        6.       Jika lelah beristirahatlah dengan mendengarkan musik, membaca, dan menonton film, serta makan maupun minum yang bisa membantumu menjernihkan pikiran


Rabu, 21 Juli 2021

Tips Membuat Puisi Ala Kahlil Gibran


 

Pasti tahu dong puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai suatu hal. Sering kali saat membuat puisi seseorang terpaku dengan diksi yang indah, diksi yang indah bagaimana itu? Diksi sendiri adalah pilihan kata yang tepat, sehingga rangkaian kata dalam puisi akan pas dan sesuai saat dibaca. Diksi indah yang sering dimaksud adalah bahasa sanskerta, bukan juga itu berasal dari beberapa bahasa yang akan indah saat dibuat puisi. Salah satunya aksa yang berarti jauh, dan masih banyak lagi antara lain, mangata, renjana, petrikor, dan lain-lain.

Kali ini kita bahas tips membuat puisi ala Kahlil Gibran, hemm siapa yang tidak kenal beliau? Kahlil Gibran merupakan seorang penyair hebat dunia sekaligus perupa yang kehadirannya terbilang cukup singkat, yakni hanya 48 tahun. Ia lahir pada 6 Januari 1883 di Lebanon tepatnya di sebuah desa kecil bernama Bsharri dan meninggal pada 10 April 1931 di New York, Amerika.

Baca juga: Tips Mencintai Karya Sendiri

Gibran telah menulis dan melukis sejak usia muda. Karya-karya Gibran dapat dinikmati dan dihayati oleh para pembaca dari berbagai kalangan di semua negara. Gibran semasa hidupnya berkembang dalam rentang dua kutub, di ranah budaya Timur dan Barat. Dalam rentangan itu terbentuklah pribadinya yang merupakan ramuan antara kedua ranah budaya tersebut. Membuat puisi menjadi kesulitan untuk beberapa orang yang baru, mereka cenderung tidak bisa memahami hal yang terjadi di sekeliling.

Pada dasarnya membuat puisi itu mudah lewat kejadian yang ada di sekeliling kita bisa memulai menuliskannya. Kahlil Gibran pun memberikan cara sederhana membuat puisi dan baik dan benar, tidak perlu tips dan trik atau cara tertentu. Ia memberikan contoh, misalnya saat kita mengatakan ‘anggur’. Ingatkah betapa indahnya buah tersebut. Bayangkan tangan yang memetiknya, keranjang yang membawanya, dan para petani yang bekerja di kebunnya.

Baca juga: 3 Tips Penting Membuat Tulisan Agar Menarik

Bayangkan suasana ketika memakannya; mungkin di beranda rumah ketika senja. Atau di ruang keluarga di mana seorang ada seorang ayah, ibu, dan anak-anaknya. Mereka makan anggur sembari bercerita. Setelah itu rangkailah "anggur" menjadi sebuah cerita indah.  Inilah contoh puisi dari proses yang telah disebutkan di atas.

Ladang Anggur

Karya: JV

 

Luas padang di depan mata

Anggur merah memenuhinya

Derap langkah semangat untuk memanen

Andil di tengah kehijauan berpesta raya

Netra berbinar saat keranjang penuh buah segar

Gelak tawa terdengar bahagia menikmati kekayaan dunia

Baca juga: Tips Membangkitkan Mood Menulis

 

Akan dibawa pulang untuk diramu bersama keluarga

Napas terengah berlari ke rumah dengan rasa bahagia

Genggaman erat pada anggur memamerkannya pada sang putra

Gembira hati pulang membawa buah manis

Untuk menghabiskan musim dingin dengan istri dan anak

Riang memakan anggur di tangan sembari menimbang hari esok

Ladang anggur ‘kan memulai perjuangan indah untuk berbuah

 

Wah itulah sepenggal puisi akrostik, kalian tahu puisi akrostik diartikan sebagai salah satu karya sastra berbentuk puisi atau sajak yang menyusun sebuah nama atau kata, dengan huruf pertama tiap baris dibaca menurun vertikal. Singkatnya, puisi akrostik adalah huruf yang dijadikan kata-kata. Tidak ada ketentuan tertentu untuk membuat puisi akrostik, pola rima dan jumlah larik boleh dibuat bervariasi sesuai kata yang ingin dibentuk. Kalau disusun dari bait pertama terbentuklah kata ladang anggur seperti judulnya, hal ini juga membantu kita saat kesulitan memikirkan kata untuk dipakai dalam puisi tersebut. Silakan mencoba. ^^

