Ketika mata disilaukan oleh pendar sang surya
Aku selalu memelukmu
Ketika senja ditutup semburat jingga
Aku masih bersamamu
Sekarang aku benci saat mentari memancar
Menghadapi peliknya persoalan cinta
Tidak pernah ada jalan keluar
Hanya menambah jejak luka
Aku pasrah jika kau memilih pergi
Setidaknya kita pernah memiliki rasa yang sama
Aku tak bisa memaksamu untuk tetap di sini
Hanya akan membuat derita
Aku pasrah jika harus kehilanganmu
Karenanya bisa membuatku lebih kuat
Sekarang masalahku hanya satu
Berusaha agar mampu melupakanmu tanpa rasa sakit
Yogyakarta, 06 Januari 2019
Siti Hadijah lahir dan dibesarkan di kota yang mempunyai ikon Ikan Pesut, Samarinda, Kalimantan Timur. Ibu dari dua orang anak ini mempunyai hobi menyanyi dan menulis sejak SD. Bahkan, Siti seringkali mendapat juara dalam lomba menyanyi.
Di usianya yang sekarang menginjak 24 tahun, dia sedang berkecimpung di dunia kesehatan. Bekerja sebagai Asisten Nutrisionist di salah satu puskesmas di Yogyakarta, tidak lantas membuat hobi lamanya yaitu menulis hilang begitu saja. Di tengah jam istirahat kerja, Siti selalu menyempatkan untuk menulis satu buah cerpen, quote, atau pun puisi.
Bagi Siti, menulis bisa menjadi wadah untuknya mengekspresikan perasaan, emosi, dan candaan. Siti berharap tulisannya dapat menginspirasi siapa pun yang membacanya.
Kalau mau mengenal lebih dekat bisa hubungi di:
Facebook : Siti Nanu
Instagram : @sitinanu
E-mail : affraisal@gmail.com
0 Response to "#Rabu_Puisi - Pasrah - Siti Nanu - Sastra Indonesia Org"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.