Senin, 21 Oktober 2019

Tidak Terlalu Banyak Pesan - Sastra indonesia org






 Banyak tim sepakbola yang sebagian pemainnya berasal dari titipan bukan hasil seleksi. Pemilik klub minta keponakannya ikut main. Pemegang saham mayoritas juga memaksakan anaknya untuk ikut bergabung. Ada juga pemerintah kota yang memasukkan satu atau dua nama kedalam klub tersebut. Banyak orang berpengaruh menitipkan pemain.




Apabila jatah pemain professional sudah diambil oleh pemain titipan, apa yang terjadi? Tim tidak akan bisa bermain maksimal karena yang masuk dalam tim bukan hasil banyak pihak. Tim kehilangan kekuatan karena terlalu dibebani banyak kepentingan, dan terlalu banyak pesanan.

Hal itu juga akan terjadi jika seorang penulis membuat cerita dengan membebani banyak pesan di dalamnya. Penulis ingin menyampaikan tentang ini, menyelipkan sedikit pengetahuan, memberi pesan moral, dan lainnya, sehingga unsur penting dalam cerita justru terabaikan.

Ada sekilas film tentang agen rahasia berkode XXX yang diperankan oleh  Vin Diesel. Di adegan terakhir, ketika bom akan diluncurkan, para agen tidak bisa menembus markas musuh karena dijaga seorang sniper. Sniper tersebut bersembunyi di balik pipa-pipa yang tidak bisa dilihat para agen yang jadi sasarannya.
Agen XXX menemukan cara untuk mencari sniper tersebut. Kebetulan mereka membawa senjata pendeteksi panas, dan agen XXX tahu kebiasaan sang sniper adalah merokok.

“Dia pasti sedang merokok!”katanya.

Maka agen XXX menyalakan roket pendeteksi panas tersebut dan diarahkan ke arah tembakan, sekalipun tidak tahu di mana sniper itu berada.

Roket meluncur dan mencari sumber panas ke arah rokok sang sniper dan sang sniper mati meledak. Lalu agen XXX berteriak, “You know smoke will kill you one day!”.

Kamu tahu rokok akan membunuhmu suatu saat!.

Setelah itu agen XXX bersama pasukannya masuk dan menyerang markas musuh yang sudah tidak dijaga oleh sang sniper. Jadi, apa pesan yang dapat diambil? Meskipun durasi film tersebut hampir dua jam lebih, tetapi dialog beberapa detik itu mengingatkan “buruknya rokok.” Pesan tersebut sangat singkat tapi tetap berisi.

Memasukkan pesan dalam sebuah cerita memiliki prinsip sederhana. Lebih baik sedikit asalkan fokus dan kuat daripada banyak tetapi justru membuat cerita menjadi lemah,dan akibatnya ditinggalkan. 
Bagaimanapun mengirim satu pesan yang diterima lebih baik daripada mengirim banyak pesan tapi satu pun tidak sampai.

Baiklah, sampai disini materi hari ini. Baca juga buku 101 Dosa Penulis Pemula karya Isa Alamsyah untuk menambah wawasan karena saya juga mendapat materi dari buku tersebut. Semoga bermanfaat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.