Halo teman-teman. Apa kabarnya hari ini?
Semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya ya J.
Baik, materi hari ini masih seputar
naras atau deskripsi ya J. Namun yang kita bahas kali ini adalah
mengenai inkonsistensi kata ganti dalam narasi atau deskripsi. Yuk, langsung
saja simak materinya di bawah ini!
Eits, jangan lupa berdoa dulu menurut
keyakinan masing-masing ya! J
Coba perhatikan contoh di bawah ini:
Saya mencintainya sudah 4 tahun lamanya,
sejak kami SMP. Saya juga setia menunggunya selama itu, karena kuyakin suatu
saat aku bisa memilikinya.
Tahu apa yang salah dari narasi di atas?
Yups, inkonsistensi kata ganti.
Di awal penulis menggunakan kata 'saya',
kemudian selajutnya menggunakan kata 'ku' dan 'aku'.
Inkonsistensi kata ganti POV orang
kesatu adalah salah satu kesalahan yang banyak dilakukan penulis pemula.
Sebenarnya sah-sah saja penulis memakai
kata 'saya' lalu pakai 'aku', tetapi umumnya hanya dalam dialog.
Misalnya:
Hari ini aku bangun kesiangan dan lupa
mengerjakan PR. Ketika sampai sekolah aku langsung berlari masuk kelas. Bu guru
langsung menegur dan memarahiku karena terlambat sekaligus tidak mengerjakan
PR.
"Maaf, saya terlambat, Bu. Tadi
malam saya tidak sempat mengerjakan PR karena lelah kemudian tertidur."
Nah, kalau seperti contoh di atas itu
boleh-boleh saja. Karena pemakaian 'saya' dalam dialog dipakai karena tokoh (
si aku) menyesuaikan lawan bicara. Biasanya 'saya' dipakai saat berbicara
dengan orang yang tidak dikenal, orang yang lebih tua, punya jabatan lebih
tinggi, atau orang yang dihormati.
Nah, perlu teman-teman ketahui juga.
Sekalipun secara umum pemakaian kata ganti POV orang kesatu harus konsisten,
penulis profesional justu bisa bermain-main dengan kata ganti seperti itu dalam
narasi. Contohnya saja adalah Bunda Asma Nadia dalam novelnya yang berjudul
Surga yang Tak Dirindukan.
Mau tahu gimana caranya kok bisa
bermain-main dengan kata ganti tersebut? Baca saja bukunya, hehe.
Baiklah, saya rasa cukup sampai di sini
hubungan kita. Eh, materi hari ini maksudnya J.
Semoga bermanfaat dan yang ingin
bertanya ataupun menyanggah, saya persilakan ya J.
All
picture by: Google
0 Response to "Tidak Konsisten Menggunakan Kata Ganti dalam Narasi - Sastra Indonesia Org"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.