Remah Tanpa Lemah
Oleh:
Mamih Suryati
Menyusuri letih sendiri
Kerikil kecil menguliti
telapak kaki
Darah mengucur di sela
jemari
Suguhkan bilur di ujung
pagi
Ketika angin berderak
menghajar mimpi
Sunyi .....
Terjaga aku melihat rupa
Rupa tanpa mata
Rupa tanpa jiwa
Rupa tanpa nyawa
Mati .....
Kaki ini berdarah, Tuan
Tapi tegak ini takkan
patah meski kau injak jadi remah
Tangan ini hilang nadi,
Tuan ...
Tapi genggam ini takkan
retak meski kau injak luluh lantak
Sampai kau mengerti,
Tuan, kuat itu pekat
Sampai kau mengerti,
Tuan
Aku akan tetap berdiri
meski tanpa kaki
Melihatmu terkapar tanpa
sempat berlari
Tulang Bawang, 1 April 2020
Biodata:
Panggil
aku Mamih Suryati, emak-emak yang suka menulis puisi sekadar untuk curhat dan
hobi, pendidik di salah satu SMA di Tulang Bawang, Lampung.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.