Meski langkah kita tak lagi sama
Langit kita masih tetaplah sama
Meski hati kita tak lagi sama
Tuhan kita masih tetaplah sama
Kita masih menatap langit yang sama
Berdoa pada Tuhan yang sama
Berpijak pada bumi yang sama
Menghirup kehidupan yang sama
Meski kita tak lagi bersama
Jantung ini masih berdetak meski tak seirama
Netra ini masih memandang, meski tak saling pandang
Apapun setelah hari itu, aku masih tetaplah sama
Meskipun kamu tak lagi sama
Dan apa yang ada diantara kita tak bisa kita genggam bersama
Langkah - langkah kaki yang telah kita torehkan bersama
Perlahan tergerus oleh angin yang berhembus
Menghapus setiap jejak dan kenangan yang pernah kita rintis
Menyisakan perih padaku, yang berambisi lebih pada kata kita
Hari - hari yang terjadi selepas itu
Bahkan tak sanggup untuk kutulis
Kebahagiaan yang telah ku raih seakan terenggut bersama malam saat aku melepasmu
Kebahagiaanku tergantikan oleh kerinduan yang tak pernah pergi walau setitik
Menyelimuti setiap malamku setelah kepergianmu
Aku mungkin bukanlah yang kau mau
Tapi aku yakin. Kamulah yang ku mau
Malam terlalu panjang untuk kulalui penuh rindu
Siang terlalu sepi untuk aku coba menepi dari kehilangan
Tak pernah ada yang baik baik saja dalam sebuah perpisahan
Meski kata orang perpisahan adalah awal pertemuan
Tapi bagiku, perpisahan adalah awal dari kerinduan
Detik terus melaju hingga tiba diwaktu ini
Setelah sekian lama aku kehilangan sosok diri itu
Memendam setiap kerinduan bersama malam
Merintih hadirmu pada tuhan bermalam malam
Kini, ketika hari itu telah tiba
Hari dimana seriap rintihan jadi kenyataan
Aku telah menjadi Qays
Yang berlari menjauh ketika menemui Layla yang terus diteriakan dalam doa dan mimpi
Memilih kembali berteriak dan merintih
Kehilangan telah menutupi dan mengisi seluruh hidupku
Hingga bagiku, kini, pertemuan bukan lah oase dalam penantian
Tapi, mimpi buruk dalam penjara kesepian.
Cianjur, Feb. 19
Biodata: Halimatu Sa'diah, lahir 18 tahun lalu di Cianjur. Sedang mulai merintis kehidupan yang sesungguhnya.
0 Response to "#Rabu_Puisi - Kepada 16 Januari yang Selalu Kurindu - Halimatu Sa'diah - Sastra Indonesia Org"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.