 

Sabtu, 17 Juli 2021

Tips Mencintai Karya Sendiri



I’m writing by myself, dengan kata lain aku menulis dari diriku sendiri, dan untuk diriku sendiri. Untuk apa menulis kalau bukan meluangkan waktu dan menghibur diri, kebanyakan berhalu ria sih, tetapi pastinya ada yang mencurahkan perasaan dalam karyanya. Kadang ada juga yang seperti ini, mau melakukan apa aku kalau tidak menulis. Banyak dari penulis terkenal yang memotivasi orang lain dengan karyanya, hal itu memantik kita untuk bisa menulis lebih giat lagi sampai menjadi seperti mereka. Oleh karena itu, kita harus mencintai karya sendiri. Kedengarannya hal itu sulit untuk dilakukan.

Kenapa kita harus mencintai karya sendiri?

Nah, kalian pasti suka baca cerita meski itu cerita selalu berbau romance dan humor, karena sesuai sama posisi kalian atau karena kalian terhibur. Sebagai penulis tentu suka kalau ada banyak pembaca yang merespons ceritanya, terlepas dari itu apa kalian senang menulis cerita itu atau kalian hanya senang karena banyak pembaca? Kalau karena banyak pembaca sih bukan cinta namanya, seperti kita cinta sama dia yang sederhana, juga harus cinta dong sama karya sendiri meski tidak ada pembacanya. Pembaca bisa dicari, tetapi bagaimana dengan karya? 

Untuk kita merangkai kata itu sulit, apalagi saat banyak masalah, belum lagi kalau tidak ada waktu karena tugas menumpuk, apalagi ide belum datang. Kenapa kita tidak sayang sama cerita kita sendiri? Kita sudah mulai merangkai kata, pastinya butuh berpikir keras, dan menguras banyak perasaan.

Baca juga: 3 Tips Penting Membuat Tulisan Agar Menarik

Apa sih kak yang dimaksud mencintai karya sendiri?

Mencintai karya sendiri artinya kita menulis dengan ikhlas dan penuh totalitas. Pastinya menulis bukan hanya untuk disukai pembaca, terlepas dari itu kalian menulis dari perasaan kalian sendiri. Bagaimana tidak? Secara tidak langsung yang ditulis adalah sesuatu yang membuat penulisnya bahagia, keinginan yang tersimpan, perasaan yang dituangkan secara tidak langsung. Pembaca hanya  penyemangat untuk menulis. 

Banyak waktu yang direlakan untuk menulis, bahkan tak jarang penulis menyelipkan apa yang dialami ke dalamnya, apalagi mengasa pikiran untuk merangkai kata dan menumbuhkan rasa. Meski penulis tidak memperhatikan kaidah menulis, dan lain-lain selama ada kemauan untuk menyempurnakan karya berarti kalian sudah mencintai karya kalian. Lalu, bagaimana cara mencintai karya sendiri?

Tips Mencintai Karya Sendiri

1.Pusatkan Tujuan 

Apa sih tujuan kalian menulis? Awalnya iseng-iseng, gabut, berimajinasi, dll. Itu saja? Semakin ke sini menjadi hobi, ya. Lama-kelamaan terbiasa menulis cerita, sayang tidak ada yang baca. Nah, ini akhir dari semua penulis yang putus asa. Dari sekarang coba pusatkan tujuan, menulis bukan sekadar mencari pembaca dan membuat diri bahagia. Barangkali bisa menjadi penghasilan atau profesi. Pasti ada dari kalian yang ingin karyanya diterbitkan atau setidaknya dibukukan. Nah, coba dari sekarang mantapkan tujuan kalian menulis itu apa untuk bergerak lebih maju dan lebih dalam tentang menulis. Masa sih sudah melangkah sejauh ini mau berhenti dan mencari hobi lain? 

2.Totalitas 

Pernahkah kau mencintai sesuatu? 

Kalau pernah apa yang akan kau lakukan?

