Selamat
siang teman-teman. Hari ini lanjut belajar mengenai ending yuk J! Jangan lupa berdoa terlebih dahulu
seperti biasa ya! J
Siapa
hayo yang merasa ending pada karyanya
selalu bisa ketebak? Hehe. Atau pernah membaca cerpen, novel, ataupun karya
fiksi lainnya dengan ending yang bisa
ketebak? Tahukah
kamu sahabat? Bahwa ending adalah
dosa yang paling banyak dilakukan oleh penulis pemula. Setiap penulis pemula
wajib selalu berusaha mencari cara supaya ending
ceritanya sulit ditebak.
Salah
satu keahlian yang bisa membuat penulis dihormati atau dihargai karyanya adalah
kemampuan membuat twist ending atau ending menipu. Banyak
istilah lain yang bisa disebutkan untuk ending
jenis ini seperti plot twist, shocking
ending (ending yang mengagetkan),
unpredictable ending (ending yang tidak terduga/
disangka-sangka), dan ending yang
menjebak.
Bahkan
pada cerita yang bagus bukan sekadar ending
yang menjebak para pembacanya. Sebelum ending
pun harus banyak peristiwa/ kejadian dan penyelesaian yang tidak terduga. Untuk
membuat ending yang menjebak, penulis
harus bisa menggiring pembaca menduga, menebak-nebak/ menerka-nerka.
Semakin berhasil membuat para pembaca merasa bisa menebak, maka cerita semakin bagus. Mereka akan kagum pada penulis kalau ternyata dugaan/ tebakannya salah. Itu namanya menghasilkan efek jaw dropping atau melongo. Gila! Apa-apaan ini! Gue kejebak! Gue ketipu 😱😳! Namun, ada syaratnya lho untuk membuat twist ending.
Semakin berhasil membuat para pembaca merasa bisa menebak, maka cerita semakin bagus. Mereka akan kagum pada penulis kalau ternyata dugaan/ tebakannya salah. Itu namanya menghasilkan efek jaw dropping atau melongo. Gila! Apa-apaan ini! Gue kejebak! Gue ketipu 😱😳! Namun, ada syaratnya lho untuk membuat twist ending.
Pertama,
harus ada lanjaran yang kuat (foreshadowing).
Jadi meskipun salah tebak, pembaca masih bisa menerima. Karena ternyata tidak
sedikit dari mereka sebagai pembaca atau penonton yang luput dari detail
tersebut. Kalau
ending-nya mengejutkan/ mengagetkan tapi tidak ada lanjaran itu berarti twist ending-nya maksa, mau memberikan twist tapi gagal.
Kedua,
buatlah detail atau jebakan-jebakan yang memang disengaja seolah mengarah ke
sana. Namun, sebenarnya ending kamu
arahkan ke sisi lain. Ketiga,
ending, tokoh, dan ide harus unik
atau menarik. Tidak biasa atau pasaran, sehingga berbeda dengan cerita lainnya.
Keempat,
hampir sama dengan yang ketiga. Jangan copy
paste/ plagiat atau menyontek
karya orang lain. Kalau pun idenya menyontek, tapi jangan mirip. Karena kalau
orang lain atau pembaca sudah membaca yang dicontek, ceritamu jadi bisa ketebak. Selain itu, kamu bakal dicap sebagai plagiat.
Kelima,
banyak-banyaklah/ sering-seringlah menonton ataupun membaca kisah yang twist ending-nya cantik. Dari situ kamu
bisa belajar mengenai bagaimana bercerita. Tidak hanya itu, film sendiri merupakan
visualisasi dari karya tulis skenario.
Bagaimana
teman-teman? Sudah paham kan sekarang? Jika ada yang mau bertanya ataupun
menyanggah, silakan tulis di kolom komentar saja ya! J
All
picture by: Google
0 Response to "Jangan Membuat Ending Ketebak - Sastra Indonesia Org"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.