Halo
teman-teman. Masih membahas seputar ending,
nih. Kali ini mari kita belajar tentang ending
tidak berkesan. Menurut kalian ending
yang tidak berkesan itu seperti apa, sih? Jawab dalam hati masing-masing saja
ya! Sebelum membahasnya lebih lanjut, silakan berdoa terlebih dahulu menurut
keyakinan masing-masing! J
Apa
kalian pernah membaca cerpen, novel, atau karya fiksi dan non fiksi lainnya
dengan ending tidak berkesan? Lalu,
apa yang kalian rasakan? Jika kalian tidak merasakan salah satu dari di antara:
marah, benci, semangat, sedih, suram, bahagia, atau tercerahkan, itu berarti
kemungkinan besar tulisannya telah gagal.
Kebanyakan
penulis pemula cenderung berpikir bagaimana membuat cerita dari awal sampai ending tanpa memikirkan apakah ending-nya berkesan atau tidak.
Baca juga: Jangan Mematikan Tokoh Tanpa Alasan atau Tanpa Alasan yang Jelas - Sastra Indonesia Org
Baca juga: Jangan Mematikan Tokoh Tanpa Alasan atau Tanpa Alasan yang Jelas - Sastra Indonesia Org
Sebaliknya,
kalau penulis senior atau profesional justru berpikir untuk membuat tulisan
yang bisa meninggalkan jejak atau membekas di hati para pembacanya. Mereka akan
mencari cara supaya tulisan yang mereka buat mampu membekas dalam hati atau
pikiran pembaca.
Banyak
orang yang membaca novel Hijrah itu Cinta karya Kang Abay mengaku kalau mereka
lebih mantap berhijrah setelah membaca buku itu. Ada lagi, seorang remaja SMA
yang dulunya nakal terus kemudian berubah menjadi pribadi yang lebih baik
setelah ditantang temannya membaca novel Hijrah itu Cinta sampai habis. Itu
artinya, novel tersebut mampu menggerakkan hati pembacanya.
Perlu
kalian ketahui, buku fiksi ataupun non fiksi yang bagus itu mampu memberikan
kesan mendalam yang terpatri dalam hati dan pikiran para pembacanya lebih lama.
Bagaimana
teman-teman? Sudah paham kan? Jika ada yang mau menyanggah atau sekadar
bertanya, monggo saya persilakan! J
All
picture by: Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.