Kamis, 14 Maret 2019

Pentingnya Memikirkan Ide Menarik atau Tidak - Sastra Indonesia




Sebagai seorang penulis menemukan ide merupakan langkah awal paling penting untuk menulis. Apabila sudah menemukan sebuah ide lengkap, maka bisa dikatakan telah menyelesaikan 50% proses dari sebuah karya tulis.



Sebuah ide terbagi menjadi beberapa yaitu bisa berupa ide cerita, ide yang berkaitan dengan tema ataupun judul, dan karakter. Terkadang ada juga penulis yang mendapatkan ide ending terebih dahulu sebelum memulai menulis.

Baca juga: Materi Menjamakkan Kata yang Sudah Jamak - Sastra Indonesia





Menjadi seorang penulis tentu harus bisa selalu membuka diri untuk menyerap dan menemukan ide, atau memunculkan ide dari diri sendiri. Apabila ide muncul, maka pikirkan agar ide itu mejadi unik, tidak klise, bukan pasaran, dan spesial.



Hal penting yang harus dilakukan saat pertama kali dan mulai muncul sebuah ide adalah cepat-cepatlah catat dalam buku, handphone, atau alat tulis apapun yang kamu bawa. Jangan biarkan ide muncul lalu hilang tanpa meninggalkan jejak.
Saya sarankan, jika kamu seorang penulis bawalah alat tulis ke mana pun kamu pergi. Tidak peduli meski di kamar mandi. Alat tulis yang dimaksudkan di sini bukan semua alat tulis lho ya. Cukup satu buku kecil saja seperti notebook dan bolpoin. Jangan sepelekan untuk diingat dalam otak saja. Kalau ide itu hilang tanpa jejak bisa galau, hehe. Selain ditulis di notebook, boleh juga ditulis di handphone.



Kebanyakan penulis pemula hanya berpikir bagaimana cara menyelesaikan sebuah karya tulisnya setelah menemukan ide. Seharusnya sebagai penulis, ia memikirkan apakah ide yang telah ditemukan itu biasa atau luar biasa, unik atau tidak, pasaran atau enggak sebelum menulisnya.

Baca juga: Materi Pengulangan Kata yang Sama - Sastra Indonesia



Seharusnya sejak awal sebagai seorang penulis harus berpikir untuk menemukan ide yang unik, tidak biasa, dan berbeda dari karya penulis lain. Harus bisa menyajikan hal baru dalam karyanya.



Contoh pada cerpen Asma Nadia dengan judul Jendela Rara yang kemudian diperluas menjadi novel Rumah Tanpa Jendela. Novel tersebut menceritakan tentang anak dari keluarga miskin yang sama sekali bukan hal luar biasa. Kenapa? Karena cerita tersebut sudah pasaran, ada banyak kisah dengan tema seperti itu. Namun, apa yang membedakan cerpen Asma Nadia tersebut dengan kisah karya penulis lainnya? Karena idenya unik.


Jendela Rara ini mengisahkan tentang seorang anak miskin yang memiliki impian, bukan ingin kaya, ingin hidup mewah, bukan ingin sekolah tinggi seperti ide umumnya, bukan ingin ponsel ataupun barbie, tetapi dia hanya ingin mempunyai jendela di rumahnya, satu saja itu sudah keren.



Memang rumahnya berada di kolong jembatan yang nyaris mustahil bisa memiliki jendela. Karena di bagian belakang rumah ada beton, bagian kanan kiri terdapat rumah lain dan bagian depan hanya berjarak tidak lebih dari satu meter sudah tegak rumah dengan bentuk lain.

Bagaimana calon penulis hebat? Sudah paham belum?

All picture by: Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.