PROFIL
PEMATERI
Nama lengkap : Hana Lestari
Nama pena : Hanaksara
Tempat tanggal lahir : Lampung Timur, 07 Juni
Riwayat pendidikan :
SDN 1 Negeri Katon
SMPN 2 Sekampung
SMAN 1 Sekampung
IAIN Metro
Karya : Ali & Zahra (Sudah terbit), Luka &
Lara, Still You, Daffa
Sosial media :
Instagram -
Hanaksara.pena
Wattpad - Hanaksara
Kwikku - Hanaksara
Facebook - Hanaksara
Line - Hanaksara
Moto hidup :
"Belajarlah seolah-olah kamu akan hidup selamanya."
TIPS DAN TRIK MENULIS ROMANCE-SPIRITUAL
Romance-spiritual
adalah salah satu genre yang menggabungkan unsur romance dengan religi. Di
sini, penulis menekankan pada kisah romantis yang sesuai dengan syariat Islam.
Tentunya, bukan hanya kisah romantis bernuansa Islam saja. Melainkan
nilai-nilai moral-sosial yang tersaji di dalamnya. Tujuannya bukan hanya untuk
berdakwah. Melainkan introspeksi diri, dan berbagi kebaikan.
Tips menulis romance-religi yang menarik :
1. Niatkan karena Allah Subhanahu wata'alla
2. Temukan ide dan tentukan tema yang mau
diangkat. Ide bisa kalian dapatkan dari mana aja dan kapan aja. Bahkan,
kalian bisa ambil dari kisah nyata di lingkungan sekitar kalian. Nah, untuk
genre ini, kalian bisa banget angkat tema dari kisah-kisah Nabi dan para
sahabatnya, dan lebih bagus lagi jika dikaitkan dengan keadaan saat ini.
3. Menulis dengan hati. Emosi yang keluar
dari hati akan lebih mudah tersampaikan ke pembaca. Selama menulis, coba
bayangkan kamu yang berada di posisi tokohmu. Perkuat lagi dengan narasi show,
bukan tell. Buat pembaca larut dalam cerita dalam segi emosi, empati, dan
penasaran di tiap babnya.
4. Riset. Sebelum kalian mulai menulis,
kalian disarankan untuk riset terlebih dulu. Apalagi, misal nih, kalian mau
ambil tema yang berlatar di pondok pesantren. Kalian harus tahu, apa aja sih
kegiatan santri dan santriwati saat di pesantren? Bagaimana sih suasana tinggal
di pesantren? Jadi, enggak hanya ikut-ikutan di novel yang pernah kalian baca
atau bahkan cuma latar tempelan.
5. Perbanyak membaca. Karena ini materinya
tentang menulis religi, banyakin baca novel-novel segenre. Tidak harus buku
fisik, kalian bisa baca di Wattpad, artikel dengan sumber terpercaya juga
ipusnas. Kalau aku sendiri menyarankan untuk baca di ipusnas. Di aplikasi
ipusnas kalian bisa pelajari dan pahami sendiri gaya menulis, penulisan dialog
tag yang benar, serta bagaimana penulis mengemas ceritanya menjadi cerita yang
menarik dibaca. Oh iya, jangan cuma berupa novel, ya. Perbanyak juga membaca
buku-buku islami, bisa fikih, sejarah dll. Untuk apa? Jadi, buku-buku islami
itu bisa kalian pakai sebagai pegangan. Jadi tidak boleh asal-asalan dalam
mencantumkan hadis kalau kalian belum tahu seperti apa penafsirannya.
6. Buat judul, blurb, prolog dan alur yang unik
dan tidak pasaran. Untuk judul, aku terbiasa cek di kolom pencarian
Wattpad. Kalau sekiranya judul yang kita pilih sudah banyak yang pakai, maka
aku sarankan untuk cari yang lain. Contohnya, cerita aku yang judulnya Luka
& Lara. Saat kalian cari di kolom pencarian, maka hanya itu judul
satu-satunya. Itu bisa memudahkan pembaca untuk mencari cerita kalian tanpa
harus kasih link. Tambahan, kalau mau buat novel dan belum nemu judul,
sebaiknya tulis saja dulu ceritanya. Judul bisa belakangan. Karena kalau
kelamaan mikir judul, bisa-bisa idenya hilang lagi. Blurb, aku sarankan buatlah
blurb yang berakhir tanda tanya. Karena itu sukses bikin penasaran pembaca.
