Senin, 01 April 2019

Materi - Pentingnya Konflik Dalam Sebuah Karya Tulis - Sastra Indonesia Org




Hai semuanya J. Kali ini saya akan membahas mengenai konflik dalam sebuah cerita ya teman-teman. Sudah siap menyimak belum? Yuk, mari kita mulai belajarnya J.

Konflik berperan penting dalam sebuah cerita, karena konflik adalah nyawa dalam sebuah cerita. Apabila dalam sebuah cerita tidak ada konflik, maka cerita itu tidak akan hidup, yang ada cerita itu menjadi hambar, dan tidak menarik.

Konflik dalam cerita bisa berwujud banyak rupa, yaitu :

1. Masalah, bagaimana cara menyelesaikannya?
2. Perselisihan, bagaimana cara mengatasinya?
3. Cinta, bagaimana cara memutuskannya?
4. Impian, bagaimana cara mewujudkannya?
5. Gangguan, bagaimana cara menghilangkannya?

Setiap cerita harus mempunyai daya tarik dan konflik itulah yang merupakan daya tarik utama.
Seringkali ditemukan kelemahan utama penulis pemula salah satunya adalah tidak menghadirkan konflik dalam karyanya. Atau konflik biasa saja, tidak greget.

Coba bayangkan jika dalam kisah Spiderman, Superman, Batman, Superhero, dan sejenisnya tidak mempunyai musuh, apakah komiknya melegenda? Apakah sampai difilmkan? Apakah menarik? Tentu saja tidak menarik. Lalu apa kesimpulannya? Tentu harus ada konflik, masalah, dan peristiwa. Karena mereka semua adalah nyawa sebuah cerita. Tanpa ada salah satu dari mereka, maka cerita akan hambar. Seperti sayur tanpa garam.

Konflik, masalah, dan peristiwa bisa dimunculkan dengan adanya tokoh antagonis atau tokoh jahat. Bisa juga dengan menghadirkan konflik melalui peristiwa atau kejadian yang luar biasa.



Bayangkan, apabila ibu tiri dan saudara tiri Cinderela mendukung dan membantunya berjodoh dengan sang pangeran. Di mana serunya coba? Gak ada kan?

Baca juga: Larangan Menggunakan Nama Sebagai Judul dan Judul yang Tidak Membuat Penasaran - Sastra Indonesia Org



Kenapa sebuah kisah bisa melegenda dan menarik? Itu dikarenakan adanya konflik, masalah, dan peristiwa.

Sebuah cerita itu harus mempunyai sesuatu yang diperjuangkan, sesuatu yang dinanti bagaimana cerita itu berakhir. Oleh karena itu, pastikan ada konflik, masalah, dan peristiwa di dalamnya ketika membuat karya tulis. Sebab, jika itu semua tidak ada, maka cerita akan terasa hambar.

Konflik tidak mesti fisik seperti perkelahian kok. Konflik bisa berupa dilema hati/ batin, dan juga pikiran.
Perlu kalian ketahui, konflik juga bisa dihadirkan dalam buku non fiksi lho. Sekalipun konflik terjadi antara penulis dengan sebagian pembaca sehingga membuat si penulis dibenci, tetapi malah semakin eksis kan? Hehe.

Memberikan motivasi yang menohok, membeberkan fakta yang mengejutkan adalah bentuk konflik hati dan pikiran yang bisa digarap dalam karya tulis non fiksi. Jadi dalam karya tulis fiksi, non fiksi, maupun dalam tulisan ringan. Masukkan konflik, masalah, dan peristiwa sehingga karya menjadi lebih kuat.

Bagaimana teman-teman? Sudah paham belum? Semoga bermanfaat ya ilmunya J.

All picture by: Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.