Sejatinya cinta adalah totalitas. Totalitas adalah keseluruhan, keutuhan, kesemestaan (menurut KBBI). Jadi, seseorang yang mencintai sesuatu atau seseorang, dia akan memberikan apa-apa yang ia dapat berikan semaksimal mungkin. Seseorang yang mencintai pekerjaannya, ia akan totalitas melakukannya.

Baca juga: Tips Membangkitkan Mood Menulis

Misalnya seorang penulis, tidak berfokus pada seberapa cinta orang lain terhadap tulisannya. Titik fokusnya terletak pada seberapa besar rasa cintanya untuk terus menulis. Inilah salah satu refleksi menulis dengan hati. Mengungkapkan rasa cinta dan kegembiraan. Pembaca juga bisa merasakan mana tulisan terpaksa dan mana tulisan penuh cinta. Totalitas biasanya dilandasi cinta, jadi kalau cinta pasti akan totalitas. Totalitas akan berbarengan dengan kontinuitas dan loyalitas. Jadi, kalau kita mencintai sesuatu, harus totalitas. Tidak berharap balasan, karena balasan akan sejalan sesuai dengan apa yang ditanam. Namun jika tidak, itulah ujian cinta.

3. Ketulusan 

"Menulislah setulus hati agar dirasakan hati yang lain."

Jarang penulis itu meminta imbalan dari novel yang diterbitkan, asal cerita sudah dibaca dan disukai pasti kalian sudah bahagia. Dalam menulis sendiri itu menguntungkan diri kita, terlebih menjadi tempat curahan hati dan pemikiran selama ini. Keinginan kita menulis juga sederhana, yaitu bahagia dan cerita kita dibaca. Karena itu menulislah tanpa meminta imbalan, karena dengan karya kau sudah menunjukkan dirimu sendiri pada dunia.

4. Imajinasi 

Imajinasikan keadaan dirimu dan lengkapi dengan pemanisnya atau hadirkan tokoh fiksi di dalamnya. Misal, kamu merasa terpuruk bayangkan kau sedang dalam ruang gelap, sendirian, merengkuh diri, dan menangis. Lalu, datangkan sosok fiksi yang menghiburmu dengan caranya. Ini seperti terapi menenangkan jiwa. Selain kamu menulis cerita, bebanmu akan terkurangi, lega.

Hal yang paling terpenting untuk seorang penulis adalah seberapa cinta orang lain terhadap tulisannya. Terlepas dari itu penulis memiliki rasa cinta yang lebih besar dari pembaca. Inilah salah satu refleksi menulis dengan hati. Mengungkapkan rasa cinta dan kegembiraan juga membuat pembaca merasakan besarnya rasa cinta dalam cerita tersebut. Tidak sekedar suka dan terhibur, karena cerita tersebut sesuai dengan kisah cinta, kehidupannya, atau membuatnya merasa bahagia. Namun, saat membaca ataupun menulisnya akan merasa lega. 

Kamis, 15 Juli 2021

Aplikasi Webnovel Penghasil Uang


 

Menulis sudah menjadi hobi yang banyak digemari oleh remaja karena mudahnya akses dalam segala hal sekaligus mudah dilakukan kapan pun dan di mana pun. Pasti banyak dong yang suka menulis apalagi sekarang banyak aplikasi web novel yang menjadi wadah berkarya. Apa sih web novel itu? Web novel merupakan novel yang berbasis web, yaitu novel yang ditulis atau di-publish di dalam jaringan situs online. Selain itu, dunia menulis sangat luas terlebih sudah banyak grup yang terbentuk untuk mengasa bakat dan minat dalam menulis.

Pada dasarnya menulis memanglah hal yang mudah dilakukan di antara aktivitas yang kita lakukan, selain itu menulis juga bisa menjadi terapi psikologi untuk diri. Mengungkapkan perasaan lewat tulisan tidak lagi sulit, bahkan setelah melakukannya ada rasa bahagia dan lega tersendiri. Tak heran kalau menulis banyak digemari oleh kalangan remaja untuk sekadar mengisi luang waktu dan berimajinasi.

Terlebih di saat pandemi seperti ini yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, bahkan mengurung diri di kamar. Nah, pasti butuh banget kegiatan yang menyenangkan dan menghibur sekaligus bermanfaat untuk kita. Kalian harus tahu sudah ada lho aplikasi menulis yang menghasilkan uang? Menulis memanglah hobi yang membuat kita bahagia, tetapi terkadang juga ada keinginan cerita atau karya itu dibaca. Pastinya juga ingin karyanya diterbitkan dong.

