Jenaka Ala
Negara
Oleh: Zulfikar
Awan-awan menggelap kelabu
Merapi menyemburkan abu
Jalanan mulai sepi
Penduduknya mulai mati
Jenaka ala Negara
Tak terbuka pada rakyatnya
Yang seharusnya melindungi
Justru membawa ketakutan diri
Pada malam yang gulita
Penyakit itu kian menyebar hebat
Orang-orang berlari mencari tempat bersembunyi
Kolong jembatan, bawah tanah, hingga surga.
Penyair melupakan puisi
Ia ikut mencari tempat bersembunyi
Syair-syair sudah mati
Sang istri menyepi tak bertemu suami
Doa-doa tak henti dilayangkan
Harapnya semoga cepat mereda
Meski dosa tak pernah berhenti menyapa
Kita tetap dalam lindungan-Nya.
Yogyakarta, 4
Maret 2020
Biodata:
Ditulis oleh
Zulfikar mahasiswa yang sedang menempuh kuliah di Yogyakarta.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.