Sabtu, 20 Juli 2019

Cerpen - Mission Accomplished - Dimas Nurrahman Pratama - Sastra Indonesia Org




Mission Accomplished
Karya: Dimas Nurrahman Pratama
  
        Suara burung gereja menghinggapi di tiang listrik. Lebih tinggi dari gedung pencakar langit umumnya. Tidak hanya seekor. Dua, tiga, maupun puluhan bersenandung secara irama. Beberapa menit berselang, mereka memutuskan untuk pergi terbang, menuju tempat persinggahan selanjutnya. Awan-awan mulai bergerak sangat pelan. Sehingga sinar matahari tidak mengganggu penglihatan pejalan kaki maupun sekitarnya.
        Seorang pria berpose telentang sambil mengamati sesuatu. Pakaiannya jas hitam dengan kain terusan. Bagian atas dipasang topi runcing warna merah. Tidak lupa juga mengenakan sepatu boots dan jam tangan Rolex. Dia menggunakan teropong ke arah barat laut. Lalu dia memutar pengaturan lensa. Lima ratus, tiga ratus meter hingga berhasil menemukan target. Seorang pria berjas hitam, dilengkapi baju anti peluru. Ditambah bodyguard berjumlah tiga orang dengan posisi menyebar. Sehingga memudahkan si sniper untuk menembak.
Apa kau sudah mengunci targetnya? ucap seorang wanita dari radio.
Tentu, jawabnya singkat.
Itu saja? Apa tidak ada perkataan selain itu, Hendra? keluhnya.
Namun tidak ada sepatah kata pun darinya. Si sniper bernama Hendra memperhatikan sesuatu. Kemudian, target tersebut menaiki mobil Limosin. Casey, target sedang menuju ke barat. Aku akan langsung membidiknya.
Oke. Untuk pengalih perhatiannya serahkan kepadaku. Jadi waktumu cuma 30 detik. Bersiaplah, ujar Casey bernada semi formal.
Roger that.


        Hendra menarik napas dalam-dalam, untuk memegang senjata terbarunya berupa Knight Arnament M110. Senjata tersebut mampu menembak hingga radius 800 meter disertai tidak menimbulkan suara alias fitur silencer.
        Tidak lupa juga dipasang kompas, untuk mengetahui arah angin berhembus. Dia tidak ingin melakukan kesalahan dalam misi ini. Kompas mulai bergerak ke timur. Sepertinya sedikit sulit. Dia menunggu dan menunggu. Mobil Limosin berhenti di persimpangan jalan. Tapi lampu lalu lintasnya padam. Sehingga kendaraan yang melintas jadi kebingungan. Tidak hanya itu, tiga orang berpakaian polisi lalu lintas sedang bersiaga. Mereka membunyikan peluit dan mengarahkan kendaraan dari samping kanan menuju belok kanan. Sebaliknya, arah kendaraan termasuk mobil Limosin memiliki dua arah. Pertama jalur lurus. Sedangkan satunya belok kiri.
Pengalih perhatian telah berhasil dilakukan. Lapor Casey.
Tunggu. Arah mata angin masih ke timur. Aku kesulitan untuk menembak. Hendra lapor balik.
Kalau begitu, perlukah mereka turun tangan, untuk menghentikan mobil Limosin? tanya Casey.
        Namun lagi-lagi tidak ada jawaban dari Hendra. Dia memilih berkonsentrasi. Sorot matanya tajam ke depan. Suara radio Casey diabaikan olehnya.
        Beberapa menit kemudian, para polisi memandu mereka dengan memberikan kesempatan kendaraan lagi untuk melaju. Tapi tidak dengan mobil Limosin. Salah satu polisi sedang sibuk mengecek kendaraan Limosin yang ditumpanginya. Target memilih diam di mobil. Dia meminta tolong untuk menyerahkan semua kepada para bodyguard. Tapi polisi bergeming, bahwa target telah melakukan pelanggaran. Dia menyebutkan plat nomor bukanlah hitam. Melainkan merah. Tentu saja membuat target jadi berang. Dia memaki-maki polisi sampai tidak mampu berkata-kata lagi.
        Hendra merasakan angin mulai berubah. Dewi Fortuna berpihak kepadanya. Dia menarik pelatuknya dan peluru tersebut melaju cepat, menembus kepalanya. Target tersebut terbaring dengan bersimbah darah di bagian kepala.
Misi selesai. Kau ambil alih, ucap Hendra merapikan senapan miliknya.
Roger. Koruptor yang bernama Syarifuddin, telah dieksekusi oleh Rabbit. Pembayarannya akan dikirimkan ke rekeningmu. Good luck and see you on next target.


Biodata:

        Namaku Dimas Nurrahman Pratama atau dipanggil Dimas. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, tentu hidupku berjuang karena ayahku sudah meninggal dunia. Aku lahir di Batam tanggal 28 Januari 1995, tetapi menetap di Bali sebagai staf hotel daerah Kuta. Sekarang lagi sibuk revisi draft kedua, semoga karyaku bisa diterbitkan tahun ini. Jika ingin bertanya kepadaku, bisa langsung follow IG @dimassapleng95, FB Dimas Nurrahman Pratama atau line dimas_pratama1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.