Hemm, tetapi di masa seperti sekarang ini sulit untuk mencari pembaca apalagi berharap karya diterbitkan. Tidak berguna sekali menulis di situasi seperti ini, sering kali menyerah karena tak ada keuntungan dari menulis karya, lelah setiap hari menulis cerita, tetapi gitu-gitu aja. Yuk, coba aplikasi web novel ini!

Baca juga: Tips Membangkitkan Mood Menulis

        1.      Novel me



Novel Me adalah salah satu platform online untuk membaca novel maupun menulis. Project Manager Novel Me, Aji mengaku bahwa perkembangan aplikasi tersebut meningkat pesat dalam kurun waktu setahun. Bahkan jumlah pembaca juga semakin meningkat. Awalnya platform ini gratis, tapi pada 19 Juli 2019 mulai mengunci novel-novel favorit. “Pembaca diminta untuk membeli koin agar bisa membuka bab yang berbayar, senilai Rp100 untuk setiap bab”, ujar Aji.

Andrei, Editor dari Novel Me mengatakan bahwa,” Dengan platform novel online Novel Me, pembaca bisa secara langsung memberikan dukungan kepada penulis. Namun kami menganggap ini masih tidak sebanding dengan jerih payah yang penulis berikan, Itulah sebabnya kami menetapkan bab-bab berbayar. Tujuannya sangat jelas untuk memberikan penghasilan tambahan kepada para penulis.” Hal ini bukan hanya untuk mencari keuntungan semata, tetapi juga sebagai salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup penulis di Indonesia. Agar penulis dapat memiliki penghasilan tetap.

        2.      KBM App



KBM App adalah pengembangan dari grup Komunitas Bisa Penulis, grup menulis terbesar di Facebook. KBM App adalah ajang untuk menyalurkan ekspresi dan cerita melalui tulisan, juga tempat kamu membaca berbagai karya menghibur, mendidik, mencerahkan, dan inspiratif. Bukan sekadar menyalurkan hobi, buat penulis dan pembaca, tersedia hadiah yang kamu bisa dapatkan jika kamu menjadi penulis atau pembaca paling produktif di aplikasi ini. Di aplikasi ini kamu bebas berkarya dan membangun jaringan sebanyak-banyaknya. Semakin banyak follower semakin banyak keuntungan yang didapatkan. Penulis bisa mendapatkan koin, royalti, badges, dan dapat menjual e-book, buku hardcopy, mempunyai drop shipper, mencetak buku, dan kalau masih ada fasilitas yang kurang silakan usulkan ke developer.

        3.      Joylada



Joylada adalah aplikasi novel chat pertama di Indonesia. Uniknya, Joylada menyediakan cerita dalam bentuk chat. Untuk mendapat penghasilan, kamu tinggal mengunduh aplikasinya di Play Store atau App Store. Setelah itu, kamu bisa login dengan Facebook ataupun membuat akun baru. Lalu, mengikuti petunjuk dalam pembuatan akun, dan setelah mengisi semua data, maka kamu bisa langsung memuat cerita kamu.

Baca juga: Memulai Karier Menulis Melalui Platform Online

        4.      Dreame



Dreame adalah salah satu aplikasi untuk membaca yang mirip dengan Wattpad. Di dalamnya banyak menyajikan cerita-cerita gratis dan berbayar yang dapat kamu baca. Kamu juga bisa mendapatkan koin dengan cara harus mempunyai cerita yang akan dikirim di Dreame. Kamu bisa memilih jalur yang kamu inginkan. Mempunyai viewers Wattpad minimal 100K. Jalur ini akan lebih memudahkan kamu untuk bisa langsung tanda tangan kontrak dengan pihak Dreame.

Seleksi naskah. Jalur ini bisa dipilih ketika kamu tidak mempunyai viewers. Proses ini berlangsung sekitar 1 sampai 2 bulan. Mengumpulkan Love atau Like. Di Dreame akan ada tombol love. Jadi, kamu harus mengumpulkan orang-orang untuk membaca ceritamu. Dengan banyaknya pembaca yang menyukai cerita kamu ataupun memasukkannya ke dalam library yang akan dibaca, maka kamu juga mempunyai kesempatan untuk mendapatkan koin.

