Di saat riuh gelombang menerjang
Se isi kota tumpah ruah meradang
Seluruh manusia bagai anai-anai beterbangan
Melarikan diri dari bencana yang tak diinginkan
Se isi kota tumpah ruah meradang
Seluruh manusia bagai anai-anai beterbangan
Melarikan diri dari bencana yang tak diinginkan
Gempa menggoncang bumi
Menghancurkan segala isi
Tak tahu kemana berlari
Segala sisi telah tertutupi
Menghancurkan segala isi
Tak tahu kemana berlari
Segala sisi telah tertutupi
Ombak hitam menggulung massa
Menabrak seluruh kota
Menghancurkan apa yang ada
Hingga tak bersisa
Menabrak seluruh kota
Menghancurkan apa yang ada
Hingga tak bersisa
Di sana ada dirimu
Sahabat
Seorang perempuan suci
Sahabat
Seorang perempuan suci
Menghadapi air bah
Yang semakin meruah
Timbul tenggelam
Menyelamatkan diri
Yang semakin meruah
Timbul tenggelam
Menyelamatkan diri
Sahabatku ...
Janjimu telah usai
Jiwamu telah damai
Berada di tempat nan permai
Janjimu telah usai
Jiwamu telah damai
Berada di tempat nan permai
Walau nisanmu tak diketahui
Tetapi ingatan tentangmu tak pernah pergi
Tetapi ingatan tentangmu tak pernah pergi
AL, Aceh, 16 Februari 2019
***
Seorang wanita biasa yang telah memiliki tiga putri.
Baru belajar menulis, dan sedang candu dengan dunia literasi.
Hari-hari mulai berwarna sejak pikirannya sibuk merangkai kata.
Dulu, status Facebook penuh dengan harga jualan, sekarang beralih bentuk menjadi tulisan.
Andri Lestari, seorang Inong Aceh yang baik hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.