Hai semua. Apa kabar :-)? Hari ini kita belajar lagi yuk! Masih tentang dunia ending nih. Namun, kali ini kita akan membahas seputar ending yang logis atau masuk akal dan memuaskan. Yuk, langsung simak penjelasannya! Eits, jangan lupa berdoa terlebih dahulu ya! Agar ilmunya bisa merasuk ke dalam memori dengan mudah :-).
Ending yang baik
itu harus tetap bisa memperhatikan kelogisannya. Dengan kata lain, itu harus
berdasarkan sebab dan akibat. Jika tidak ada pada salah satunya, maka belum
bisa dikatakan logis.
Hampir sama dengan
solusi yang tidak memuaskan, ending yang tidak logis atau tidak masuk akal bisa
membuat kecewa para pembacanya. Nah, apabila membuat cerita berdasarkan dunia
nyata dan bukan dunia fantasi atau imajinasi, maka logika normal harus
dipatuhi. Ending yang tidak menghargai atau menghormati kelogisan umum akan
membuat cerita terkesan dipaksakan.
Baca juga: Ending Harus Berkesan - Sastra Indonesia Org
Baca juga: Ending Harus Berkesan - Sastra Indonesia Org
Lalu, bagaimana
dengan cerita fantasi? Apakah juga harus mematuhi kelogisan cerita?
Untuk cerita fantasi, boleh menciptakan kelogisannya sendiri. Tidak harus patuh
pada kelogisan umum. Akan tetapi, begitu logika itu dibuat maka seluruh isi cerita
dari awal hingga akhir, ending harus patuh dengan logika yang diciptakan itu
sendiri.
Nah, kalau
penulis cerita fantasi tidak setia patuh pada kelogisan yang dibuatnya sendiri,
maka cerita itu akan dianggap tidak logis.
Bagaimana teman-teman? Sudah paham kan sekarang? :-). Apa masih ada yang bingung nih? Kalau ada yang bingung langsung tulis di kolom komentar ya! Nanti akan saya jawab :-).
Baca juga: Happy Ending yang Dipaksakan Akan Membuat Cerita Menjadi Buruk - Sastra Indonesia Org
All picture by: Google
Baca juga: Happy Ending yang Dipaksakan Akan Membuat Cerita Menjadi Buruk - Sastra Indonesia Org
All picture by: Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.