Sabtu, 21 Maret 2020

#Jumat_Cerbung - Gerimis Menyapa Part 2 oleh Kheira SZL - Sastra Indonesia Org







Gerimis Menyapa Part 2
Oleh: Kheira SZL


Suasana ramai di taman kampus yang tampak hijau. Pepohonan rimbun bahkan menyapa pagi dengan lambaian dedaunan yang bergerak mengikuti angin. Sementara mentari membiaskan cahayanya yang sedikit redup lantaran mendung yang menutupi.
Tidak peduli dengan rintikan hujan, Kina berlari ke gerbang utama kampus. Pangkalan gojek yang biasa ramai terlihat sepi lantaran hujan sejak pagi. Segerombolan orang yang baru saja tiba tergesa-gesa menghindari sentuhan hujan.
"Hei, bisa santai enggak, sih?!" bentak gadis yang tidak dikenal.
"Maaf, maaf. Tidak sengaja." Kina mengambil tote bag-nya yang terjatuh dan menghindar cepat setelah meminta maaf.
Apes banget, sih!
Kina berjalan ke arah kelas. Melewati koridor yang dipenuhi kalangan mahasiswa dengan berbagai macam kegiatan. Belum lagi sampai, suara Pak Putra sudah terdengar hingga keluar. Dosen yang paling tegas dan tidak mengizinkan siapa pun masuk bila terlambat. Penegak kedisplinan sejati.
Mendengar suara kerasnya itu, Kina memutar arah. Tidak lagi menuju kelas, tetapi mencari tempat lain untuk beristirahat sejenak. Kantin adalah tempat favorit Kina dan Lani. Teringat dengan nama Lani, Kina sadar kalau dirinya sedang sendiri. Lani—sahabatnya tidak bisa datang dan menemani saat ini.
Mengutak-atik ponselnya, Kina menyibukkan diri agar tidak bosan lantaran sepi yang mengelilingi daksanya, dengan sebotol minuman dan camilan yang mungkin tidak mengenyangkan, Kina memanjakan diri.
"Permisi, boleh saya duduk di sini?" tanya seseorang.
"Silakan saja. Tidak ada yang melarang," jawabnya tanpa melihat langsung lelaki yang mengajaknya bicara.
"Terima kasih."
Kebosanan melanda. Hendak pulang, tetapi tidak bisa. Jam kuliah selanjutnya akan segera tiba dan tidak mungkin absen, pikirnya. Ingin mengajak lelaki di depannya bicara, rasa malas datang lantaran tidak kenal. Semua keinginan tidak pernah terlaksana. Hingga lelaki itu pergi, Kina tidak menyadarinya.

***

"Eh, tadi ada dosen ganteng banget, loh!"
"Serius? Dosen kita, kah?" tanya Kina.
"Belum tahu, sih! Tadi pas aku ke kantor Kak Jee, mendengar Bapak itu akan gantikan Bu Dera."
"Mudah-mudahan masuk ke kelas kita, ya."
Bisikan itu terdengar oleh Kina. Bukan sengaja, lebih tepatnya tidak sengaja. Sejatinya Kina tidak peduli siapa pun dengan dosen yang mengajar. Baginya sama saja. Karena gadis itu butuh ilmunya, bukan karena tampan dan cantiknya.
Mengacuhkan semua ucapan temannya, Kina mulai menyibukkan diri. Memasang earphone dan menyetel lagu kesukaannya. Kemudian menutup wajahnya dengan tas yang ada di atas meja.
Sesaat suasana kelas ribut lantaran dosen baru telah masuk. Benar, Bu Dera digantikan dengan dosen baru, Pak Eric namanya. Dosen tampan yang dibicarakan teman sekelas Kina sebelumnya.
"Baiklah, perkenalkan saya Eric. Dosen pengganti Bu Dera yang sedang cuti melahirkan. Saya harap kerja samanya. Terima kasih. Kali ini saya akan membahas …," ucapannya terpotong lantaran pertanyaan Alika.
"Boleh minta nomor handphonenya, Pak? Mana tahu ada apa-apa bisa hubungi Bapak.”
"Modus woi!" teriak salah satu mahasiswa.
"Berisik."
"Sudah. Nanti akan saya berikan setelah semuanya selesai. Baiklah kita lanjutkan."
Semua mendengarkan dengan santai, walau sebagian ada yang menggosip, menatap wajah tampan Pak Eric dan menyibukkan diri sendiri, suasana kelas tetap kondusif. Sementara Kina yang hanya fokus dengan lagunya, lalu mengangkat wajah dan memperhatikan ke depan. Gadis itu baru menyadari kedatangan dosen baru, pengganti Bu Dera.
Di balik punggung dosen itu, Kina terus memperhatikan. Selesai memberikan catatan, penjelasan pun terlaksana. Kina kaget melihat wajah dosen itu. Hingga sesaat pikirannya mengingat kejadian yang pernah dialaminya.
"Apa benar itu dia?" tanyanya dalam pikir.
Kina terus memperhatikan wajah lelaki itu dan mengingatnya. Seperti teka-teki yang harus disempurnakan dan menunjukkan gambar yang sebenarnya.
"Pasti itu dia."

Medan, 20 Maret 2020


Biodata:

Kheira, penyuka lagu Jepang ini selalu mencari inspirasi untuk rangkaian tulisannya.





Baca juga:







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.