Halo para sahabat.
Kembali lagi dengan mimin nih, hehe. Jangan sampai kalian bosan belajar ya J!
Sebelum belajar, jangan lupa membaca doa! Agar senantiasa dilancarkan oleh-Nya
dan mudah meresap ke memori kalian J. Kayak bumbu
gitu, meresap ke daging ayam hehe.
“Cerdas
memilih konflik adalah keterampilan penulis yang juga bermanfaat dalam
kehidupan” adalah kutipan dari Bunda Asma Nadia yang saya
petik.
Nah, tahukah kalian
maksud dari kutipan di atas? Pasti sudah tahu ya, karena memang kalimatnya
sudah cukup jelas untuk dimengerti.
Sebagai seorang penulis
selain harus menghadirkan konflik, tetapi juga harus pintar-pintar memilih konflik
yang ciamik (bagus) sehingga membuat karya menjadi menarik. Apabila konflik yang
dihadirkan tidak menarik, maka karya kalian tidak akan dibaca.
Misal saja kalian akan
membuat karya dengan kisah percintaan.
Konflik yang bagaimana yang
akan dihadirkan? Apakah berbeda kepercayaan? Itu sudah banyak.
Dilarang oleh orangtua?
Sudah banyak juga.
Beda derajat atau
status sosial? Ini juga sudah banyak yang membahas.
Apalagi jika alasan
orangtua melarang karena ternyata sang kekasih adalah saudara kandung. Duh,
sinetron banget itu mah :D.
Baik, jika memang masih
belum menemukan konflik yang unik atau menarik. Ambil saja dari sudut pandang
lain. Misal, apa yang dilakukan orangtua agar anak gadisnya memutuskan hubungan
dengan kekasihnya.
Si cowoknya dibayar
untuk bekerja sangat jauh dari jangkauan si gadis kah?
Sang cowok dibunuh lalu
jasadnya dibuang oleh suruhan orangtua si gadis kah?
Atau anak gadisnya
dikurung di sebuah rumah yang jauh dari penduduk?
Atau sesuatu yang
menarik lainnya?
Jadi intinya, pada saat
membuat cerita penulis harus bisa menghadirkan konflik yang paling unik atau
menarik untuk dimasukkan ke dalam cerita.
Bagaimana sahabat-sahabatku? Sudah paham belum? Kalau belum paham bisa tanya di kolom komentar ya hehe.
All picture by: Google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.