Halo teman-teman. Bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja ya. Nah, agar tidak membuang-buang waktu langsung saja kita belajar materi
baru lagi ya J.
Jangan lupa berdoa terlebih dahulu hehe J.
Selain konflik harus
menarik atau unik, konflik tidak boleh terlalu banyak. Apalagi jika untuk karya
tulis cerpen. Kalau untuk novel tidak masalah jika menyajikan konflik lebih
dari satu.
Untuk cerpen harus fokus
pada 1 konflik saja, tidak boleh melebar ke mana-mana dan melibatkan banyak
orang. Apalagi menambah masalah baru. Nanti bakalan bingung menyelesaikannya. Tidak hanya itu, nanti malah membuat konflik tidak menarik untuk dibaca dan khawatir cerita
tidak mengalir kuat. Apalagi masing-masing konflik tidak ada kaitannya.
Coba bayangkan deh. Jika
semua konflik dikemas hanya dalam 7 halaman dengan ukuran kertas A4 dan spasi
1,5, maka sangat terbatas tempatnya. Pada akhirnya cerita akan berhenti di tengah
jalan deh.
Selain itu, konflik
terutama pada cerpen harus selektif dan fokus pada satu titik. Ya, (satu titik hanya itu. Titik itu, tetap fokus
kita kejar dan raih bintang). Eh, kok malah nyanyi sih hehe. Ya sudah, yuk kita
lanjut lagi materinya.
Pada karya tulis
cerpen, buatlah satu konflik saja yang kemudian digali dan digali lagi. Namun,
semua harus mengarah pada konflik yang sama, bukan melebar ke mana-mana atau
bukan menambah konflik.
Tulisan yang disebut
tidak fokus itu apabila ketika usai membaca sebuah cerita, pembaca masih sampai
bertanya, “Ini nyeritain apa, sih?”
Tulisan tidak fokus
atau menjelaskan hal yang tidak perlu itu seperti orang mabuk dan berbicara sendiri.
Tidak jelas temanya dan tidak jelas maunya apa.
Jadi,
buat kalian calon penulis hebat jangan sampai menulis seperti orang mabuk yang
sedang berbicara ya J.
Bagaimana teman-teman?
Sudah paham belum? Buat kalian yang belum paham bisa nih ditanyakan di kolom komentar :D.
All picture by: Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.