Selamat pagi cik gu, eh kok cik gu sih :-D. Teman-teman maksudnya, hehe. Baik, kali ini saya akan membahas tentang kesalahan berlebihan dalam memberi tekanan pada sebuah tulisan.
Memberi tekanan tambahan pada tulisan boleh-boleh saja, tetapi jika berlebihan maka akan membuat tulisan terkesan alay/ lebay. (Tolong, jangan jadi anak alay ya hehe).
Misal:
“Ya ampun cowok itu benar-benar ganteng, sangat amat ganteng sekali. Aku amat sangat terpesona kepadanya.”
benar-benar …
sangat,
amat,
sekali,
adalah kalimat yang sudah cukup kuat, sehingga apabila digandakan akan menjadi terlalu kuat. Apalagi jika ditambahkan dengan penekanan malah terkesan berlebihan.
Dalam budaya lisan memang diperbolehkan, jadi masih memungkinkan jika masuk di dialog sebagai bagian karakter tokoh. Namun, jika kalimat ini dipakai dalam narasi atau deskripsi akan terlihat berlebihan dan tidak efektif.
Sekalian nih saya akan memberikan materi tentang pemilihan kata yang tidak selektif, efektif, dan bertele-tele.
Tidak selektif dalam memilih kata akan mengakibatkan tulisan menjadi tidak efektif atau bertele-tele.
Seorang penulis harus mampu menyeleksi kata mana yang harus dipakai atau dipertahankan dan kata mana yang bisa dibuang, kata mana yang diperlukan dan kata mana yang mengganggu.
Biasanya dalam sebuah karya tulis, apabila dibaca ulang maka akan menemukan banyak kalimat yang tidak efektif.
Informasi yang sama diberikan lebih dari satu kali, kata yang sama diulang berkali-kali secara berlebihan dengan berbagai ketidakefektifan lainnya.
Sebagai seorang penulis harus mampu selektif dalam memilih dan memilah kata. Begitu pun dengan informasi sehingga semua yang tersaji dalam tulisan benar-benar diperlukan, tidak sekadar tempelan dan tidak hanya untuk menambah-nambahkan halaman.
Bagaimana para pembaca? Sudah paham belum?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.