Mengapa penulis mengambil latar budaya minang dalam novel
ini? Apakah budaya minang memiliki kekhasan atau nilai-nilai luhur yang begitu
mencolok bila dibandingkan dengan budaya lain?
Alasan pertama:
Karena beliau orang Minangkabau, tepatnya di Danau Maninjau
Sumatera Barat. Banyak dari karya beliau itu diambil dari apa yang beliau lihat
sehari-hari di sekitar lingkungan beliau tinggal.
Alasan kedua:
Kebudayaan Minang yang memang kompleks dan sangat kental,
dan sedikit bertolak belakang dengan syariat dalam agama Islam. Karena menikah
harus dengan orang Minang juga yang punya suku/ marga, gunanya supaya anak cucu
keturunan merasakan harta warisan suku dari keturunan si ibu. Jadi, laki-laki
di Minangkabau itu tidak punya harta warisan dan lain-lain. Sedangkan dalam
agama pembagian harta warisan itu lebih besar kepada laki-laki.
Namun, konsep sebenarnya dari adat Minang itu, kenapa perempuan
yang dapat harta warisan? Karena laki-laki bekerja atau bisa mencari uang.
Sedangkan perempuan menjadi ibu rumah tangga.
Dalam syariat Islam juga tentang menikah itukan yang
terpenting sama-sama beragama Islam. Jadi, bertolak belakang dengan sebuah pepatah
Minang.
"Adat basandi Syara'. Syara' basandi kitabullah". Maksudnya
di sini, adat berlandaskan kepada syariat Islam, syariat Islam berdasarkan
kitab Al-Qur’an, karena di sana mayoritas beragama Islam.
Alasan ketiga:
Kenapa karya ini diangkat Buya Hamka sebagai bentuk protes
ketidaksetujuan dari adat yang kurang cocok atau pas rasanya digunakan untuk menentukan
pernikahan dan jodoh? Karena dampaknya tentu luar biasa. Seperti Hayati setelah
menikah dengan Aziz, dia tidak merasa bahagia sama sekali.
By: Putri
Muhaiminah Asy.syifa
Baca juga:
6. Materi - Cara Menulis dan Mengirim Karya ke Media oleh Anggi Putri - Sastra Indonesia Org
7. Materi - Tips Agar Tulisan Naik ke Bioskop oleh Erby S - Sastra Indonesia Org
7. Materi - Tips Agar Tulisan Naik ke Bioskop oleh Erby S - Sastra Indonesia Org
9. Materi - Bedah Buku Tenggelamnya Kapal Van der Wijck oleh Putri Muhaiminah Asy.syifa cucu Buya Hamka - Sastra Indonesia Org
10. Materi - Bedah Buku Tenggelamnya Kapal Van der Wijck oleh Putri Muhaiminah Asy.syifa cucu Buya Hamka - Sastra Indonesia Org
10. Materi - Bedah Buku Tenggelamnya Kapal Van der Wijck oleh Putri Muhaiminah Asy.syifa cucu Buya Hamka - Sastra Indonesia Org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.