Selasa, 10 Maret 2020

Materi - Tips Agar Tulisan Naik ke Bioskop oleh Erby S - Sastra Indonesia Org







Aku merasakan betapa kerasnya persaingan. Wah, kalau diceritain mah kalian pasti jadi malas berkarya. Pokoknya, kuncinya itu sabar, siap mental. Itu saja ya untuk urusan mencapai puncak. Masalah teori dan praktik bisa menyusul. Karena semua itu butuh proses, yang penting harus sabar.

Kembali ke diri kalian masing masing. Target 12 tahun. Jangan instan, takut jenuh, tetapi semoga Allah mengabulkan mimpi kita dengan cepat. Aamiin. Indie atau mayor sama-sama bisa difilmkan, yang penting sabar.

Kak, aku mau tanya, dong. Mewakili teman-teman juga sih, hehe. Kalau gak punya kenalan orang perfilman gimana? Mau cari kenalannya lewat siapa? Gimana cara PDKT-nya? Oh, banyak. Di internet, Instagram, PH-PH itu banyak. Wah, ratusan malah. Cuma harus sabar. Takutnya kalau lewat sosmed-sosmed seperti itu hoax.

Lalu, cara membedakan mana yang palsu dan asli gimana, Kak? Oh, cek track record-nya. Film-film yang mereka buat. Karyanya gak bisa bohong. Pasti ada jejak rekamnya. Cek film-film buatan mereka. Takutnya akun fake. Kan, ada tuh kayak gitu. Jangan lupa berdoa juga. Semoga gak hoax.

Biasanya gak diminta duit, tetapi diajak ketemuan di tempat mewah atau kantor. Kalau abal-abal cuma modal chat, tanpa undangan. Maksudnya yang tanpa undangan itu PH yang matre. Kalau PH asli gak begitu. Kita makan pizza 100X dia yang bayar.

Nih, aku kasih tahu. Kenapa novel difilmkan banyak saingannya? Soalnya satu film memakan biaya 4 miliaran. Nah, jadi mereka gak sembarangan memilih novel. Ini bukan bisnis sembarangan. Kalian harus sabar. Jangan berpikiran instan. Sertakan doa juga. Insyaallah terkabul. Aamiin.

By: Erby S





Baca juga:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.