Apalagi, ditambah prolog yang menarik sehingga membuat pembaca bertanya-tanya,
"Wah, endingnya bakal seperti apa, ya?"
7. Persiapkan penokohan, setting cerita, sampai
penyelesaian konflik dengan matang. Tokoh harus kuat, konsisten dan hidup.
Ciptakan tokoh yang bisa menjadi panutan pembaca melalui kebaikannya (sisi humanisme).
Hindari tokoh yang sempurna. Ingat, manusia itu tidak ada yang sempurna.
Manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Jadi, jangan mentang-mentang dia
laki-laki salih nih misal. Jangan dibuat sempurna, lantas tidak pernah berbuat
salah. Lalu, saat kamu hadirkan tokoh antagonis, harus ada sebab dan akibatnya.
Jangan tiba-tiba jadi jahat tanpa sebab. Apalagi sampai saat kalian
menyelesaikan cerita, timbul pertanyaan yang belum terjawab. "Itu si A
kenapa jadi jahat sih?"
8. Ending yang berkesan. Dikatakan berkesan jika semua pertanyaan telah terjawab. Jadi, tidak ada lagi pertanyaan yang hinggap di kepala pembaca. Buat ending yang bikin pembaca baper. Bukan hanya bawa perasaan, tapi bawa perubahan. Dalam novel romance-religi diharapkan pembaca tak hanya menangkap satu sisi saja. Pesan tersirat maupun tersurat dari penulis sebisa mungkin harus sampai ke pembaca.
TANYA-JAWAB
1. Nama : Auliya
Domisili : Batang
Pertanyaan : Kenapa
kakak lebih memilih genre romance religi? dan asal mula kakak masuk dunia
menulis itu bagaimana?
Jawaban : Halo, Kak Auliya.
Kalau ditanya kenapa pilih genre Romance-spiritual, aku sendiri enggak tahu jelas,
ya. Cuma ada hal-hal yang menurut aku sangat luar bias, yaitu pengaruh genre ini
dalam kehidupan aku. Di genre ini, aku bisa mengajak banyak orang untuk menjadi
lebih baik, di sini juga bisa jadi bahan untuk bermuhasabah atau berintrospeksi
diri. Karena jujur aja, aku sendiri sering tertampar dengan apa yang aku tulis.
Dari situlah aku banyak belajar.
2. Nama : Nurjannah
Domisili : Lampung
Utara
Pertanyaan : Bagaimana
cara membuat judul yang bisa menggambarkan isi dari cerita? Dan bagaimana cara
membuat blurb yang menarik? Terima kasih.
Jawaban : Coba dibuat sinopsis
dulu, Kak. Nah, inti dari cerita itu yang bisa dibuat judul. Misal ceritanya tentang
seolah laki-laki yang memperjuangkan seorang perempuan lewat doa, bisa beri judul
Merayumu Dengan Doa, dll. Menarik atau enggak itu perspektif orang suka beda, ya.
Tapi coba deh kasih cuplikan dari cerita itu yang menurut Kakak paling menonjol.
Terus pancing dengan pertanyaan yang buat pembaca ikut menebak-nebak. Biasanya aku
buat seperti itu.
3. Nama : Yudith
Domisili : Cimahi
Pertanyaan : Saya
mualaf, Mbak, jd pengetahuan agama sy minim banget. Selain buku, utk riset,
mungkin ga kalo nanya2 ke ulama atau ustad/zah, trs valid atau tidaknya gmn,
karena banyak juga pndapat yg beda2. Terimakasih.
Jawaban : Masyaallah, semoga
istiqomah ya. Kalau mau tanya ustaz/ustazah, tokoh agama boleh banget, Kak. Sumber
syariat islam itu kan ada Al-Qur'an, Hadis, Ijma dan Qiyas. Untuk kebenaran suatu
perkara bisa cek di situ, Kak. Misal, manfaat puasa Senin Kamis, itu kan ada hadisnya.
Nah dicek, itu sahih atau enggak hadisnya. Kurang lebih begitu, Kak. Selama itu
sahih, insyaallah valid.
4. Nama : Galuch Fema
Domisili : Purwokerto
Pertanyaan : Kalau
menulis genre romance spiritual harua menyelipkan ayat Al Quran atau hadis
tidak?
