Badai Guntur
Lataan
Oleh:
Zulfikar
tak aku rasa demam
namun tubuhku panas
bagai tungku api
yang sedang menanak nasi
tak juga aku hidup
pada kaki-kaki gunung
dengan suhu dingin
seperti Eropa.
tetiba di kota yang sunyi
hadir badai guntur lataan
tempat dingin kesendirian
beradu panas kesengsaraan
mereka menjelma ego
menjalar api amarah
yang jika lelah
semua tampak kesetanan.
hingga air wudu.
tak sengaja
membasahi tubuhnya
yang kurus tapi penuh tenaga
kini, ia ramah
bukan lagi pemarah.
Yogyakarta, 23 Oktober 2019
Biodata:
Ditulis oleh
seorang mahasiswa salah satu universitas di Yogyakarta. Ia adalah Zulfikar,
yang kini terus menulis puisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.