        5.      Noveltoon



Noveltoon juga salah satu platform menulis online yang penggunanya sudah jutaan. Untuk membuat cerita, kamu tinggal mendaftar di aplikasi ini. Untuk mendapatkan reward, kamu harus rajin membuat cerita yang menarik agar peminat pembaca melihat ceritamu. Semakin banyak peminat, maka karyamu akan mendapat reward. Jika karyamu tembus 30 ribu kata, kamu bisa mengajukan tanda tangan kontrak untuk mendapatkan penghasilan.

Baca juga: 3 Tips Penting Membuat Tulisan agar Menarik

        6.      Storial



Storial.co merupakan salah satu online platform untuk  menulis ataupun membaca novel online. Di samping itu, juga kamu bisa berkolaborasi dengan penulis lain dalam satu buku. Jadi kamu tidak perlu bingung untuk mencari inspirasi. Kamu tinggal berdiskusi dengan komunitas di Storial. Storial juga bekerja sama dengan nulisbuku.com dalam menerbitkan karya-karya penulis yang ada di platform ini. Kamu bisa dapat royalti dengan minimum pembaca 500.

Para pendiri Storial yaitu Brillian Yotenege, Steve Wirawan, dan Aulia Halimatussadiah menyebut platform tersebut sebagai “social story telling platform”, di mana penulis dapat mengunggah karya mereka seperti puisi, cerpen, novel, atau naskah nonfiksi dan dapat berinteraksi dengan pembacanya.

Untuk mengirim tulisan yang akan publikasikan, kamu tinggal mendaftar dan mengikuti petunjuk yang ada. Untuk mendapatkan uang, Steve beserta kawan-kawannya membuat fitur seperti Storial Premium Chapter atau monetisasi dan Storial wallet atau dompet digital. Dengan Storial Wallet, pembaca dapat mengatur uang digital (Storial Coin) yang digunakan untuk membaca tulisan berbayar. Koin inilah yang nantinya akan menjadi royalti bagi para penulis.

Sabtu, 10 Juli 2021

Tips Membangkitkan Mood Menulis

 


Mood … sesuatu yang mudah berubah tergantung suasana hati digunakan sebagai patokan untuk menulis? Kenyataannya saat benar-benar melakukannya karya yang telah ditulis hari itu tak akan sesuai saat dibaca di hari lainnya. Kenapa? Hal itu karena apa yang dirasakan saat itu tidak dirasakan di hari berikutnya, apalagi pembaca yang hatinya berbeda dengan penulis. Tidak mengurangi kemungkinan inilah penyebab tidak konsisten menulis.

Faktanya, menulis sebuah cerita saja perlu alur yang menarik dan konflik yang berbeda dari yang lainnya. Sebut saja Dwitasari, penulis yang terkenal dengan risetnya yang luar biasa. Riset, ya sesuatu yang menarik untuk membuat cerita sesuai dengan kenyataan tentu saja ini menantang penulisnya untuk rajin-rajin searching, hal ini tentu menyenangkan untuk orang yang ingin menambah pengetahuan. Masih banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menulis tanpa harus berpangku tangan pada suasana hati.

Suasana hati memang memengaruhi hasil tulisan, tetapi  menunggu tanpa berusaha membangkitkan mood juga sia-sia. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengembalikan semangat menulis, seperti berikut ini:

Baca juga: Tips Jitu Memenangkan Lomba Menulis

1.      Menulis asal, sesuai yang diinginkan

2.      Mengingat tujuan awal menulis

3.      Membaca sesuai genre tulisanmu

4.      Mencari referensi

Menulis tak perlu menunggu, karena sesuatu yang ditunggu tak akan sampai tanpa usaha untuk menggapai. Dan menulis bisa dilakukan sewaktu-waktu selama kamu masih memilikinya, hal yang dibutuhkan adalah kendalimu kepada diri sendiri. Tidak terlalu larut dalam pikiran dan melakukan hal yang berguna. Genggam! Saat ide mulai muncul ke permukaan akan mudah untuk menggerakkan pena sesuai alurnya, jikalau ditunda karena mood tidak baik idemu akan hilang.

