Pahami Model Tulisannya
Tak kenal maka tak sayang. Bener juga lho pepatah ini.
Salah satu langkah sebelum kamu memutuskan untuk mengirim
naskah ke sebuah media massa. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan yakni
memahami model tulisan. Seorang penulis harus tahu, kalau setiap media memiliki
model dan kriteria kepenulisan masing-masing. Hal ini juga berkaitan dengan
ruang/ space yang disediakan oleh
media yang akan kamu tuju.
Begini. Jadi, misalnya kamu akan mengirim karya atau artikel
ke koran Kedaulatan Rakyat. Nah, di koran KR itu ada ruang yang disediakan
untuk artikel mahasiswa sebanyak 3000-3500 karakter dengan model penulisan yang
padat, utuh, dan jelas. Biasanya penulisan artikel di KR juga memperhatikan sekali
data yang digunakan, dan tulisan artikel harus sedikit lebih banyak mengandung
nilai-nilai edukasi/ pendidikan. So,
tidak terkesan memprovokasi gitu. Nah, inilah salah satu ciri artikel mahasiswa
di koran tertua di Yogyakarta tersebut.
Sedangkan jika ingin mengirim puisi di Media Indonesia,
sebaiknya kirim puisi narasi yang panjang. Media yang satu ini sangat suka
dengan puisi yang cukup panjang, sehingga dengan space koran bisa memuat sekitar 5 puisi panjang.
Contoh lain lagi, jika kirim ke koran Republika sebaiknya
ada unsur surealis atau religi dalam cerpen. Sehingga, kemungkinan cerpen
dimuat akan lebih besar dari pengirim cerpen bertema umum.
Nah, Kak Anggi kok bisa tahu? RISET. Penulis tidak hanya
menulis. So, jangan jadi penulis kuno
yang mengikuti arus saja. Kita harus mencari celah dan mencari jalan sendiri.
Kepo itu boleh banget dalam hal kebaikan. Bukan kepo sama kehidupan orang saja,
ya.
By: Anggi Putri.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.