Karat terbungkam rahim hitam terputus
Geram kelaparan nyata saksi kelam
Garis setangkai karya alam tergoreskan pada bumi teras perbatasan tenang
Tak untuk jadi pemenang riwayat tangan tuhan tergariskan
syndrome malam kini hilang
aksara pejuang kiblat merah semu hitam pudar
Tahta hanya untuk pemenang namun tak perlu diperjuangkan karena jika hari ini kau tak tenang dengan hari esok maka kau mencelakai riwayat Garis tuhan
Dariku ku untukmu yang tak tenang menyongsong hari esok
Penulis:
Mulai suka beristilah sejak sma
kebebasan dalam berekspresi penikmat musik kopi dingin di pagi dan senja penikmat kicau
0 Response to "#Rabu_Puisi - Ketir - Reki Andarasa - Sastra Indonesia Org"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.