Baca juga: 3 Tips Penting Membuat Tulisan agar Menarik

Malas, itulah fakta sebenarnya dari terhambatnya menulis dengan menjadikan mood sebagai alasan. Alasan klasik. Menulismu tertinggal karena kegalauan yang berlarut-larut dan pelarian diri. Memang saat mood baik dan sedang bahagia tulisan pun bagus dan keren sesuai yang kita inginkan, sebaliknya saat mood buruk menulis terasa sulit dan seolah berat merangkai kata-kata.

Jika kamu masih tergantung mood apa ceritamu selesai? Stuck, writer’s block, cerita menyimpang dari alur awalnya. Banyak masalah yang disebabkan hal itu, hentikan sekarang. Hentikan menulis tergantung mood, paksa dirimu konsisten menulis, menulis setiap hari tidak harus sekian kata dan demikian bagusnya. Hanya tulis saja apa pun agar terbiasa, tidak lelah ataupun berhenti untuk menulis.

Sabtu, 03 Juli 2021

Kenalan yuk sama Sa-saka (Sajak Satu Kata)

 


Sa-saka adalah singkatan dari sajak satu kata, puisi ini merupakan gagasan Indra Intisa (Piano Putih). Eits, jangan salah ini bukan puisi satu kata! Puisi ini menekankan pada kekuatan rima atau persamaan bunyi di setiap larik dan kata. Disebut sajak satu kata karena dalam setiap larik hanya boleh menyisipkan satu kata yang berbeda, setiap kata harus mempunyai kalimat, larik atau kosakata yang berima sama (a,a,a,a), baik kata, kalimat atau larik sebelumnya maupun sesudah.

Seringkali kita lebih suka dengan puisi yang mengandung rima karena selain indah juga enak dibaca, meski begitu adanya rima memudahkan penyair memilih diksi yang tepat walau tak seketat sa-saka. Adanya sa-saka tentu membuat penyair tertantang untuk memperbanyak kosakata sekaligus melatih otak kanan dan kiri untuk mencari kosakata yang berima sama. Nah, apa sih tujuannya membuat puisi sa-saka? Berikut tujuannya:

Baca juga: Puisi - Tentang Pengagum Rahasia

  1. Agar enak dilihat
  2. Agar enak dibaca
  3. Agar enak didengar
  4. Tak mengurangi makna dan tujuannya

Dari rumit membuatnya dan penekanannya pada keselarasan rima membuat kita berpikir jika puisi ini hanya memerhatikan keindahan rima, tanpa makna seperti tong kosong nyaring bunyinya. Suaranya saja yang keras, tetapi isinya tidak ada. Menariknya sa-saka tak melupakan hakikatnya sebagai puisi yang harus memiliki makna dan isi walau terikat dengan persajakan atau kesamaan bunyi.

Terdengar menarik saat  menggema di telinga, tetapi sulit untuk dipraktikkan secara nyata. Ini sederet peraturan dalam puisi sa-saka:

1. Sa-saka harus mempunyai judul

2. Sa-saka harus mempunyai kata yang berima sama

Contoh : Bud(ak) mengar(ak) dongkr(ak)

3. Sa-saka harus mempunyai larik berima sama

Contoh :

Budak mengarak dongkr(ak)

Sajak mendesak congk(ak)

4. Sa-saka harus mempunyai kata dan larik berima sama

Contoh :

Bud(ak) mengar(ak) dongkr(ak)

Saj(ak) mendes(ak) congk(ak)

Baca juga: Puisi, Tanpa Alih

5. Sa-saka wajib memiliki kata berima sama minimal dua buah hurup terakhir dalam setiap larik

Contoh: Asma(ra) menggelo(ra)

Aksa(ra) la(ra)

Salah:

Asma(ra) menggelo(ra)

Aksa(ra) nelangs(a)

6. Sa-saka harus mempunyai kata minimal dua buah dalam setiap larik

Contoh :

Manik lentik

7. Sa-saka harus mempunyai larik minimal dua buah

Contoh:

Manik lentik

Cantik melirik

8. Untuk satu kata yang berima tak sama hanya boleh diletakkan di awal dan di tengah larik

9. Jika Sa-saka telah memenuhi telah terbentuk dua larik, maka dibolehkan larik sebelumnya atau berikutnya terdiri dari satu buah kata saja, tetapi tetap menggunakan rima yang sama.

