Assalaamu’alaikum
semua J.
Bagaimana puasa hari ini? (Bagi yang menjalankan). Semoga lancar terus sampai
akhir ya J.
Tetap semangat J. Puasa nafsu tapi jangan sampai puasa
belajar ya teman-teman! J.
Baik, langsung saja kita mulai materi hari ini. Masih seputar detail ya J. Sebelumnya jangan lupa berdoa dulu menurut keyakinan masing-masing ya! Hehe.
Baik, langsung saja kita mulai materi hari ini. Masih seputar detail ya J. Sebelumnya jangan lupa berdoa dulu menurut keyakinan masing-masing ya! Hehe.
Detail itu memang
sangat penting untuk karya tulis. Akan tetapi, teman-teman jangan sampai
terjebak detail yang tidak penting! Karena tidak sedikit penulis pemula sering
terjebak detail tidak penting pada karya yang ditulisnya.
Dalam sebuah karya
tulis terutama cerpen, ruangnya sangat terbatas. Oleh karena itu, pastikan
setiap kalimat dan detail memang benar-benar penting. Hal ini juga berlaku pada
novel maupun tulisan non fiksi.
Baca juga: Jangan Terjebak Detail Tidak Penting - Sastra Indonesia Org
Baca juga: Jangan Terjebak Detail Tidak Penting - Sastra Indonesia Org
Misalnya:
Seorang kapten basket,
jago karate, dan tertampan diam-diam memendam rasa kepada salah satu siswi di
sekolahnya. Ia adalah aktifis dakwah dan remas di SMA-nya. Mereka sama-sama
menjadi murid kebanggan sekolah itu karena selalu memenangkan lomba dalam
bidangnya masing-masing.
bla … bla … bla …
Suatu ketika sekolahnya
pulang malam dan Zahra berjalan sendirian di jalan yang sepi. Karena memang itu
adalah satu-satunya jalur menuju kediamannya. Lalu tiba-tiba ada segeromblan
preman mabok menggodanya. Ternyata diam-diam Bryan mengikuti Zahra sejak tadi
bersama karibnya. Namun, bukannya menolong, si jagoan karate malah diam saja
kayak patung. Bahkan dia malah menyuruh karibnya untuk menolong si gadis itu.
bla … bla … bla …
Akhirnya si gadis
terselamatkan juga dari gerombolan pria kurang ajar itu. Hari mulai gelap dan
Bryan bersama karibnya mengantar Zahra sampai dia benar-benar sudah masuk
rumahnya.
Selesai
Nah, jika diperhatikan
cerita di atas. Lalu, apa yang salah?
Selain penulis
menceritakan si Bryan adalah kapten basket, ia juga menceritakan betapa jago
karate si cowok tampan itu, hingga dia selalu memenangkan pertandingan
karatenya. Tentu pembaca berharap ada kepentingan atas detail di atas dengan
menghajar preman-preman tersebut menggunakan jurus cantik karatenya. Namun,
pada akhirnya justru sahabatnyalah yang menjadi pahlawan.
Detail yang telah
dipaparkan cukup panjang ternyata sampai akhir cerita tidak dipakai. Hanya
sebuah detail tempelan belaka. So, sebagai penulis jangan sampai memberikan
informasi atau keterangan sekadar tempelan saja tanpa ada kegunaannya hingga
cerita berakhir atau selesai.
Bagaimana teman-teman?
Sudah mengerti kan sekarang? Kalau belum atau mau menyanggah silakan saja ya! J
All picture by: Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.