Jawaban : Halo, Kak
Galuh. Wajib sih enggak, Kak. Cuma memang sebaiknya pakai. Kalau menurut aku
sih sunah muakad. Karena ini berhubungan dengan syariat Islam, kita enggak bisa
asal mencantumkan sesuatu yang tidak jelas asal muasalnya. Jadi pembaca bisa
cek juga kebenarannya. Ini juga membantu penulis jika ada pertanyaan dari
pembaca mengenai sahih atau enggaknya ilmu yang kita sampaikan.
5. Nama: Khusnul Khotimah
Domisili: Gresik
Pertanyaan : Apakah
novel bergenre romance spiritual ini selalu serius? Atau boleh sedikit diberi
guyon biar ga monoton? Terimakasih
Jawaban : Enggak selalu
kok, Kak. Coba aja baca novel-novel islami, banyak kok yang disertai guyonan. Nabi
Muhammad aja suka kok bercanda sama istri dan sahabatnya. Yang penting mengerti
batasannya. Novel kan menggambarkan kehidupan kita juga. Kalau terlalu serius justru
terkesan enggak natural.
6. Nama : Nurfadillah
Domisili : Makassar
Pertanyaan : Ada tips
tersendiri kah untuk membuat prolog cerita genre spiritual yang menarik?
Jawaban : Aku enggak
tau takaran menarik atau enggaknya sebuah novel, ya. Karena setiap pembaca itu
punya seleranya masing-masing. Prolog juga kan enggak wajib, ya. Prolog juga
bisa menjadi penyedia latar belakang, mengungkap bagaimana karakter bisa berada
ada dalam situasi sekarang dan lain sebagainya. Kalau aku sih biasanya sengaja
aku munculkan konflik kecil dari tokoh utama. Dari situ biasanya pembaca bakal
penasaran sama chapter selanjutnya.
7. Nama : Wiwit Hermawati
Domisili : Kendal
Pertanyaan : Menulis
Genre romance spiritual, agar tidak terkesan menggurui bagaimana? Lalu
bagaimana mengembangkan antara romance dengan spiritualnya?
Jawaban : Coba dibuat
adegan, Kak. Padukan antara dialog dan narasinya. Contoh,
Lara berdecak kesal.
Tangan kirinya bergerak cepat mengambil tisu di atas nakas untuk mengelap
hidungnya yang ikut berair karena terlalu lama menangis. “Sabar juga ada
batasnya, Bun. Lara cuma manusia biasa,” keluhnya. “Kata siapa sabar itu ada
batasnya? Nak, dengar Bunda. Allah Subhanahu wata’alla pernah berfirman dalam
surat Az-Zumar, ayat 10. Yang bunyinya, 'Hai hamba-hamba-Ku yang beriman.
bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas'. Jadi,
kita sebagai manusia biasa seharusnya malu berkata bahwa sabar itu ada batasnya
sedangkan pahala yang diberikan Allah tanpa batas.”
8. Nama : Putri
Domisili : Banyuwangi
Pertanyaan : Cara
menyeimbangkan antara dialog tokoh, narasi, sama dalil-dalil atau ayat Alquran
itu bagaimana, Kak? Kan biasanya genre spiritual-romance banyak itunya.
Jawaban : Usahakan
jangan banyak dialog kosong, Kak. Kosong itu dialog yang nggak penting. Kayak
seputar udah makan apa belum, lagi ngapain gitu. Kalau aku biasanya buat
adegan, misal si A dan si B lagi debat perkara pacaran :
"Emangnya salah ya pacaran? Aku kan sama dia nggak ngapa-ngapain," tandas Amira dengan ekspresi kesal. Ayu menanggapinya dengan tersenyum tipis. Dengan sabar, dia menyahut, "Kalau kamu pacaran, itu artinya kamu dengan sengaja membuka peluang setan untuk menjerumuskan kalian ke dalam maksiat. Kamu enggak ingat sama ucapan Ustaz kemarin? Dalam surat Al-Isra ayat 32 dijelaskan 'Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk', yakin masih mau pacaran?". Amira terdiam. Rasa sesal mulai menggerogoti hatinya. Benar kata Ayu. Tidak ada yang namanya pacaran syar'i. Sudah jelas Allah melarang hamba-Nya untuk bermaksiat, dia masih saja melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.