Contoh :

 

PENYAMUN

 

Aku

Buruk laku terpaku

Isi saku berbuku-buku

 

Atau

 

Buruk laku terpaku

Isi saku berbuku-buku

Aku

Nah itu, tentang puisi sa-saka yang unik dan menarik walau dalam pembuatannya sangatlah rumit. Puisi ini bukan hal baru lagi, melainkan puisi yang mengembangkan aturan-aturan dalam puisi.

Kamis, 01 Juli 2021

Putri Diva Maria Dewi

 


Namanya Putri Diva Maria Dewi. Bisa dipanggil Putri. Usianya masih tujuh belas tahun. Putri lahir dan besar di kota yang mempunyai maskot tari gandrung, yaitu kota Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Putri mulai menekuni dunia literasi khususnya di bidang naskah non fiksi sejak satu tahun yang lalu. Ketika ia tergabung dalam grup kepenulisan Sirius Writers Squad. Sudah ada beberapa karyanya yang terbit. Di antaranya yaitu Antologi Puisi Gradasi Kalbu yang terbit di Penerbit Guepedia (tahun 2019), Antologi Puisi Tenunan Kata yang terbit di Penerbit Penulis Bersama (tahun 2020), Novel Alisa Milikku yang terbit di Penerbit Suara Sastra Publisher (tahun 2021) saat ini masih dalam tahap pre order.

Arti menulis bagi Putri adalah sebuah kebutuhan. Putri setiap harinya selalu menulis meskipun itu hanya satu kata saja. Teman-temannya sudah tidak heran lagi kalau melihat siswa kelas dua belas ini menulis di taman sekolah, kelas, atau di tempat mana pun. Satu hal yang melatar belakangi Putri untuk menulis karena ia mudah untuk jatuh cinta dengan seseorang, tetapi ia tidak punya keberanian untuk mengungkapkannya. Kebanyakan tulisannya tentang patah hati atau tentang cinta anak remaja. Bahkan Putri pernah suka dengan seorang guru muda di sekolahnya, dan kisah cintanya dituliskan dalam cerita fiksi yang berjudul Alisa Milikku dan masih proses Pre Order.

Putri lebih suka menulis cerita fiksi yang berbentuk novel, dan quote. Ia kurang suka menulis puisi. Karena baginya, menulis novel fiksi dapat membuat imajinasinya dengan leluasa menari-nari di atas kertas. Untuk mendapatkan inspirasi menulis, biasanya Putri akan duduk di perpustakaan sekolah dan membaca sekilas beberapa novel, atau melamun di ayunan taman sekolahnya.

Tantangan terbesar Putri dalam berkarya adalah susah membagi waktu. Putri disibukkan dengan banyaknya tugas dan praktik karena ia bersekolah di SMK, dan juga ia bekerja sebagai freelance layouter di tiga Penerbit indie. Kendati demikian, keluarga Putri sangat mendukung ia dalam berkarir di dunia tulis. Ia ingin penulis seperti Sapardi Djoko Damono, Asma Nadia, dan juga Tere Liye. Ketiga sosok tersebut adalah idola Putri. Mereka juga yang menjadi motivasi bagi Putri untuk terus menulis sampai akhir hayat.

Arienha Albana

 


Arienha Albana adalah nama pena dari seorang penulis amatir kelahiran Bumi Madura pada 22 tahun yang lalu. Akrab dipanggil Arzaqi di dunia nyata, sehingga banyak yang masih bingung dengan gender penulis ini apabila belum bertemu langsung.

Menyukai dunia literasi sejak kecil, tepatnya saat melihat saudaranya pandai membaca puisi. Ia pun berkeinginan hal yang sama sampai banyak sekali membuat puisi klise khas anak kecil. Bahkan pernah berimajinasi menulis lirik lagu dengan irama khayalan. Sayang sekali ia kehilangan kenangan harta berharganya itu.

Kegiatan kepenulisan semakin ia tekuni di tahun 2015 dengan membuat akun di salah satu situs fanfiksi. Bahkan di salah satu waktu, ia pernah menelurkan karya berupa cerita pendek (fanfiksi) setiap dua hari sekali dalam satu bulan. Sedalam itu kecintaannya dalam menulis. Meski begitu, ia masih sangat awam dalam dunia kepenulisan bersifat komersial sehingga termotivasi untuk mengikuti salah satu komunitas kepenulisan “Sastra Indonesia Org”.

