Selasa, 05 Mei 2020

Materi - Ngobrol Seputar Fiksi Mini oleh Ariqy Raihan - Sastra Indonesia Org








Ada berapa jenis sih cerita super pendek begini? Sederhananya, kamu harus bisa nyusutin cerpen 1500 kata jadi 250 kata. Hayo, gimana coba?

Maka dari itu kenapa menulis cerita dengan jumlah kata <500 kata enggak mudah. Kamu harus pandai menjahit narasi dan dialog dengan baik, sehingga enggak sia-sia penggunaan katanya dan inilah justru yang menjadi challenge buat kamu sekalian untuk belajar bisa bikin fiksi mini. Kalau begitu, orang-orang akan berpikir, apa sulitnya sih nulis cerita pendek begitu?

Eit tunggu dulu. Enggak semua penulis sukses menuliskannya. Termasuk diriku. Lantas, kok bisa? Kenapa?

Jadi gini. Jika kamu terbiasa menulis cerpen lebih dari 1 halaman A4 atau cerpen dalam versi normal, akan mudah untuk menentukan premis cerita dan plot. Kenapa? Kamu punya ruang yang luas untuk mengembangkan karakter, meramu konflik yang tidak datar dan lainnya.

Di dalam fiksi mini, kamu hanya diberikan ruang sebesar maksimal 250 kata sampai 500 kata untuk membuat cerpen yang utuh selayaknya kamu nulis cerpen biasa.

Kalau aku sih palingan keseringan mampu mengeksplorasi cerita seputar pendek dalam bentuk flash fiction dengan jumlah 750 kata.

Untuk fiksi mini yang <500 kata aku belajar eksplorasi kurang lebih setahun dan menjadikan referensi utama pada buku karya David Levithan yang berjudul Lover's Dictionary, dan hasilnya aku masukkan ke dalam buku terbaruku—Songs For Silence bersamaan dengan puisi. Satu tahun bagiku masih tergolong sebentar untukku.

By: Ariqy Raihan





Baca juga:













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.