Pict from oogle |
Reminisensi
Oleh: Syefrianidar
Sungai yang dipenuhi ikan gobi adalah haluan pertama
Demikian mudahnya para bocah temukan gelak
Di antara kecipak perang percikan air
Enggan pulang meski pakaian lecap sudah
Langkah kembali dipadu, menuju gugusan ladang
Jari-jemari lincah menggerai tanah, merayau keberadaan cacing untuk umpan memancing, lusa.
Lalu dabak, cakrawala beralih kelam
Rinai luruh beroncet-roncet
Para bocah bersorak girang menyambut kedatangan
Hujan tumpah
Mereka menari sembari mengudarakan pekik-pekik suka cita
Aku cemburu pada waktu yang begitu cepat menyeretku, meninggalkan masa kecil
Kutatap mereka, lekat
Kanak-kanak tanpa beban di pundak
Lubuk Pakam, 07.08.2019
Oleh: Syefrianidar
Sungai yang dipenuhi ikan gobi adalah haluan pertama
Demikian mudahnya para bocah temukan gelak
Di antara kecipak perang percikan air
Enggan pulang meski pakaian lecap sudah
Langkah kembali dipadu, menuju gugusan ladang
Jari-jemari lincah menggerai tanah, merayau keberadaan cacing untuk umpan memancing, lusa.
Lalu dabak, cakrawala beralih kelam
Rinai luruh beroncet-roncet
Para bocah bersorak girang menyambut kedatangan
Hujan tumpah
Mereka menari sembari mengudarakan pekik-pekik suka cita
Aku cemburu pada waktu yang begitu cepat menyeretku, meninggalkan masa kecil
Kutatap mereka, lekat
Kanak-kanak tanpa beban di pundak
Lubuk Pakam, 07.08.2019
Biodata:
0 Response to "#Rabu_Puisi - Reminisensi - Syefrianidar - Sastra Indonesia Org"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.