Secara
umum bahasa dikenal sebagai media untuk menyampaikan dan menerima informasi
antar individu maupun sekelompok orang. Karena bahasa merupakan media untuk
transfer informasi maka bahasa yang digunakan pun harus dipahami oleh
komunikator dan komunikan. Bahasa harus dipahami satu makna oleh kedua pelaku
komunikasi tersebut, jadi penting bagi keduanya untuk mempelajari bahasa agar
bisa satu frame dan terhindar dari
kesalahpahaman.
Hilda
Taba, seorang pendidik dari Estonia mencetuskan strategi pembelajaran bahasa
yang tersusun dari 5 tahap. Menurut Taba, proses berpikir merupakan hasil
kejiwaan karena itu merupakan pokok pangkal kerja analisis jiwa. Pemikiran Taba
ini diimplementasikan pada proses belajar membaca. Mulai dari tahap awal
mengucapkan bahan bacaan sampai ketika bahan bacaan tidak dibatasi. Apa saja
tahap-tahapnya? Yuk kita simak bersama.
Baca juga Materi bedah buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Tahap
1. Mengucapkan dan Memahami
Pada
tahap ini yang perlu dilakukan adalah membaca bahan yang ingin dipelajari.
Bahan tersebut bisa berupa percakapan, nyanyian, cerita dan sebagainya. Setelah
membaca bahan dilanjutkan mengucapkannya dengan baik dan mengingatnya. Yang
terpenting adalah harus memahami bahwa kata-kata itu mewakili atau
menggambarkan suatu keadaan secara nyata.
Tahap
2. Menyusun Struktur Bahasa
Pada
tahap ini yang harus dilakukan adalah menyusun kata-kata dan struktur bahasa
asing menjadi sebuah paragraf atau dialog. Bahan yang baru saja disusun itu
juga harus dibaca dan dipahami kembali.
Tahap
3. Membaca Kata yang Belum Dipahami.
Ada
kalanya pembaca juga mengalami kesulitan dalam memahami kata-kata baru. Dalam
kasus ini maka pembaca perlu membaca ulang dan memahami kembali kata dan
struktur yang masih asing atau belum biasa.
Tahap
4. Penggunaan Teks Sastra
Pada
tahap ini beberapa pakar bidang membaca menyarankan untuk menggunakan teks-teks
sastra yang sudah disederhanakan atau majalah-majalah sebagai bahan bacaan.
Materi premis oleh Anjar Lembayung
Tahap
5. Perluasan
Pada
Tahap ini dunia buku tidak dibatasi, artinya seluruh dunia buku terbuka dan
bahan bacaan tidak dibatasi (Tarigan, 2008)
Itulah kelima tahap pembelajaran bahasa melalui membaca oleh Hilda Taba. Bagaimana, tertarik untuk mempraktekkan langkah demi langkahnya? Jangan lupa share pengalaman di kolom komentar ya.
Baca juga Kiat asyik menulis nonfiksi oleh Maulida Ayu
0 Response to "Strategi Belajar Bahasa Ala Hilda Taba"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.