Sabtu, 26 Juni 2021

Harmonisasi Pernikahan



Oleh : Yanti Fariidah 

Menikah itu menyatukan dua pemikiran, dua sikap, dan dua keluarga. Dalam prosesnya, pernikahan itu menyatukan perbedaan. Butuh keseimbangan rasa dalam biduk rumah tangga. 

Awal menikah pasti merasakan hal yang berbeda. Kok gini sih? Kok gitu sih? Keluarga kita kok berbeda yaa? Terus muncul sedikit salah paham. Si istri ngambek. Si suami bingung dan cuek bebek. Duh kalau sudah begini pusing deh keduanya. 

Kita tuh sebenarnya harus tahu. Bahwa rumah tangga itu ada prosesnya. Tidak ujug-ujug langsung suka selamanya. Tanpa ada duka sedikitpun. Seperti dunia khayalan kalau begitu.

Proses berumahtangga itu dimulai dengan ta'aruf. Biasanya bertukar biodata antara calon mempelai. Dilanjutkan majlis khitbah dan jatuhnya khitbah dari pihak calon mempelai laki-laki. Kemudian ijab qabul, dan walimatul ursy. 

Nah jika sudah selesai akad nikah, berarti kedua mempelai telah sah dan halal bersandingan. MasyaAllah pada tahap ini bahagia itu menyatu. Senyum, sapa, dan sayang mulai muncul. 

Sehari, sebulan, setahun, dan bertahun-tahun biduk rumah tangga itu berjalan. Suami menjadi imam. Istri menjadi makmum. Asam garam kehidupan mulai terasa. Ada tawa bahagia, ada tangis kecewa, ada emosi tak teredam. Duh benar-benar mengaduk perasaan nih. 

Semua itu yang dinamakan proses dalam berumah tangga. Biar permasalahan tak berlarut. Dan ada solusi pada permasalahan tadi. Butuh ilmu berumah tangga dong pastinya. Yuuk coba ikutan majlis ilmu berumah tangga. Banyak banget lho majlis-majlis tadi. Ada yang offline, adapula yang online. Kita tinggal pilih mana yang kita suka. Ingat lho ya, saat milih majlis ilmu. Pilihlah yang membuat kita nyaman dan bisa berpikir sampai akhirat. Tentu pilih yang bisa membuat pernikahan kita harmonis. 

Sejatinya pernikahan harmonis itu bila suami dan istri sudah saling legowo. Menerima peran masing-masing. Komunikasi lancar antar suami istri. Nafkah lahir batin pun lancar. Luar biasa tuh keberkahannya. 


Nah yuuk raih harmonisasi pernikahan itu. Biasakan take and give dengan pasangan. Luangkan quality dan family time. Rajut kasih sayang berdasarkan ridho Illahi. Dan jangan lupa berharap bisa sehidup sesurga dengan pasangan. 

Magelang, 26 Juni 2021, 12.40


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.