Karya yang dihasilkan kebanyakan berupa cerita pendek dan berhasil terbit menjadi salah satu dari bagian antologi, misalnya Algea dan Sisifos dalam Antologi Puisi “Epilog” (2021); Yang Kudengar (cerpen) dalam Antologi “Jenggala Asa” (2021); Simbol Rekan dalam Antologi Cerpen “Not for Sale” (2021); 13 judul karya dalam Antologi Fiksi Mini “Coretan SIO” (2021); dan masih banyak lagi karya sejak tahun 2017. Pernah memenangkan karya sebagai Juara 1 pada Event Antologi Fiksi “Music is The Universal Language” (2017) oleh Jejak Publisher.

Bagi penulis, menulis adalah jiwa, seakan redup apabila diambang kebingungan dalam menyusun kata-kata. Banyaknya event kepenulisan membuat penulis bersemangat dan terpacu untuk menuangkan imajinasinya. Tidak padamnya para penerbit dan penikmat buku cetak membuktikan kehidupan literasi Indonesia masih berkembang pesat.

Dari sekian banyak karya yang dihasilkan memberikan penegasan bahwa penulis lebjh menyukai menulis fiksi daripada non fiksi. Namun, sampai saat ini masih belum berani menginjakkan kaki pada dunia novel ataupun cerita bersambung meskipun memiliki keinginan yang cukup besar untuk itu.

Motivasi terbesar kepenulisan tentu saja keluarga. Semenjak memenangkan kompetisi pada event pertama yang diikuti di tahun 2017; orang tua, keluarga, hingga teman terdekat sangat mendukung perannya sebagai salah satu penulis. Hal ini membuatnya termotivasi untuk menulis seakan berada di dunia kerja. Seakan gelarnya sebagai salah satu sarjana eksakta tidak membuatnya mundur dari dunia kepenulisan yang dia cintai.

Untuk mengenalnya lebih lanjut, bisa menghubungi:

Email : a.arienha34@gmail.com

Instagram : @ar_albana

Yuliani


Yuliani, seorang gadis yang lahir di salah satu desa kecil Amparita, wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang, provinsi Sulawesi Selatan, pada tanggal 08 Oktober 1999. Saat ini, gadis dengan tinggi 155 cm itu tengah disibukkan dengan kuliah di salah satu kampus terbaik Inonesia Timur, Universitas Hasanuddin. Selain menjadi mahasiswa tingkat akhir, ia juga masih terus bergelut dengan dunia literasi untuk menemukan jati dirinya. Baginya, menulis adalah cara terbaik menyampaikan segala rasa yang kadang tak dapat dituturkan, serta menjadi impian besarnya agar kelak anak cucunya dapat mengenang karya-karyanya. Demi impian tersebut, ia aktif bergabung dengan beberapa komunitas menulis dan mengikuti berbagai event menulis yang dapat mengasah kemampuan menulisnya.

Selama perjalanannya dalam dunia literasi yang masih dibilang singkat, ia telah menulis 5 antologi puisi; Berjuta Warna, Berjuta Rasa (Sastraindonesia); Tak Sebaik Angkasa (Sastraindonesia); Puisi-Puisi Kami Untuk B.J Habibie (Anm Penerbit); Beda Jalan (Rekan Media Publish); dan Secret Admirer (Jejak Publisher). Selain itu, ia juga telah menerima berbagai piagam penghargaan dari event menulis puisi yang ia ikuti. Meskipun belum pernah menjadi juara pertama, namun baginya itu cukup menjadi motivasi untuk terus berkarya. Untuk itu, ia berharap melalui kecintaannya terhadap dunia literasi, khususnya fiksi, ia dapat berkontribusi untuk perkembangan literasi Indonesia yang tidak boleh mati atau tidak dapat mengikuti perkembangan zaman yang semakin dinamis. Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam perjalanan menulisnya, tantangan paling besar yang harus ia hadapi ialah belum adanya peralatan elektronik pribadi yang dapat ia gunakan untuk menekuni dunia literasi, sehingga ia masih mengandalkan bantuan orang-orang terdekat saat ingin menulis. Untuk lebih mengenalnya, kunjungi akun media sosial Yuli di @yuliianidl (instagram), atau DL Yu Li (facebook).