Macam-macam imbuhan yang sering saya temukan dan salah yaitu ada di, ke, pun, dan, nya. Mari kita kupas satu per satu.
1. Perbedaan imbuhan di dan di sebagai kata depan
Kata di sebagai imbuhan wajib disambung. Misalnya:
a. Dibuang
b. Dicatat
c. Disayang
d. Diterima
e. Dibaca
f. Ditulis, dan sebagainya.
Sedangan di sebagai kata depan atau yang diikuti oleh kata benda yang menunjukkan tempat/lokasi ataupun keberadaan wajib dipisah atau diberi spasi. Begitupun kalau menunjukkan waktu. Misalnya:
a. Di sana
b. Di sini
c. Di mana
d. Di kamar
e. Di kelas
f. Di malam ini
g. Di hari itu
h. Di luar
i. Di dalam,
j. Di atas
k. Di bawah, dan sebagainya.
Lalu bagaimana dengan kata dibalik? Di balik atau dibalik?
Nah, berbeda dengan kata dibalik. Bisa dibalik dan di balik. Tergantung konteks/ kalimatnya.
Kalau dibalik sebagai imbuhan digandeng. Dibalik bukan di balik. Karena depannya bisa diimbuhi me. Jadi, membalik.
Sedangkan di sebagai kata depan/ menujukkan lokasi wajib dipisah. Misalnya, di balik kursi, di balik panggung, dan lain sebagainya.
A. Penulisan kata di bila diikuti kata samping. Kata ini mempunyai dua bentuk penulisan, ada yang dipisah dan juga ada yang digabung.
A. Kata di dan samping ditulis terpisah apabila menunjukkan arah atau tempat. Contohnya:
a. Rumah Aldi persis di samping Sungai Ciliwung.
B. Kata di dan samping ditulis serangkai apabila kata tersebut megandung makna kecuali atau selain. Contohnya di bawah ini:
a. Disamping sebagai ibu rumah tangga, Rina juga berjualan secara online.
b. Disamping sebagai seorang kuli banguan, Rahmat juga berdagang Nasi Goreng keliling.
Baca juga: Cara Menikmati Kegiatan Menulis
2. Penggunaan ke
Ke sebagai kata depan atau menunjukkan tempat/ lokasi/ keberadaan wajib dipisah. Sama halnya dengan penggunaan di. Misalnya:
a. Ke mana
b. Ke sana
c. Ke rumah
d. Ke sekolah
e. Ke kantor, dan sebagainya.
Kecuali untuk beberapa kata di bawah ini:
a. keluar (sebagai lawan kata dari masuk, tetapi untuk lawan kata ke dalam, penulisannya harus dipisah yaitu menjadi ke luar).
b. Kepada, dan
c. Kemari
A. Kata ke harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya jika ke tersebut diikuti oleh kata bilangan, baik kata bilangan tentu maupun kata bilangan tak tentu. Contoh, ke + sekian menjadi kesekian, ke + satu menjadi kesatu, ke + dua menjadi kedua, ke + tiga menjadi ketiga, ke + sepuluh menjadi kesepuluh, ke + sebelas menjadi kesebelas, dan seterusnya.
B. Kata ke diikuti oleh kata kasih menjadi kekasih, kata ke diikuti oleh kata tua menjadi ketua, kata ke diikuti oleh kata hendak menjadi kehendak.
C. Sebagai bagian dari kata yang bersangkutan. Contoh, kemarin, kemudian, kepala, kepada.
D. Perlu diperhatikan penulisan kata ke bila diikuti kata luar. Penulisan kata di bila diikuti kata samping. Kata ini mempunyai dua bentuk penulisan, ada yang dipisah dan juga ada yang digabung.
1. Kata ke dan luar ditulis terpisah jika kata tersebut merupakan kebalikan/ lawan kata atau antonim dari kata ke dalam. Contohnya di bawah ini:
a. Ayu sering ke luar kota untuk melaksanakan tugasnya.
b. Ali sering berlibur ke luar negeri bersama keluarganya.
2. Kata ke dan luar ditulis serangkai apabila kata tersebut lawan kata atau antonim dari kata masuk. Contohnya di bawah ini:
a. Michel keluar kamar saat tengah malam karena kelaparan.
b. Dona dan Doni keluar kelas untuk makan di kantin.
Baca juga: Cara Mudah Menyerap Materi
3. Penulisan kata pun yang benar
Pun kalau berarti juga/ jua dan saja wajib dipisah. Kecuali pada kata penghubung/ konjungsi di bawah ini:
a. Maupun
b. Kalaupun
c. Ataupun
d. Meskipun
e. Adapun
f. Bagaimanapun
g. Sungguhpun
h. Andaipun
i. Kendatipun
j. Walaupun
k. Biarpun
l. Sekalipun
Akan tetapi, kata bagaimanapun, maupun, adapun, dan sekalipun wajib dipisah kalau konteks/ kalimat yang dimaksud berarti juga/ jua atapun saja.
Baca juga: Motivasi Untuk Menulis
4. Penggunaan nya
Kalau kata nya, meski letaknya di awal, tengah, ataupun akhir kata tetap wajib digabung. Kalau kata nya menujukkan Tuhan/ Allah n-nya besar dan diberi tanda setrip sebelumnya. Misalnya:
a. Tuhannya
b. untuknya
c. nyaman
d. nyaris
e. hamba-Nya
f. kepada-Nya
Semoga bermanfaat. :-)
Jika ada yang mau ditanyakan silakan tanyakan di kolom komentar, ya. :-)
#sastraindonesiaorg #aepublishingid
#aepublishing #penerbitindie
#penerbitbuku #penerbitbukuindie #penerbitmalang #tipsmenulis #macammacamkataimbuhan
0 Response to "Materi - Macam-macam Kata Imbuhan - Sastra Indonesia Org"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.