Tanpa Alih
Oleh: Arienha Albana
Di detik waktu yang tak berhenti
Ia menemukan ...
Mawar yang tak pernah mati
Sekalipun direndam perairan
Ia takjub
sekaligus tak peduli
Hatinya menguncup
Tapi tak tertutup
Di detik berikutnya,
ia melewati perkampungan
Menemukan banyak pandang yang menatap tajam
Ia abai,
namun memilih mengulurkan tangan
Ia tak tersenyum,
namun banyak mendapatkan kebahagiaan
Ia sadar
Telinganya berbicara
Matanya mendengar
Lisannya melihat
Matanya mendengar
Lisannya melihat
Perjalanannya menyenangkan
sekaligus menjemukan
Meski begitu
Ia terus maju
Menuju keabadian
sekaligus menjemukan
Meski begitu
Ia terus maju
Menuju keabadian
0 Response to "Puisi: Tanpa Alih"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.